Sukses

Paragon Ajak Para Dosen Kunjungi Pabrik Kosmetik hingga Belajar Pewarnaan Lipstik

Paragon, perusahaan kecantikan yang menangungi Wardah, Make Over, Emina, Kahf, dan Labore, sudah tiga tahun membuat program peningkatan kompetensi untuk dosen dan guru dalam Inspiring Lecture Program (ILP).

Liputan6.com, Jakarta - Kegiatan Coorporate Social Responsibility (CSR) biasanya direalisasi melalui program bantuan maupun penyaluran dana. Namun, Paragon, perusahaan yang menaungi merek kecantikan Wardah, Make Over, Emina, Kahf, dan Labore, memilih membuat program peningkatan kompetensi untuk dosen dan guru dalam Inspiring Lecture Program (ILP).

Suci Hendrina, Head of CSR and Coorporate Communication PT Paragon Tehnology and Innovation, mengatakan bahwa di tahun ke-3 pelaksanaannya, terdapat 1.097 dosen dari seluruh Indonesia yang ikut serta. Mereka telah melalui seleksi hingga bisa terpilih sebagai peserta, di mana sekitar 100 di antaranya ikut dalam kunjungan ke pabrik Paragon yang berlokasi di kawasan Jatake, Tangerang, Banten.

Mereka diajak melihat "dapur" Research & Development (R&D) untuk meracik kosmetik dan skincare. Selain itu, para dosen juga mempelajari proses pencampuran warna pada lipstik dan belajar personal color agar lebih memahami mana warna lipstik yang cocok dipakai.

Sebelum ILP lahir, Paragon lebih dulu mengadakan program Lecturer Coaching Movement untuk para dosen se-Indonesia. Demi melanjutkan semangat dari program Lecturer Coaching Movement, pihaknya akan meluncurkan program pelatihan dosen terbaru, yakni "Inspiring Lecturer by Paragon."

Program pelatihan ini ditujukan untuk 306 dosen penggerak terpilih dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. "Fokus kita membangun ekosistem pendidikan di Indonesia, melihat peran pendidik yang amat besar, kita melihat pengembangan kapasitas yang bisa dikontribusikan," ungkap Suci saat ditemui Tim Lifestyle di acara Visit Industry Inspiring Lecturer Program 2023, Jumat (12/1/2024). 

 

2 dari 4 halaman

Program Lahir di Masa Pandemi

Suci menyambung, program tersebut sebenarnya tidak hanya menyasar dosen, tapi juga guru melalui program "Wardah Inspiring Teacher." Selain itu, ada pula program beasiswa, pengembangan kapasitas soft skills untuk anak muda, serta pendidikan keluarga.

Khusus untuk ILP, pihaknya berharap akan ada multiple effect yang bisa dirasakan pihak kampus dan mahasiswa dengan keikutsertaan dosen dalam program ini. "Ini awalnya pas pandemi, pertama sekali dunia pendidikan shifting (secara) tidak terduga, dengan adaptasi cara kerja remote," tutur Suci.

Di masa pandemi, kelas tersebut sudah berlanjut hingga 12 batch dan pelatihan dilakukan melalui platform daring. Saat itu, ia menyambung, Lecturer Coaching Movement telah menjangkau tiga ribu dosen sampai akhirnya berubah jadi ILP.

"ILP lebih terarah, karena ada kurikulum dan silabus bervariasi," tuturnya. "Penekanannya pada student learning center. Selain, ada juga keterampilan menulis artikel ilmiah. Fasilitas (program) ini juga (bertujuan) memantik critical thinking," paparnya lagi.

3 dari 4 halaman

Paragon Ikut Serta di IFSCC Congress

Program ILP sendiri berlangsung 2,5 bulan dengan peserta dosen dari seluruh Indonesia. Saat ditanya tentang hasil dari program tersebut, Suci menjawab, di bidang pendidikan, program harus dibuat secara keberlanjutan karena hasilnya tidak langsung terlihat secara signifikan.

Namun dari kelas-kelas tersebut, peserta jadi memiliki jejaring untuk berkolaborasi. Dosen bahkan diperkenankan mengajukan proposal membuat program untuk tridharma perguruan tinggi.

"Sudah terbentuk perkumpulan alumni dan komunitas, yang secata mandiri bikin program untuk dosen-dosen," tambahnya.

Diketahui, Paragon cukup fokus di bidang pendidikan hingga membawa tim R&D mengikuti forum kosmetik internasional, IFSCC Congress London 2022, membawakan 10 hasil penelitian. Peserta bisa mengikuti forum ini bila lolos dalam pengiriman paper penelitian yang jadi persyaratan.

Tahun 2022 adalah kali kedua Paragon mengikuti IFSCC Congress setelah berpartisipasi di IFSCC Congress 2021 dengan membawa 2 hasil penelitian. IFSCC Congress merupakan forum yang diselenggarakan The International Federation of Societies of Cosmetic Chemists dimana para ahli di bidang kosmetik dari seluruh dunia berkumpul untuk saling bertukar wawasan tentang teknologi dan hasil riset terbaru di bidang kosmetik.

4 dari 4 halaman

Hilirisasi Riset Industri Kecantikan

Vice President Research & Development Paragon, dr. Sari Chairunnisa, Sp.KK, mengatakan bahwa sejak berdiri 37 tahun lalu, Paragon selalu serius dalam mengembangkan produk. Keseriusan ini diwujudkan lewat adanya tim R&D yang kini telah berkolaborasi dengan para pakar nasional dan global.

Sari menambahkan, keikutsertaan tim R&D Paragon dalam IFSCC Congress merupakan perwujudan komitmen untuk memberi kualitas terbaik pada konsumen melalui teknologi yang mutakhir. Hal ini pun menunjukkan bahwa hilirisasi riset ke dunia industri dapat dilakukan.

Keikutsertaan pihaknya juga dinilai menunjukkan bahwa banyak talenta muda lokal yang tangguh, haus belajar, dan mau bekerja keras menghasilkan karya terbaik untuk jadi brand kebanggaan masyarakat Indonesia.

Di samping itu, keikutsertaan dalam IFSCC Congress 2022, juga jadi momen yang disyukuri Paragon selaku perusahaan kosmetik nasional yang bisa menciptakan inovasi produk sendiri, mulai dari merumuskan ide hingga formulasi.