Liputan6.com, Jakarta - Seoul membuat Undang-Undang baru untuk melindungi generasi muda yang berlatih jadi idol K-pop, serta mereka yang memutuskan menghentikan pelatihan mereka. Aturan ini mengakui bahwa keputusan jadi seorang trainee idol acap kali datang bersama tantangan yang unik.
Melansir allkpop, Sabtu (13/1/2024), Dewan Metropolitan Seoul menyampaikan pada Kamis, 11 Januari 2024 bahwa penasihat Kim Gyu Nam mengusulkan "Ordonansi tentang Perlindungan dan Dukungan Hak-Hak Pemuda Budaya dan Seniman di Seoul." Usulan ini disetujui dalam sidang reguler ke-321 pada Desember 2023.
Baca Juga
Dewan kota mencatat bahwa pada September 2023, 82,3 persen (3.930 dari 4.774) agensi hiburan di Korea berbasis di Seoul. Hal ini menjadikan ibu kota negara itu sebagai pusat utama untuk menemukan, melatih, dan mengelola idol K-pop.
Advertisement
Namun, belum ada dukungan hukum yang cukup untuk melindungi hak-hak para trainee idola di lingkungan ini. Karena itu, Undang-Undang baru ini bertujuan mencegah masalah kesehatan fisik dan mental di kalangan trainee muda, seperti dipaksa menurunkan berat badan atau menjalani operasi plastik.
Aturan ini juga mencakup langkah-langkah, seperti ujian psikologis dan konseling untuk membantu mengatasi masalah terkait. Bagi trainee yang tidak debut atau kontraknya berakhir, Undang-Undang itu juga menawarkan konseling karier untuk membantu mereka menemukan jalur karier baru.
Secara historis, ada beberapa contoh di mana agensi dan pemangku kepentingan terkait memimpin inisiatif terkait pengelolaan berat badan untuk trainee idol K-pop dan grup debut.
Â
Tekanan di Industri Hiburan Korea
Pada 2015, personel AOA, Seolhyun, muncul di KBS 2TV "Happy Together 3" dan berbicara tentang tekanan yang ia hadapi di industri hiburan. Meski tingginya 167cm, agensinya bersikeras ia mempertahankan berat badan 48 kg.
Lahir pada 1995, Seolhyun memulai debutnya di grup pada 2012. Ia berbicara terus terang tentang tantangan terkait diet ekstrem, bahkan mempertimbangkan berhenti dari industri hiburan pada satu titik. Seolhyun tidak sendirian, karena dari waktu ke waktu, ada saja idol yang mengungkap perjuangan mereka melawan depresi yang disebabkan diet ekstrem.
Ini termasuk mengambil langkah drastis seperti hanya meminum air untuk mengatur berat badan. Orang dalam industri hiburan membahas masalah ini, menyatakan bahwa bagi grup idol, daya tarik visual sama pentingnya dengan bakat menyanyi.
Artinya, pengelolaan berat badan adalah praktik umum di seluruh industri dan tidak terbatas pada girl group atau agensi tertentu. Beberapa agensi bahkan menetapkan target berat badan tertentu untuk debut idolanya.
Meski demikian, orang dalam mengakui kompleksnya permasalahan ini dari sudut pandang lembaga tersebut. Mereka menunjukkan bahwa beberapa agensi sangat berkomitmen terhadap kesuksesan idola mereka dan menegakkan kebijakan kontrol ini dengan "niat baik."
Advertisement
Bukan Kekhawatiran Baru
Sehubungan dengan peraturan ini, Anggota Dewan Kim Gyu Nam menekankan, "Meski konten budaya Korea mendapat pengakuan global melalui fenomena K-pop, tantangan dan ketidakpastian yang dihadapi trainee muda hingga mereka jadi tokoh terkemuka di industri idola pada dasarnya adalah tanggung jawab individu para trainee."
"Untuk memastikan perlindungan hak-hak para trainee remaja, kota Seoul akan melanjutkan berbagai proyek dukungan di tingkat kota, memfasilitasi periode pertumbuhan yang stabil bagi para trainee," imbuhnya.
Ini sebenarnya bukan kekhawatiran baru. Sudah beberapa waktu sejak operasi plastik jadi topik perdebatan sengit di kalangan penggemar, dan banyak yang khawatir bahwa agensi akan menekan trainee dan idol mereka untuk melakukan prosedur kosmetika, lapor Koreaboo.
Namun, menurut mantan trainee K-Pop, sebenarnya bukan itu alasan banyak bintang melakukan operasi plastik. Bianca Zhou, yang pernah berlatih dengan pelatih SM Entertainment dan YG Entertainment, mengungkap alasan tersebut dalam video TikTok pada 2023.
Di klip tersebut, Zhou menjawab pertanyaan yang sangat umum: Apakah agensi memaksa idola menjalani operasi plastik? Yang mengejutkan banyak orang, mantan trainee tersebut mengungkap, "Tidak ada yang dipaksa untuk melakukan operasi plastik."
Atas Kemauan Sendiri, tapi ...
Zhou menambahkan bahwa idol K-pop umumnya memilih melakukannya atas kemauan mereka sendiri. Tapi, menurut Zhou, ada juga yang karena "menyerah pada bentuk tekanan lain, yakni rekan sejawat." "Banyak trainee K-Pop yang mendapat tekanan bukan dari perusahaan, tapi sesama anggota grup mereka," ujar dia.
Ia mengatakan bahwa salah satu kekhawatiran terbesar bagi setiap trainee adalah ancaman dikeluarkan dari daftar grup debut. "Persaingan membuat mereka menyerah, dan mereka mungkin merasa tidak cukup menarik untuk debut," sebutnya.
Jika seorang trainee berencana debut dengan empat gadis lain, dan keempat gadis lainnya itu sangat cantik secara konvensional, ia mungkin merasa gugup karena akan dikeluarkan dari grup sebelum debut. Perusahaan kemudian bisa saja mensubsidi operasi, menambahkannya ke dalam utang pra-debut mereka.
Namun menurut Zhou, ketakutan ini masih ada, bahkan setelah debut. Sebagai contoh, mantan trainee tersebut berkata, "Bahkan setelah debut, ia mungkin adalah personel yang paling tidak populer, dan ia berkata, 'Ya Tuhan, tidak ada yang menyukai saya.'"
"Di setiap grup K-pop, biasanya selalu ada satu personel yang terlihat sedikit berbeda dari member lain. Jika tidak merasa aman sepenuhnya, ia mungkin akan mencoba menggunakan prosedur kosmetik untuk membuat dirinya merasa cocok dengan orang lain dalam grup," bebernya.
Advertisement