Liputan6.com, Jakarta - Penemuan bayi oleh asisten rumah tangga (ART) Nana Mirdad pada Sabtu siang, 20 Januari 2024, mengejutkan banyak pihak. Bayi perempuan itu dibuang oleh seseorang tak bertanggung jawab di semak-semak dekat rumahnya di Bali.
Nana mengungkapkan bayi perempuan itu ditemukan dalam kondisi kaki membiru dan pergerakan sudah melemah. Bahkan, tali pusarnya masih menempel. Tubuhnya juga dikerubungi semut. Ia lantas melarikannya ke UGD RS Bali Mandara yang disebutnya terdekat dari rumah.
"Siapa tahu ibu yang membuang bayi ini, asal tau saja, bayi ini sudah selamat... Sehat... Sempat terkena hypothermia, namun sudah diatasi oleh pihak UGD," tulis Nana dalam Instagram Storynya, dikutip Minggu (21/1/2024).
Advertisement
Nana mengaku hatinya hancur. Ia sempat khawatir bayi itu tak bisa diselamatkannya. Setelah paramedis memastikan kondisinya baik, ia memutuskan untuk menyerahkan perawatan sepenuhnya kepada Dinas Sosial dan petugas medis.
Rangkaian peristiwa penemuan bayi dibuang itu kemudian dirangkum dalam unggahan di Instagram. Ia pun banjir ucapan terima kasih dan doa dari para kerabat dan warganet, walau ia kemudian menyebut bahwa yang paling berperan adalah ARTnya, Tika.
Ia juga menyatakan bahwa pertolongan yang diberikannya bukanlah sesuatu yang berlebihan. "Ini bukan aksi heroik. Inilah hal yang harusnya kita lakukan sebagai manusia biasa. Jika menolong bayi yang terlantar adalah aksi heroik, maka dunia kita benar2 sudah terbolak-balik," tulisnya dalam kolom keterangan, Minggu (21/1/2024).
Â
Kali Kedua Alami Pengalaman Serupa
Menurut Nana, ia sudah dua kali menyaksikan bayi yang dibuang begitu saja oleh orangtuanya. Nasib si bayi lebih malang. Tubuhnya nyaris tidak berbentuk dan sudah rata dengan tanah.
"Saya ngga bisa mengekspresikan ketakutan saya, kecemasan saya, kebingungan dan kemarahan saya saat saya menggendong bayi yang baru dibuang itu ke rumah sakit.... " Bertahan.... Please bertahan... "," sambung Nana. Istri Andrew White itu mengaku tidak tahu apa yang akan terjadi pada mentalnya bila bayi tersebut tak selamat.Â
Ia juga menekankan bahwa ia dan keluarga bukanlah orang yang suka mencari ketenaran lewat hal-hal menyedihkan seperti itu. Namun, ia merasa penting dan harus ikut andil dalam menyuarakan isu tersebut sembari menyadarkan masyarakat, terutama perempuan hamil yang sedang dalam dilema antara mempertahankan atau membuang bayi tersebut.
"Jika memang kalian ngga menginginkan bayi yang ada di kandungan kalian, MASIH ADA JALAN LAIN. Cari bantuan, jangan pernah diam saja dan memilih jalan pintas untuk membuang anak yang kalian lahirkan dari rahim kalian untuk mati di pinggir jalan," tulis Nana lagi.
Â
Advertisement
Bukan untuk Menghakimi
Menurut Nana, banyak faktor yang membuat perempuan tak menginginkan anak yang dikandungnya. Ia juga menekankan bahwa opininya bukanlah untuk menghakimi.
"Saya ngga berbicara disini untuk menghakimi keinginan mereka. Tapi jelas cara yang dipilih untuk mengakhiri nyawa bayi ini KEJAM. Dan sampai kapanpun hal ini ngga bisa dibenarkan," sambungnya.
Ia mengingatkan bahwa bayi yang ditemukan ART-nya kemarin tidak pernah memilih untuk dilahirkan dari rahim ibunya. Selama sembilan bulan dikandung, ia sudah mendengar suara ibunya.
"Saya hanya bisa membayangkan betapa enggak sabarnya ia untuk melihat ibunya secara langsung, suara yang selama ini menenangkan hatinya. Namun sungguh disayangkan hal itu ngga akan pernah ia rasakan," sahut Nana.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengumumkan nama si bayi yang sempat digendongnya selama satu jam. "BELLA, begitu bayi kecil itu diberi nama oleh Tika, penemunya," tulis Nana.
Ingatkan Kebaikan
Nana berterima kasih atas semua doa dan perhatian warganet untuk Bella. Ia juga mengajak semua untuk bersama-sama menebar kebaikan, jalankan hal yang benar, dan saling mengingatkan satu sama lain. "Dan yang terpenting, mari kita mulai membantu spread awareness mengenai hal ini karena masih banyak Bella2 lain diluar sana yang membutuhkan.. ," katanya.
Setelah beberapa waktu merawat bayi itu, Nana memutuskan menyerahkannya ke Dinas Sosial dan petugas medis yang merawatnya. Ia mengaku berat berpisah meski hanya sejam menggendong bayi tersebut.
"Kami serahkan bayi ini ke dinas sosial karena itu sesuatu yang benar untuk dilakukan," ujarnya.
Meski begitu, Nana yang kini menetap di Bali masih diperkenankan menjenguk anak tersebut. Ia juga siap membantu bayi itu sepanjang dibutuhkan. "Selama bantuan dari kami masih dibutuhkan, kami akan berikan yang terbaik," sahut Nana.
Ia menyatakan sudah berusaha memberikan yang terbaik sebisanya. Ia berharap bayi tersebut memiliki kesempatan hidup yang lebih baik di kemudian hari seraya menyebut bahwa ia akan selalu mendoakannya. "You will always be in my prayer from now on, little baby," ucapnya.
Advertisement