Sukses

Terobosan Mahasiswa IPB Olah Minyak Jelantah untuk Meningkatkan Kualitas Air Bersih

Adalah Sunda Galih, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) sekaligus penerima beasiswa SCG Sharing the Dream 2023, yang mengusung program E-Mission untuk meningkatkan kualitas air bersih bagi masyarakat Desa Sirnaresmi, Sukabumi, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Adalah Sunda Galih, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang mengusung program E-Mission untuk masyarakat Desa Sirnaresmi, Sukabumi, Jawa Barat. Dalam pelaksanaannya, ia mengolah minyak jelantah hasil konsumsi rumah tangga jadi lilin aromaterapi sebagai komoditas ekonomi lokal.

Penerima beasiswa SCG Sharing the Dream 2023 ini, menurut rilis yang diterima Tim Lifestyle, Selasa, 23 Januari 2024, memanfaatkan hasil penjualan lilin aromaterapi untuk membeli peralatan filter air, yang kemudian dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas air bersih di desa.

Program ini mengadopsi pendekatan ESG 4 Plus SCG yang diklaim sebagai "landasan operasi yang dipersonalisasi dari kerangka kerja  Environmental, Social, dan Governance (ESG) yang meliputi empat komitmen utama," katanya. Pertama, mencapai nol emisi karbon pada 2050.

Lalu, menciptakan industri hijau, menekan kesenjangan sosial, dan terakhir, merangkul kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Galih berkata, "Kami memilih mengolah minyak jelantah karena materialnya mudah didapatkan langsung dari masyarakat."

"Prosesnya juga tidak meninggalkan limbah cair tambahan seperti halnya produksi sabun, sehingga minim risiko pencemaran air, dan yang terpenting, mudah diterapkan jadi UMKM rumahan," imbuhnya. "Jadi penerima beasiswa SCG Sharing the Dream membuat kami jadi lebih peka terhadap lingkungan dan terdorong menciptakan solusi-solusi inovatif dengan nilai keberlanjutan."

Program E-Mission sendiri terdiri dari empat fase, yaitu sosialisasi, produksi tahap pertama, produksi tahap kedua, dan pemasangan filter air di Desa Sirnaresmi.

2 dari 4 halaman

1 dari 3 Titik Target Pemasangan Filter Air

Tidak kurang dari 31 anggota PKK Desa Sirnaresmi turut terlibat dalam program ini. Galih bersama SCG memulai program dengan menyosialisasikan dampak negatif limbah minyak jelantah. Kemudian, dilanjutkan dengan pelatihan produksi lilin dan edukasi pemasaran.

Di tahap awal, program ini tercatat memproduksi 125 lilin dari olahan 10 liter minyak jelantah. Ada empat varian lilin aromaterapi yang dihasilkan, yaitu lavender, lemon, peppermint, dan kopi yang dijual seharga Rp28 ribu per buah.

Keuntungan penjualan lilin-lilin aromaterapi berbahan minyak jelantah digunakan untuk membeli satu set peralatan filter air yang telah dipasang di salah satu dari tiga titik yang ditargetkan di desa. Setiap titik disebut mampu menyediakan air bersih untuk 20 rumah di sekitarnya.

Keuntungan penjualan berikutnya akan digunakan untuk memasang filter air pada dua titik lain, sehingga lebih banyak masyarakat desa yang merasakan manfaat dari program tersebut. Selanjutnya, para anggota PKK Desa Sirnaresmi akan melanjutkan usaha ini secara mandiri dengan target jangka panjang: menjangkau sejumlah pusat oleh-oleh di Sukabumi. 

3 dari 4 halaman

Beri Dukungan Penuh

Galih dan pihak SCG telah melakukan penyerahan program secara resmi di acara Festival Lilin pada 22 Januari 2024. Presiden Direktur PT SCG Indonesia, Chakkapong Yingwattanathaworn, berkata, "Melalui E-Mission dan community project lain oleh SCG Scholars, SCG bertekad mendukung anak muda memulai perubahan dari lingkungan terdekat mereka."

"Kami percaya bahwa melalui langkah ini, mereka dapat merasakan secara langsung dinamika sosial masyarakat, yang membuat mereka mampu mengidentifikasi permasalahan yang ada dan menemukan potensi yang dapat dikembangkan dari sana."

"Dengan terlibat langsung, anak muda bisa mengembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab, menciptakan perubahan berkelanjutan, serta berdampak jangka panjang bagi lingkungannya," tuturnya.

SCG mengaku memberi dukungan penuh pada program ini dengan memfasilitasi pendanaan, pendampingan pelaksanaan program, dan pengoptimalan sumber daya. Melalui kerja sama ini, pihaknya bersama para penerima beasiswa bermaksud memberi solusi berkelanjutan untuk menjaga kebersihan air dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat Sukabumi.

4 dari 4 halaman

Solusi Tepat Sasaran

Kepala Desa Sirnaresmi, Andi Sukandi, menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan program pengingkatan kualitas air bersih di desanya. Ia menyebut, "Kami sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan SCG pada anak muda sehingga mereka bisa menciptakan solusi yang tepat sasaran bagi masyarakatnya."

"E-Mission tidak hanya membantu menyediakan kualitas air bersih, tapi juga membuka sistem perekonomian yang mudah dilakukan warga desa kami."

Selaras dengan itu, Ketua PKK Desa Sirnaresmi, Elis Suryani, yang juga menjadi partisipan program E-Mission, menyatakan, "Sebelum program ini, kami tidak menyadari bahwa limbah minyak jelantah yang biasanya mencemarkan lingkungan ternyata memiliki peluang ekonomi luar biasa."

"Kami berharap program ini dapat terus dilanjutkan karena manfaatnya sangat nyata bagi perkembangan masyarakat," akunya.

E-Mission akan bergabung dengan Gerakan Desa Berdikari (GESARI), program pemberdayaan perekonomian dan UMKM desa yang dikelola SCG di Kabupaten Sukabumi. GESARI akan mengembangkan skala produksi usaha, membantu usaha mendapatkan lisensi produk, dan mendorong pemasaran lebih luas.