Liputan6.com, Jakarta - Kemajuan media sosial bisa dibilang bak pisau bermata dua. Di satu sisi bisa membuat sebuah tempat dengan pemandangan indah mudah viral. Di sisi lain, keindahan itu segera terkikis karena dirusak oleh para pengunjung yang banyak mendatangi tempat wisata dadakan tersebut.
Situasi itu dialami hamparan kebun bawang merah Bantaeng, Sulawesi Selatan. Tempat tersebut sempat viral karena memiliki hamparan hijau tanaman bawang hingga menarik kunjungan wisatawan dari berbagai tempat. Namun, kondisinya kini menyedihkan karena sebagian kebun rusak terinjak-injak pengunjung tak bertanggung jawab.
Baca Juga
Kondisi terbaru kebun bawang Bantaeng yang mengkhawatirkan dibagikan oleh akun Tik Tok @rahman.ha_. Melalui akun Instagram dan TikTok pribadinya, Rahman mengimbau siapa saja yang ingin mengunjungi Bantaeng lebih menghargai petani. Ia mengaku sedih melihat kondisi perkebunan itu mulai gundul dan rusak karena sering diinjak pengunjung.
Advertisement
Perkebunan itu menurut pemilik akun berada di Kampung Batu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. "Gaiss dimohon buat pengunjung #bantaengviral untuk memperhatikan tanaman yaa #bantaeng #malinonyabantaeng #fyp,” tulisnya dalam keterangan unggahannya pada Rabu, 24 Januari 2024. Unggahan itu kemudian dibagikan ulang di sejumlah akun medsos lainnya, termasuk akun Instagram @mood.jakarta pada Kamis, 25 Januari 2024.
Kita pun bisa melihat, hamparan tanaman bawang tersebut tampak lesu dan gepeng tertindih langkah kaki. Pemilik akun bernama Rahman itu sempat mendekatkan kameranya ke bawang-bawang yang belum terpanen namun sudah berserakan di tanah.
Pemandangan miris serupa juga terlihat. Deretan daun bawang yang semula tegak kini berjatuhan dengan bawang yang menyembul. Kondisi ini membuat Bantaeng yang semula asri berubah drastis.
Jangan Diviralkan
Rahman menyarankan agar mereka yang berjalan melewati kebun dibagi dalam beberapa rombongan dan tentunya tidak boleh menginjak tanaman di sekitarnya. Hal itu tidak akan terjadi jika pengunjung atau wisatawan mau mengikuti jalan setapak atau jalan yang tidak dipenuhi tanaman.
Unggahan Rahman di TikTok mendapat banyak perhatian warganet, Sampai berita ini ditulis, unggahan tentang kondisi kebun di Bantaeng itu sudah dilihat lebih daro 862 ribu kali dan disukai lebih dari 21,6 ribu kali.
"Di Indonesia memang begitu. Setelah viral, setelah ramai. Tempat yang bagus jadi rusak 😢,” komentar seorang warganet.
"Serius nanya itu tmpat wisata atau kebun?? kasian yg punya kebun," tulis warganet yang lain.
"Makanya kalau ada tempat bagus mending jgn di viralin dulu dh nanti kasusnya kayak di kebun teh puncak,” ujar warganet lainnya.
"Ya gitu lah,viral mau tapi jaga lingkungan urusan belakang,di edukasi malah marah marah seolah olah dia benar😂,” kata warganet lainnya.
"Padahal udh ada jalan setapak...,” komentar warganet lainnya.
Sebelum terjadi kerusakan, Bantaeng memiliki pemandangan yang menyejukkan. Terlebih jika kabut turun, pemandangan semakin memanjakan mata.
Advertisement
Tempat Wisata Menarik di Bantaeng
Bantaeng adalah salah satu kabupaten dari Provinsi Sulawesi Selatan. Letaknya berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Kabupaten Bulukumba di sebelah utara serta berbatasan dengan Laut Flores di sebelah selatan.
Kabupaten Bantaeng memiliki luas wilayah sebesar 395,83 kilometer persegi yang terbagi ke dalam delapan kecamatan yaitu Uluere, Bantaeng, Sinoa, Bissappu, Tompobulu, Eremerasa, Gantarangkek, dan Pajukukang. Pada 2020, penduduk di kabupaten ini berjumlah 196.716 jiwa, dengan kelompok umur tertinggi berada pada umur 10-14 tahun.
Bantaeng dikenal pula sebagai pusat pembuatan kapal orang Bugis atau yang dikenal dengan Kapal Pinisi, dengan reputasinya selama ratusan tahun. Bahkan, kualitas kapal buatan warga setempat dipuji dalam puisi Jawa karya abad ke-14.
Tak hanya perkebunan, Bantaeng masih punya banyak tempat wisata yang tak kalah menarik. Ada Air Terjun Bissappu terletak di Desa Bonto Salluang, Kecamatan Bissappu, sekitar lima kilometer dari Kota Bantaeng. Di sekitar air terjun terdapat banyak pohon jati dan tempat beristirahat, salah satunya batu besar yang dapat dijadikan sebagai tempat duduk.
Pantai-Pantai di Kabupaten Bantaeng
Air terjun Bissappu merupakan air terjun tertinggi yang berada di Kabupaten Bantaeng. Tingginya hampir mencapai 50 meter. Aliran air terjun ini terbentuk dari aliran sungai yang berada di Kecamatan Sinoa. Air Terjun Bissappu terus menerus mengeluarkan air walaupun musim kemarau tiba.
Mereka juga memiliki situs arkeologi salah satunya Kawasan Batu Ejaya yang terletak di Kecamatan Bissappu. Kawasan ini merupakan serangkaian batuan gunung api yang berbentuk batu besar dan bongkahan batu.
Ada gua dengan ruang yang besar, dengan bibir gua menghadap ke padang luas. Lokasi ini memiliki beberapa situs yang potensial seperti Situs Batu Ejaya, Bulu Saraung, Panganreang Tudea 1-4, Pettenungang, Paenre, Tinggia, dan Pangnganikang.
Di kawasan Batu Ejaya tepatnya di Situs Batu Ejaya, Panganreang Tudea 2, dan Panganreang Tudea 4 inilah, dulunya hidup manusia purba yang disebut Orang Toala. Batu Ejaya sendiri berasal dari Bahasa Makassar yang berarti batu merah. Warga sekitar menganggap kawasan ini merupakan kawasan yang sakral dan dijadikan sebagai tempat berziarah.
Selain itu, terdapat Pantai Seruni di Kecamatan Bantaeng yang menyajikan pemandangan dermaga perahu pembawa barang. Ketika sore hari, dermaga kayu ini dialihfungsikan sebagai tempat nongkrong bagi anak muda sembari menunggu matahari terbenam. Pantai ini juga menjadi ikon dari Kabupaten Bantaeng.
Advertisement