Liputan6.com, Jakarta - Festival Film Bulanan kembali hadir dengan wajah baru. Gelaran yang hadir untuk mendukung subsektor film ini, selama dua tahun penyelenggaraannya mendapatkan hampir 1500 film dari sekitar seribu komunitas film di berbagai daerah.
Gelaran ini dihadirkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk menyediakan akses, mengarahkan, memfasilitasi dan mengantarkan karya-karya terbaik anak bangsa ke dunia industri perfilman profesional. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan tahun ini, Festival Film Bulanan 2024 akan berkolaborasi dengan Film Market Ckermonf - Ferrand International Short Film Festival 2024 yang dilaksanakan di Prancis pada 2--13 Februari 2024.
Direktur Musim, Film, dan Animasi, Bapak Mohammad Amin mengatakan bahwa Film Market Ckermonf - Ferrand International Short Film Festival adalah sebuah festival film pendek terbesar di dunia. Kolaborasi Festival Film Bulanan akan membuat sineas lokal banyak belajar.Â
Advertisement
"Kalau kita ke kita belajar ke sana, itu lebih cocok dengan Festival Film Bulanan yang memang fokus dengan film pendek," sebutnya.Â
Perwakilan kedutaan besar Prancis untuk Indonesia, Jules Irrmann mengatakan Kedutaan Prancis menjadi bagian dari Festival Film Bulanan 2024 yang ingin menjembatani kolaborasi antara Prancis dan Indonesia. "Sangat penting Indonesia jadi bagian dari festival ini, dari Kedutaan Prancis kita berharap akan ada koneksi kuat antara pembuat film, aktor, dan jaringan nasional dari Sumatera hingga Sulawesi. Jadi ini sangat menarik Indonesia bisa terlibat," ungkapnya dalam The Weekly Brief With Sandi Uno yang digelar pada Senin, 29 Januari 2024. Â
Sarana Eksistensi Penggiat Film ke Ranah Global
Lebih lanjut Irrmann mengatakan harapannya dengan kolaborasi ini tidak hanya memperluas jejaring, tapi industri film sebagai bagian dari ekonomi kreatif akan membuat orang makin tertarik datang ke Paris. Di sisi lain kolaborasi bisa meluas juga di bidang kreatif lainnya seperti gastronomi dengan acara French Gastronomy Week 2024 dan banyak festival lainnya.
"Ada banyak hal yang bisa dikolaborasikan bersama untuk mengembangkan ekonomi kreatif," sambung Irrmann.Â
Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi, dan Radio, Bapak Iman Santosa mengatakan, kolaborasi ini merupakan kesempatan baik bagi penggiat film di daerah meningkatkan eksistensi ke global. Dengan menjadikan kegiatan ini untuk bisa menggabungkan gagasan dan keahlian antara sineas Prancis dan Indonesia.
Sebanyak 6 pemenang dari Festival Film Bulanan 2023 akan diboyong ke Prancis. Selain itu Indonesia akan membawa salah satu film pendek unggulannya yang diharapkan bisa mendapat rekomendasi dari Film Market Ckermonf - Ferrand International Short Film Festival 2024.Â
Di kesempatan yang sama, Perwakilan film "Facticity" dari Javania Filam dan Rupa-Rupa, Peraih Anugerah Fesbul 2023, Iqbal Keane Kembaren mengatakan rasa terima kasihnya atas dukungan Kemenparekraf. "Film-film lokal harus mendapatkan tempat di internasional, karena menurut saya karena ini merupakan pertukaran antara dua budaya negara," sebutnya.Â
Lebih lanjut Iqbal mengatakan komunitasnya telah menyiapkan beberapa fitur project saat nanti akan bertemu dengan distributor maupun produser dari berbagai negara di ajang tersebut. Menurutnya, unsur lokal menjadi daya tarik film-film yang ada di Festival Film Bulanan untuk tampil di ajang skala global tersebut.
Advertisement
Keuntungan Partisipasi di Festival Film Bulanan
Sebelumnya, Sandiaga Uno sempat mengatakan bahwa akan ada banyak manfaat yang bisa dirasakan ketika mengikuti program-program Festival Film Bulanan. Karya-karya sineas lokal bisa difasilitasi, disediakan akses, dan diantarkan menuju industri perfilman nasional bahkan internasional.
Di samping itu, bisa berjejaring dengan komunitas film dan pegiat festival film lainnya dalam kegiatan daring Siaran (Sineas Tukar Pikiran) maupun kegiatan luring, dipromosikan melalui berbagai media, baik media sosial, media nasional, media Over The Top (OTT), Sinema Keliling dan berbagai kegiatan pemutaran film lainnya.
Bagi film-film terpilih nantinya mendapat kesempatan untuk ditayangkan di bioskop sebelum Malam Penganugerahan Festival Film Bulanan 2023. Terbuka juga peluang bagi komunitas terpilih untuk mendapatkan pendanaan dan pendampingan produksi film hingga penayangan secara eksklusif di FlipFlop TV melalui kegiatan ‘Workshop Menuju Film Komersil’.Â
Dalam kesempatan ini, Sandiaga pun memberikan apresiasi untuk seluruh pelaku industri perfilman Indonesia. Kebangkitannya sudah dimulai sejak 2022, hingga saat ini sudah banyak film Indonesia yang mengikuti festival-festival film luar negeri," bangga Sandiaga.
Momentum Film Karya Anak Bangsa
Sandi menyambung bahwa pada 2022 menjadi sejarah bagi Indonesia di mana lebih banyak penonton Indonesia yang menonton film-film karya anak bangsa dibandingkan film-film dari luar Indonesia. Menurutnya hal ini adalah sebuah prestasi.
Bahkan menurutnya pada 2023, terdapat banyak penambahan jumlah layar di bioskop. "Berarti ada minat dari para investor untuk mereka bisa menanamkan modalnya dalam menciptakan ekosistem perfilman Indonesia yang lebih kuat," ungkap Sandiaga. Â
Sandiaga Uno optimistis kedepan makin banyak investor yang berminat terhadap film-film Indonesia, maka perfilman semakin meroket. Sandiaga pun berharap, film pendek karya sineas lokal bisa mendapat posisi dan capaian yang sama di industri.
"Kami di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendukung sineas lokal dan perfilman Indonesia untuk berkontribusi dalam kebangkitan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru yang berkelanjutan. Ayo tumbuh bersama Festival Film Bulanan! Saatnya film pendek lokal masuk industri nasional. Karena mahakarya akan selalu menemukan jalannya," tutupnya.
Advertisement