Sukses

5 Desainer dan Brand Indonesia Bakal Pamer Karya di Runway New York Fashion Week, Intip Bocoran Koleksinya

Koleksi desainer dan brand untuk Indonesia Now di New York Fashion Week Fall/Winter 2024/2025 ini beragam, mulai dari kreasi batik sampai rangkaian modest fashion.

Liputan6.com, Jakarta - Lagi, karya para desainer dan brand Indonesia bakal mejeng di panggung bergengsi New York Fashion Week (NYFW) Fall/Winter 2024/2025 di New York, Amerika Serikat (AS). Kali ini, ada lima jenama dan desainer lokal yang akan pamer karya melalui show Indonesia Now.

Mereka adalah Hengki Kawilarang, Catherine Njoo, Alleira Batik yang bekerja sama dengan ENDE dan MUSUME, Jeny Tjahyawati, serta Hendy Huang. Disebut bahwa Indonesia Now merupakan satu-satu nya group shows di Asia Tenggara yang mendapat slot di pekan mode bergengsi tersebut.

Founder Indonesia Now untuk NYFW, Dina Fatimah, yang hadir secara virtual, menyebut saat jumpa pers di bilangan Jakarta Selatan, Kamis, 1 Februari 2024, "Di Asia, negara lain yang mendapat slot (selain Indonesia) hanya Korea Selatan." Tahun ini, Indonesia juga sudah diakui sebagai associate dalam gelaran NYFW.

Eski, sapaan akrabnya, mengakui bahwa kurasi desainer dan brand untuk Indonesia Now bukan hal yang mudah. "Semua berproses," sebut dia. "Setelah melihat desainer ini berpotensi, kami cek juga social media appearance-nya dan kesiapan brand, termasuk secara finansial, untuk melakukan show (di NYFW)."

Lebih lanjut, pihaknya juga memberi panduan tren yang diusung di pekan mode bergengsi itu. "Jadi enggak setelah kurasi, terus dilepas, enggak begitu," sambungnya. Nantinya, para desainer dan jenama fesyen Indonesia akan menampilkan rata-rata 10 looks di peragaan busana yang terjadwal pada Minggu, 10 Februari 2024 pukul 16.00, waktu New York, merujuk situs web NYFW.

Berikut preview koleksi dari masing-masing desainer dan brand partisipan Indonesia Now untuk NYFW:

2 dari 5 halaman

Hengki Kawilarang

Tahun ini merupakan kali kedua bagi Hengki Kawilarang pamer karya di panggung New York Fashion Week. Membawa semangat serba muda, desainer kelahiran Bandung, Jawa Barat ini akan mempersembahkan koleksi bertajuk, "Jewelry."

"Jadi setiap pakaiannya bak perhiasan yang terdiri dari aksen yang bisa dilepas dan dipadukan dengan gaya apapun," kata dia di kesempatan yang sama. "Ini juga pertama kalinya saya merilis koleksi busana (dalam palet warna) hitam putih, namun siluetnya dibuat lebih playful."

Kendati bernuansa couture, keseluruhan koleksi sebenarnya lebih bersandar pada prinsip-prinsip ready-to-wear, ia menambahkan. "Setiap look-nya tidak berat, semua cenderung light," akunya.

 

Melalui koleksi ini, Hengki juga mendorong pemakainya untuk menata ulang potongan mode karyanya sesuai selera masing-masing. "Aksen bulu-bulu misalnya, itu bisa dicopot untuk dijadikan syal," ia merekomendasikan.

Kemudian secara material, ia lebih banyak bermain-main dengan organza, tulle, lace, sequence, serta velvet jacquard dengan visual modern sekaligus klasik.

3 dari 5 halaman

Catherine Njoo

Seperti Hengki, NYFW tahun ini juga kali ke-2 bagi Catherine Njoo. Ia akan memboyong koleksi "The Power of Aphrodite" sebagai representasi visi artistik dan dedikasinya dalam merayakan kekuatan dan kecantikan perempuan.

Koleksinya menampilkan rangkaian gaun, masing-masing dibuat dengan cermat untuk menonjolkan figur para perempuan hebat. Dengan setiap jahitan dan detail, Catherine menangkap esensi dewi Athena yang paling cantik, Aphrodite, sesuai tema besar koleksinya.

Hiasan berwarna perak yang menghiasi gaun tersebut tidak hanya menambah sentuhan elegan, tapi juga berfungsi sebagai pengingat akan kecantikan bawaan dari dalam diri setiap perempuan. Dari sifon mengalir hingga renda bersulam rumit, koleksinya menampilkan beragam kain dan tekstur yang menonjolkan kesan feminin.

Setiap gaun dirancang untuk menyanjung dan menonjolkan lekuk tubuh alami, memberdayakan setiap perempuan yang memakainya. "Menurut saya, show seperti NYFW ini adalah ajang pamer karya, jadi saya mau berkarya secara all out," ujar dia.

 

4 dari 5 halaman

Alleira Batik X Musume X ENDE

Bertema "FUSION ATTRACTIVE," Alleira Batik akan mempersembahkan koleksi yang menggabungkan seni batik dan tenun di NYFW. Dalam eksekusinya, mereka bekerja sama dengan Carys Cares, mengangkat karya anak down syndrome bernama Kamila dari Yayasan Potads, yang akan dipresentasikan model down syndrome bernama Tiffany.

COO Alleira Batik Zaka Hamzah menjelaskan, "Busananya kasual, tapi tetap edgy supaya menyasar orang New York yang memang kebanyakan orang kantoran. Jadi mereka bisa pakai baju kami, lalu pakai coat."

Sesuai panduan tren yang diberikan, sebut Zaka, rangkaian busananya mengadopsi warna biru tua, hitam, putih, terakota, hijau, dan cokelat. "Ada strong dan dark colour," katanya, menambahkan bahwa kali ini mereka memadukan motif tenun Minahasa dengan bunga-bunga Eropa untuk menghadirkan leburan nuansa Timur dan Barat nan harmonis.

 

Demi menghasilkan siluet busana yang simpel, namun tetap elegan, koleksi FUSION ATTRACTIVE hadir dalam detail chic drapery dengan material yang lembut dan bertekstur. Dalam presentasinya, jenama fesyen ini turut menggandeng merek tas ENDE dan jenama sepatu Musume sebagai pelengkap visual.

"(Karena kolaborasi ini), siluetnya juga kami buat lebih edgy supaya serasi dengan tas dan sepatunya," Zaka menambahkan.

5 dari 5 halaman

Jeny Tjahyawati

Berbeda dengan rekan-rekannya, Jeny Tjahyawati fokus menampilkan koleksi modest melalui "Ratoh Jaroe." Di panggung NYFW, sang desainer akan memperlihatkan kreasi songket Melayu yang dipadukan dengan material lain, seperti satin.

Ratoh Jaroe sendiri merupakan tarian asal Aceh yang bermakna melantunkan syair atau menceritakan sebuah kisah diiringi petikan-petikan jari tangan. Tari ratoh jaroe menggambarkan semangat dan keanggunan perempuan Aceh yang terkenal tangguh, pemberani, pantang menyerah, dan pantang mundur.

Koleksi ready-to-wear deluxe ini memanfaatkan palet warna antara lain hijau, merah, emas, dan mustard, didominasi potongan celana panjang, baju lengan panjang ragam aksen, dan kreasi outer.

"Yang jadi sorotan di sini adalah detail pleats yang dikerjakan secara manual. Jadi dilipat pakai karton (sebagai medium) sampai berbentuk sedemikian rupa," kata dia, menambahkan bahwa aksen itu adalah salah satu tren yang hendak ditonjolkan.

Hendy Huang

Dalam keterangannya, Hendy akan memboyong koleksi "ADAIRE" yang dijanjikan menggambarkan sosok wanita yang menawan, feminin, dan berani. Sayang, tidak ada bocoran lebih terkait koleksinya karena ia absen dari sesi preview pada Kamis sore.

Video Terkini