Liputan6.com, Jakarta - Berbicara pesona kota Madrid, Spanyol, tidak bisa lepas dari citranya sebagai rumah bagi beberapa klub sepak bola paling bersejarah. Walau sudah kentara, bukan berarti daya tariknya sebatas berlabel "surga bagi pecinta sepak bola."
Kunjungan ke Stadion Bernabeu, yang merupakan markas klub raksasa Real Madrid, memberi kesempatan untuk merasakan atmosfer khas pertandingan, menjelajahi ruang ganti, dan menelusuri jejak sejarah klub melalui museum yang mengagumkan. Kunjungannya bisa kian menyenangkan dan meaningful karena bisa dilakukan bersama pemandu.
Sementara agenda ini mungkin jadi jadwal wajib bagi Anda, simak juga sederet aktivitas seru lainnya, menurut rilis MADRID TURISMO oleh IFEMA MADRID yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, baru-baru ini.
Advertisement
Museum Date
Penjelajahan bisa dinilai dari Jalan Seni, atau Paseo del Arte dalam bahasa Spanyol, yang menampilkan beberapa karya seni terbaik di dunia. Di sepanjang jalan berjarak kurang lebih satu kilometer, Anda akan menemukan berbagai museum, seperti Prado, Thyssen-Bornemisza, dan Reina SofÃa.
Namun jika Anda hanya memiliki kesempatan mengunjungi satu museum, pastikan untuk bertandang ke Museum El Prado yang telah berusia 200 tahun. Museum ini diakui sebagai salah satu museum terbaik di Eropa, dengan koleksi yang melibatkan lukisan dan patung karya seniman ternama, seperti El Greco, Rubens, dan Goya.
Keistimewaan Museum El Prado terletak pada karya seni paling terkemuka, seperti Las Meninas yang diciptakan Diego Velazquez. Pelancong juga direkomendasikan untuk menjelajah labirin jalan sempit di Lavapies.
Di sana, Anda dapat merasakan pengalaman tur berkeliling tanpa pemandu, menjelajahi sejumlah jalanan seni dan mural. Jangan lewatkan The Sombrerete Sundial, sebuah karya seni yang menggambarkan seorang wanita menggantung pakaian di sekitar jam matahari abstrak bila Anda bertandang ke sini.
Seni Pertunjukan yang Intens
Pertunjukan Flamenco yang penuh gairah dan intens pun bisa jadi alternatif berbeda. Seni pertunjukan ini menawarkan genre ekspresivitas yang memukau para penonton, tanpa menghiraukan dari mana mereka berasal atau apakah mereka memahami bahasa tersebut.
Dijelaskan bahwa Madrid telah diakui sebagai pusat industri flamenco dan jadi titik awal bagi seniman flamenco yang menjalani tur dunia. Sejak munculnya kafe chantant pada abad ke-19, flamenco mengalami masa keemasannya di ibu kota Spanyol. Saat ini, tradisi ini tetap hidup melalui tablaos (bar flamenco) yang memberi kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati pertunjukan flamenco setiap malam sambil menikmati makanan dan minuman setempat.
Wisata Kuliner
Berbicara budaya makan, Madrid dikenal melalui suasana kekerabatan di meja makan. Pelancong direkomendasikan menikmati tapas di La Latina atau menyantap Calamares, yang merupakan sandwich cumi-cumi, di Plaza Mayor.
Pemilihan The MICHELIN Guide Spain 2024 baru-baru ini mengumumkan bahwa Madrid mendapat 36 bintang melalui 28 restoran, salah satunya Restoran DiverXO yang berbintang tiga. Chef terkenal dunia Dabiz Munoz jadi penggagas salah satu dari 50 restoran terbaik di dunia ini.
Namun, hal yang benar-benar khas Madrid adalah menikmati tapas saat berbelanja. Mercado de San Miguel memulai tren ini 10 tahun lalu dengan merenovasi tempatnya, membuatnya jadi salah satu lokasi paling ikonis di kota. Berbagai pasar lokal lain kemudian mengikuti jejaknya dengan membuka berbagai food court gourmet.
Advertisement
Ragam Jajanan Manis
Madrid juga terkenal dengan kudapan manisnya. Di daftar panjangnya ada jajanan favorit churros yang dibuat di seluruh Spanyol. Namun, di Madrid, churros tidak hanya disantap sebagai menu sarapan, tapi juga setelah kegiatan berkumpul pada malam hari atau sore hari yang dinikmati bersama cokelat panas kental. Menikmati camilan populer ini, Anda wajib singgah di Chocolateria San Gines yang buka 24 jam sehari.
Wisata Belanja
Tidak lengkap rasanya berlibur di Madrid tanpa menyempatkan belanja. Seperti kota-kota besar lainnya di Eropa, Madrid juga merupakan rumah bagi beberapa merek mode mewah, mulai dari Loewe, Balenciaga, hingga Manolo Blahnik.
Bagi Anda yang memilih menghindari gaya mewah, menemukan pilihan pakaian yang diproduksi secara lokal di toko-toko di Madrid pun menyeruak sebagai opsi menarik. Toko-toko pakaian yang terkenal terdiri dari perusahaan kecil dan menengah, seperti Tot-Hom dan Marcos Luengo.
Selain mengadopsi konsep slow fashion, kategori bisnis mode ini berfokus pada pembuatan konsep desain tidak lekang waktu, menggunakan tenaga kerja lokal, keterampilan menjahit yang elok, serta memanfaatkan material dan kain berkualitas.Â
Pertahankan Warisan Mode Tradisional
Faktanya, Spanyol adalah salah satu dari sedikit negara Eropa yang melestarikan kerajinan kain artisan sebagai wujud rasa hormat pada para generasi perajin. Madrid memiliki lebih dari 150 perusahaan ikonis tersebut. Salah satunya adalah Antigua Casa Crespo yang telah diwariskan melalui lima generasi.
Antigua Casa Crespo merupakan tempat langka dalam pembuatan espadrille, sepatu musim panas khas Spanyol. Mereka disebut masih menggunakan tali esparto Spanyol pada pembuatan espadrilles mereka. Dedikasi untuk kerajinan juga tetap ada, mengingat proses produksinya masih manual.
Situs Warisan Dunia
Menggenapi "rasa lokal' di Madrid, pelancong juga bisa menyambangi situs warisan dunia UNESCO El Escorial Monastery. Saat penetapannya, situs ini disebut sebagai salah satu dari delapan keajaiban dunia yang wajib dikunjungi untuk memahami sejarah Spanyol.
Selain itu, ada juga kota tua Alcala de Henare yang merupakan tempat kelahiran Miguel de Cervantes, jenius sastra dunia dan penulis Don Quixote. Tidak ketinggalan, Aranjuez, salah satu kediaman resmi keluarga Kerajaan Spanyol, dan Hayedo de Montejo yang bisa jadi opsi menarik untuk disambangi.
Advertisement