Sukses

Diagnosis Kanker di Kalangan Bangsawan Kerajaan Inggris, Terbaru Raja Charles III

Istana Buckingham saat ini belum memastikan jenis atau stadium kanker yang diderita Raja Charles III, hanya mengatakan bahwa itu bukan kanker prostat.

Liputan6.com, Jakarta - Istana Buckingham mengumumkan Raja Charles III didiagnosis kanker dalam sebuah pernyataan yang dirilis Senin, 5 Februari 2024. Kanker tersebut ditemukan ketika raja menjalani pengobatan pembesaran prostatnya pada 17 Januari 2024.

Pihak Istana hingga saat ini belum memastikan jenis atau stadium kanker tersebut, hanya mengatakan bahwa itu bukan kanker prostat. Sementara itu, ayah Pangeran William dan Pangeran Harry ini telah memulai prosedur rawat jalan untuk mengobati kankernya pada Senin.

Faktanya, Charles bukanlah satu-satunya bangsawan Inggris yang berjuang melawan kanker. Selama bertahun-tahun, ada beberapa nama lain yang menghadapi kondisi serupa. Siapa saja mereka? Berikut rangkuman NY Post, dikutip Kamis (8/2/2024).

Sarah Ferguson: Kanker payudara dan kulit

Baru-baru ini, Duchess of York mengumumkan pada 21 Januari 2024 bahwa ia didiagnosis menderita kanker kulit hanya sebulan setelah menerima perawatan kanker payudara. "Saya telah meluangkan waktu untuk diri saya sendiri karena saya telah didiagnosis menderita melanoma maligna, suatu bentuk kanker kulit," sebut dia di sebuah unggahan Instagram.

Sarah juga mengatakan bahwa itu adalah "diagnosis kanker kedua saya dalam setahun setelah saya didiagnosis menderita kanker payudara musim panas ini dan menjalani mastektomi dan operasi rekonstruktif." "Berkat kewaspadaan yang tinggi dari dokter kulit saya, melanoma dapat terdeteksi ketika itu terjadi," ia menambahkan.

Sejauh ini, kondisi mantan istri Pangeran Andrew itu terus diobservasi untuk memastikan bahwa kanker kulit yang dideritanya masih di tahap awal. Fergie, sapaan akrabnya, disebutkan tetap bersemangat meski proses pengobatan kanker payudaranya kini harus ditambah prosedur penanganan kanker kulit.

2 dari 4 halaman

Ratu Elizabeth II: Kanker Sumsum Tulang

Ratu Elizabeth II berjuang melawan myeloma, kanker sumsum tulang yang menyakitkan, selama tahun-tahun terakhir hidupnya, menurut Elizabeth: An Intimate Portrait, sebuah biografi karya Gyles Brandreth.

"Saya pernah mendengar bahwa Ratu mengidap penyakit myeloma yang menjelaskan kelelahan dan penurunan berat badan, serta 'masalah mobilitas' yang sering ia alami selama sekitar setahun terakhir hidupnya," tulis Brandreth di buku yang akan segera dirilis itu.

Hilary Fordwich, pakar kerajaan yang berbasis di Maryland, mencatat bahwa Ratu Elizabeth suka menunggang kuda dan melakukannya hingga usia 93 tahun. "Karena kanker sumsum tulang yang dideritanya, ia mulai mengalami masalah mobilitas, yang membatasi aktivitas berkuda yang dicintainya," kata Fordwich pada Fox News Digital.

Ratu meninggal pada September 2022 di usia 96 tahun.

Duke of Windsor: Kanker tenggorokan

Duke of Windsor, yang menjabat sebagai Raja Edward VIII hanya selama satu tahun sebelum turun takhta pada Desember 1936 demi menikahi janda Wallis Simpson, didiagnosis menderita kanker tenggorokan pada 1971.

Duke, seorang perokok berat, dilaporkan menerima terapi kobalt setelah diagnosisnya. Ia meninggal di Paris, Prancis, pada 28 Mei 1972, di usia 77 tahun.

3 dari 4 halaman

Ratu Elizabeth I (Ibu Suri): Kanker Usus Besar dan Payudara

Ratu Elizabeth, Ibu Suri, adalah Ratu Britania Raya dan Dominion Persemakmuran Inggris dari 11 Desember 1936 hingga 6 Februari 1952. Pada 1966, Elizabeth didiagnosis menderita kanker usus besar dan menjalani operasi pengangkatan tumor, seperti yang ditulis penulis biografi William Shawcross dalam The Queen Mother: The Official Biography.

Pada 1984, ratu menerima diagnosis kanker payudara dan menjalani lumpektomi. Kondisi kesehatan yang tidak mudah itu nyatanya berhasil ia lalui. Ibu Suri berumur panjang, meninggal pada 30 Maret 2002, di usia 101 tahun.

Raja George VI: Kanker paru-paru

Raja George VI, yang mengambil alih takhta pada 11 Desember 1936 hingga kematiannya, didiagnosis menderita kanker paru-paru pada September 1951. "Ia adalah seorang perokok berat dan telah disarankan dokternya untuk merokok guna membantu 'memuluskan paru-parunya' karena kegagapannya," kata Fordwich.

Perokok lama itu menjalani operasi untuk mengangkat paru-paru kirinya, menurut The Independent. Setelah masa pemulihan awal, kesehatan raja menurun dan ia meninggal karena penyakit tersebut pada 6 Februari 1952 di usia 56 tahun.

4 dari 4 halaman

Raja Edward VII: Karsinoma Sel Basal

Raja Edward VII, yang memerintah dari 22 Januari 1901 hingga kematiannya pada 1910, didiagnosis menderita karsinoma sel basal, bentuk kanker kulit yang paling umum, pada 1907. Kankernya, yang ditemukan pada kulit di sebelah hidungnya, dilaporkan dapat disembuhkan dengan radium.

Setelah menderita masalah kesehatan tambahan di kemudian hari, Edward meninggal di usia 68 tahun pada 6 Mei 1910, setelah serangkaian serangan jantung.

Putri Victoria: Kanker payudara

Anak Ratu Victoria dan Pangeran Albert, Putri Victoria, yang lahir pada 21 November 1840, didiagnosis menderita kanker payudara pada1898. Ibu delapan anak ini meninggal karena penyakit tersebut pada 5 Agustus 1901 di usia 60 tahun.

"Tidak ada keluarga yang tidak terkena kanker," ujar Dr. Nathan Goodyear, direktur medis di Brio Medical, pusat penyembuhan kanker holistik dan integratif di Scottsdale, Arizona.

"Kanker tidak mengenal preferensi," katanya pada Fox News Digital. "Baik dari kiri atau kanan, konservatif atau liberal, kelas atas atau bawah, kanker tidak menunjukkan kecenderungan pada satu kelompok saja."

"Meski memiliki akses terhadap perawatan medis paling inovatif dan orang-orang paling cerdas di dunia, keluarga kerajaan masih menghadapi penyakit kanker," imbuhnya.

Video Terkini