Sukses

Ningning aespa Didapuk Jadi Duta Merek Global Baru Versace, Fotonya Bikin Fans Pangling

Penunjukan Ningning aespa sebagai duta merek global baru Versace memperpanjang daftar idol K-pop yang bekerja sama dengan merek mewah dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Ningning aespa memperlebar portofolio dengan status barunya sebagai duta merek global baru Versace. Pengumuman itu disampaikan rumah mode mewah asal Italia tersebut pada Kamis, 8 Februari 2024.

Direktur kreatif Versace, Donatella Versace, menggambarkan Ningning sebagai "bintang yang sangat berbakat dan figur yang luar biasa," rangkum Soompi, dikutip Jumat (9/2/2024). Ia menambahkan, "Ia memiliki visi yang kuat dan percaya diri, energi dan bakat yang luar biasa."

"Ia tampak luar biasa mengenakan pakaian kami. Saya senang menyambut Ningning sebagai anggota keluarga Versace," sebutnya lagi.

Ningning membalas sambutan tersebut dengan menyatakan, "Versace adalah merek yang mendukung individu dalam mengekspresikan diri secara kreatif, terutama mereka yang percaya diri dalam mengekspresikan diri di industri musik."

"Karena itu, saya sangat senang dan bersemangat jadi duta merek Versace," tuturnya. "Setiap kali saya memakai Versace, saya merasa diberdayakan oleh gaya dan sikapnya yang unik. Saya berharap orang lain juga dapat menunjukkan kepercayaan diri mereka melalui Versace."

Di dunia maya, para penggemar mengucapkan selamat untuk idol berdarah Tiongkok itu. Beberapa bahkan mengaku pangling melihat foto Ningning dalam penunjukannya sebagai duta merek global Versace. "Mahal banget gayanya," kata salah seorang penggemar di X, dulunya Twitter.

Sebelum ini, aespa telah ditunjuk sebagai duta merek untuk merek mewah Givechy. Sementara di perjalanan individu, selain Ninging, Karina juga sepertinya akan memulai kerja sama dengan merek mewah Prada. Bulan lalu, leader aespa ini kedapatan menghadiri pertunjukan koleksi Prada di Milan Fashion Week.

2 dari 4 halaman

Wajah Merek Mewah

Beberapa tahun terakhir, idol K-pop dan merek fesyen mewah memang telah berjalan beriringan. Kerja sama mereka menjamur dengan penunjukan sejumlah bintang Korea Selatan sebagai duta merek mewah, dari Dior sampai Chanel.

Idola-idola populer, seperti BTS dan BLACKPINK, disusul wajah-wajah baru, termasuk aespa, NewJeans, dan TOMORROW BY TOGETHER, terlihat menarik para K-popers, sebutan penggemar K-pop, membuat mereka tertarik dengan merek-merek mewah.

Bersama gelombang ini, K-popers juga menuntut komitmen fesyen ramah lingkungan dari sejumlah merek mewah dunia, menyebut idola mereka berhak memakai "pakaian yang berkelanjutan." Kelompok aktivis K-pop, Kpop4Planet, telah memulai kampanye "Unboxed: High Fashion, High Carbon" sejak tahun lalu.

Gerakan itu mengajak K-popers, terutama yang biasnya, sebutan idol K-pop favorit, didapuk jadi duta merek mewah, untuk menandatangi petisi yang menuntut aksi nyata merek-merek mahal dalam "memperbaiki skor ramah lingkungan" mereka. Secara khusus, mereka memanfaatkan momen ulang tahun debut BLACKPINK pada Agustus 2023.

Sebagaimana diketahui, Jisoo, Jennie, Rose, dan Lisa masing-masing mewakili brand mewah berbeda. Berkaca pada itu, mereka menyerukan Dior, Chanel, Saint Laurent, dan Celine untuk memenuhi janji keberlanjutan mereka dalam industri yang merupakan salah satu "sektor paling berpolusi di dunia."

3 dari 4 halaman

Gagal Penuhi Komitmen Iklim

"BLACKPINK mendapat nilai A+, tapi fesyen mewah benar-benar gagal dalam hal iklim," kata juru kampanye Kpop4Planet, Dayeon Lee, dikutip dari Euronews, Selasa, 5 September 2023. "Merek-merek ini adalah penggemar K-washing yang membeli produk-produk yang mengancam masa depan kita."

Kampanye tersebut mengklaim bahwa keempat label kelas atas telah gagal memenuhi komitmen iklim mereka dan hanya jadi penggemar "green-washing" melalui promosi yang menggandeng idol K-pop. Ruth MacGilp, yang berbicara atas nama LSM lingkungan Action Speaks Louder, mengatakan, merek-merek mewah mengklaim bahwa mereka lebih ramah terhadap lingkungan dibandingkan fast fashion karena harga dan kualitas produk mereka.

Namun, emisi yang dihasilkan bahan bakar fosil mereka terus meningkat. Penggemar K-pop memang terkenal dengan aktivisme mereka, namun ini adalah protes paling signifikan yang pernah dilakukan sehubungan dengan industri fesyen, catat publikasi itu.

Mereka menuduh merek-merek terkemuka menutupi kurangnya keberlanjutan dengan bermitra dengan ikon ramah iklim K-pop, termasuk BLACKPINK, yang sebelumnya bertindak sebagai duta konferensi iklim global COP26.

4 dari 4 halaman

Rapor Iklim Merek Mewah

"Jika merek fesyen mewah berencana terus menggunakan bintang K-pop untuk menarik kita sebagai pelanggan masa depan, mereka harus bertanggung jawab dan berkomitmen terhadap aksi iklim yang nyata dan intensif," sebut Lee. "Itu berarti mereka harus meningkatkan transparansi dalam rantai pasokan mereka tentang energi apa yang digunakan dan berkomitmen terhadap RE100 di seluruh operasi mereka pada 2030."

Sebagai bagian dari kampanye terbaru, Action Speaks Louder telah mengurutkan informasi mengenai target iklim dan emisi keempat merek tersebut dalam sebuah "rapor semu" yang bisa diakses publik. 

Saint Laurent, yang dimiliki Kering, mendapat nilai tertinggi dengan nilai "D," sementara Celine dan Dior, yang dimiliki konglomerat multi-miliar LVMH, mendapat nilai "E." Chanel berada di urutan terakhir dengan nilai "F."

Meski semua merek yang jadi sasaran kampanye K-pop telah berkomitmen menurunkan emisi, mereka dituduh melakukan hal sebaliknya, dan mengabaikan janji untuk jadi lebih ramah lingkungan.

Para pejuang iklim menyerukan perusahaan-perusahaan tersebut untuk berkomitmen terhadap 100 persen energi terbarukan dalam rantai pasokan mereka pada 2030. Juga, menuntut janji mengurangi emisi dan memberi transparansi penuh dalam rantai pasokan mereka.