Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti masih disorot publik meski sudah tidak menjabat di pemerintahan. Sosoknya dikenal berani dalam menyuarakan pendapat serta cukup kontroversial karena diangkat menjadi menteri meski ia hanya sekolah formal sampai SMP.
Baru-baru ini muncul kembali video lama di tengah pencalonan Anies Baswedan sebagai presiden berpasangan dengan Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin.
Baca Juga
"Bahwa ternyata Bu Susi itu ikut Paket C atas saran dari Pak Anies, bener nggak?" tanya komika Kiky Syahputri yang saat itu menjadi moderator perbincangan mereka, dikutip dari video TikTok akun Daily Amin @pasteinfo, diunggah pada Senin, 3 Februari 2024.
Advertisement
Susi pun menjelaskan pertanyaan itu. Saat itu, kata Susi, Anies yang masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sedang kebingungan mempromosikan program Paket C yang sepi peminat. "Nah nyari bintang buat mengiklankan, terus dia lihat aku, oh menteri tidak selesai SMA," beber Susi kala itu.
Susi pun sempat ditawari sebagai bintang iklan untuk program Paket C. Program itu untuk menyetarakan jenjang pendidikan SMA secara singkat.
"Cuma saat saya sudah ambil paket C-nya, Pak Anies sudah tidak menjabat sebagai menteri, menterinya Pak Muhajir. Jadi bintang iklan tidak dibayar karena Pak Muhajir-nya pelit, gitu lho. Apa aku tagih ke DKI sekarang?" tanya balik Susi saat itu, sambil mendapat reaksi tawa oleh Anies maupun Kiky.
Sosok Puji Diminta Jadi Bintang Iklan
Anies ikut nimbrung menjelaskan. Ia mengaku tawaran menjadi bintang iklan tercetus begitu keduanya bertemu di sidang kabinet. "Sekolah, saya nggak perlu ijazah. Saya bilang iya Bu Susi nggak perlu ijazah, begitu kita ngomongnya buat orang banyak langsung Bu Susi mau," jelas Anies.
"Apakah ini terkait 2024 pak? Perlukah ini Paket C?" tanya Kiky lagi berusaha me-roasting Anies.
Namun, Anies menjawab alasan meminta Susi menjadi bintang iklan, agar orang ketika ditanya alasan mengapa ikut program Paket C, ia bisa langsung menyontohkan Susi yang mau menjalaninya. "Sosok Bu Susi ini pak, menginspirasi dan perkataannya diikuti banyak orang," kata Kiky.
"Takut di ini, takut diledakin," balas Anies bercanda yang kemudian direspons dengan gelak tawa.
Susi pun mempersilahkan Anies untuk memakai slogan terkenalnya "tenggelamkan" yang kerap juga dipakai orang-orang. "Bapak boleh pakai tulisan, buang sampah di Monas tenggelamkan, cari foto saya yang lagi melotot tuh lagi ngeledakin kapal," canda Susi.
Advertisement
Komitmen dan Janji Pemilu Anies
Mengutip dari Tim Bisnis Liputan6.com, Minggu, 11 Februari 2024, Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 1 Anies Baswedan kembali menegaskan komitmen membuat pemerataan ekonomi Indonesia. Menurut catatannya, ekonomi Indonesia sekarang ini masih dikuasai oleh segelintir kelompok kaya saja.
Komitmen itu disuarakannya lagi ketika melakukan kampanye akbar di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu, 10 Februari 2024. Kata Anies Baswedan, isu perihal ekonomi Indonesia hanya milik sekelompok orang santer terdengar di ruang-ruang tertutup.
"Beberapa waktu yang lalu terdengar obrolan ruang-ruangan tertutup yang mengatakan bahwa beberapa orang menguasai sepertiga ekonomi Indonesia, sementara 280 juta lainnya harus berebut sisanya," kata Anies.
"Kondisi ini tidak bisa dibiarkan rakyat Indonesia harus mendapatkan kesempatan yang setara harus mendapatkan masa depan yang setara karena itu kita bergerak untuk melakukan perubahan," tegas dia.
Anies menyadari, ada kubu-kubu yang ingin menjaga agar dominasi di bidang ekonomi itu terus berlanjut. Bersama dengan Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, dia tak ingin mendiamkan hal tersebut langgeng begitu saja.
Semangat Gelora Pendukung Anies di JIS
"Bila mereka melakukan kecurangan bila mereka tidak menjalankan yang adil maka kita siap untuk melawan. Kita tidak diamkan perlakuan yang tidak adil melenggangkan tanpa ditantang," ujar Anies lagi.
Pasalnya, menurut Anies, tak ada satupun yang menginginkan Indonesia menjadi negara yang sombong kepada rakyatnya sendiri, apalagi jadi negara yang pelit kepada rakyatnya.
"Kita tidak menginginkan negara yang sombong pada rakyatnya, kita tidak menginginkan negara yang pelit dengan rakyatnya, kita tidak menginginkan negara yang tega pada rakyatnya," kata Anies.
Indonesia, sambung Anies, harus kembali menjadi negara yang mencintai dan melindungi rakyatnya. Menurut pria yang besar di Yogyakarta itu, negara seyogyanya harus mampu membantu rakyat tanpa pandang bulu.
"Negara yang membantu rakyatnya. Dan ketika negara membantu rakyat, maka negara membantu secara pamrih," tegas Anies.
Sebelumnya Anies sempat mengatakan, jika kemauan pendukung sudah menggelora dengan kuat, tidak ada yang bisa menghambat langkah mereka untuk bergerak. Hal itu disampaikannya menanggapi banyak informasi terkait dugaan penjegalan kepada para pendukung yang mau menghadiri kampanye akbar pasangan capres cawapres Anies-Cak Imin di JIS.
Advertisement