Sukses

2 Turis Tewas dalam Kecelakaan Speedboat Terbalik di Perairan Maratua Pulau Derawan, Menparekraf Ingatkan Lagi soal CHSE

Dalam kecelakaan speedboat di kawasan Pulau Derawan itu, 24 wisatawan berhasil selamat, tapi dua lainnya dikabarkan tewas. Menparekraf Sandiaga Uno ikut berduka sekaligus prihatin atas insiden yang menimbulkan korban jiwa tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah speedboat atau kapal motor yang mengangkut wisatawan asal Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) yang sedang Berlibur di Pulau Derawan, Kalimantan Timur, terbalik di perairan Maratua, Sabtu, 10 Februari 2024. Dalan sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan speedboat tersebut mengalami kecelakaan dan terbalik di tengah laut. Beberapa speedboat di sekilingnya terlihat berupaya membantu.

Dalam kejadian itu, 24 turis berhasil selamat, tapi dua lainnya dikabarkan tewas. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno ikut berduka sekaligus prihatin atas insiden yang menimbulkan korban jiwa tersebut.

"Kami tentunya sangat prihatin dan ikut berduka dengan peristiwa speedboat yang terbalik di perairan Maratua. Kebetulan saya sedang merencanakan ke Kepulauan Derawan, dan ternyata terjadi peristiwa ini," ujar Sandiaga Uno dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno (yang digelar secara hybrid di Jakarta, Senin, 12 Februari 2024.

Menparekraf akan menjadikan peristiwa itu sebagai pelajaran berharga, agar para pelaku pariwisata lebih memperhatikan lagi soal aspek keselamatan bagi wisatawan. "Pastinya ini jadi pelajaran bagi kami semua untuk lebih mengedepankan aspek keselamatan keamanan dan CHSE dalam seluruh lingkup pariwisata dan ekonomi kreatif kita. Kalau situasinya aman tenntunya wisatawan akan merasa lebih nyaman," terang pria yang biasa disapa Sandi ini.

"Kami akan menindaklanjuti dengan dinas terkait dan juga dengan aparat, agar ini tidak terulang kembali. Kami sudah berkali-kali mengingatkan untuk terus bisa meningkatkan kepatuhan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk unsur keselamatan," lanjutnya.

Dilansir dari laman RRI, Sabtu, berdasarkan informasi yang dihimpun RRI Tarakan, awalnya speedboat yang membawa sejumlah wisatawan berangkat dari Tarakan menuju Pulau Derawan pada Jumat siang, 9 Februari 2024 sekitar pukul 14.00 Wita. Setelah bermalam di Derawan, pada Sabtu, speedboat berangkat membawa wisatawan dari Derawan menuju Pulau Maratua. Di tengah jalan, speedboat terbalik diduga dihantam ombak.

 

2 dari 4 halaman

Kecelakaan Kapal Wisata

Kecelakaan kapal wisata sebelumnya pernah terjadi beberapa kali di Labuan Bajo. Beberapa pekan lalu, sebuah kapal wisata yang berlayar tanpa izin kembali mengalami kecelakaan di Labuan Bajo. Kali ini kapal wisata Carpediem terbakar di perairan Pulau Siaba, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Sabtu, 3 Februari 2024.

Kapal itu mengangkut dua wisatawan asal Kanada dan empat anak buah kapal (ABK).Mereka semuanya selamat usai peristiwa tersebut. Meski begitu, kecelakaan kapal wisata yang sudah kesekian kalinya di kawasan wisata Labuan Bajo ini membuat sejumlah pihak prihatin, termasuk Menparekraf Sandiaga Uno.

Ia menyoroti kapal wisata yang tak memiliki izin berlayar di perairan Labuan Bajo, kembali bisa berlayar yang kemudian berujung pada kecelakaan.

"Saya sangat prihatin dan menyesali kecelakaan kembali terjadi karena kapal wisata ini tidak punya izin berlayar tapi tetap bisa jalan dengan membawa wisatawan," ujar Sandi dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar hybrid di Jakarta, Senin, 5 Februari 2024.

3 dari 4 halaman

Informasi Tentang Kapal Wisata

Kapal wisata layar motor Carpe Diem saat itu membawa dua wisatawan mancanegara (wisman) asal Kanada serta empat orang kru berlayar tanpa mengantongi surat persetujuan berlayar (SPB) atau izin berlayar dari Kantor Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Labuan Bajo. Sandiaga Uno kembali meminta wisatawan untuk tidak berlayar menggunakan kapal wisata yang tidak mengantongi izin berlayar dari KSOP setempat.

Selain itu, para turis harus mendapat informasi tentang kapal wisata yang tidak punya izin berlayar. Sandiaga mengatakan sudah berkoordinasi dengan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) untuk menindaklanjuti kecelakaan kapal wisata tersebut.

Ia menegaskan tak boleh ada lagi kapal wisata berlayar tanpa memiliki izin dari KSOP Labuan Bajo. "Izin ini penting sekali karena nanti kalau ada apa-apa, ini tentu akan berpotensi fatal. Apalagi untuk kecelakaan yang berpotensi kehilangan jiwa," terangnya.

Saat kecelakaan terjadi, Tim SAR gabungan menyiapkan personel untuk melakukan evakuasi teerhadap korban kapal wisata kapal layar motor (KLM) Carpediem yang terbakar. Ada delapan personel gabungan dari unsur Basarnas, TNI-Polri dan KSOP sudah bersiap.

4 dari 4 halaman

Surat Persetujuan Berlayar

"Kejadian kebakaran kapal sekitar pukul 15.00 Wita, namun berdasarkan komunikasi pihak KSOP Labuan Bajo dengan kapten kapal bahwa para korban dalam kejadian itu selamat dan telah dievakuasi," kata Kepala Pos SAR Manggarai Barat Edy Suryono ditemui di Pelabuhan Marina Waterfront City Labuan Bajo, Sabtu, dikutip dari Antara.

Dia mengatakan empat orang yang merupakan kru kapal dan dua orang penumpamg yang merupakan wisman dari Kanada dalam keadaan selamat. "Informasi terakhir penumpang dan kru kapal dievakuasi menggunakan speedboat Komodo Park. D ua orang penumpang ini statusnya wisatawan," ujarnya.

Dia mengaku Tim SAR gabungan bersiaga di Pelabuhan Marina Labuan Bajo, sehingga segera melakukan tindakan jika dibutuhkan. "Speedboat Komodo Park yang mengevakuasi para korban dalam perjalanan ke sini," katanya.

Sementara itu, Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas III Labuan Bajo Maxianus Mooy mengatakan KLM Carpediem diketahui tidak mengantongi surat persetujuan berlayar atau port clearance.

Â