Liputan6.com, Jakarta - Gunung Munara merupakan sebuah gunung yang terletak di sebelah barat Kabupaten Bogor. Gunung ini berlokasi sekitar 40 km di barat daya Jakarta dan 12,1 km di sebelah barat dari daerah Parung tepatnya di daerah Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.
Medan di sekitar Gunung Munara datar di timur laut, tapi berbukit di barat daya. Titik tertinggi gunung berada di ketinggian 1.204 mdpl. Di sekitar Gunung Munara sangat padat penduduknya, dengan 2.028 jiwa/km².
Baca Juga
Daerah besar terdekat adalah Parung, yakni sekitar 12,1 km sebelah timur Gunung Munara. Di sekitar Gunung Munara, tumbuh hutan gugur yang hijau sehingga meski tak terlalu tinggi tetap jadi favorit wisatawan yang ingin sejenak rekreasi di Bogor.
Advertisement
Masih banyak hal mengenai Gunung Munara selain lokasin serta ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Munara yang dirangkum Liputan6.com pada Rabu, 12 Februari 2024 dari berbagai sumber.
1. Cocok untuk Pendaki Pemula
Mengutip dari laman resmi Kabupaten Bogor, Gunung ini sangat cocok untuk para pendaki pemula, selain karena biaya yang dikeluarkan untuk mendaki gunung ini bisa cukup murah, waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke puncak Gunung ini pun hanya dibutuhkan 1-1.5 jam saja. Memang cukup singkat namun track yang menanjak membuat tantangan tersendiri bagi mereka yang menyukai pendakian.
Untuk mendaki gunung ini tak perlu menginap atau mendirikan tenda, namun bagi kalian yang ingin kemping dan mendirikan tenda, terdapat banyak spot bagus dan menarik yang bisa dijadikan lokasi camping.
2. Termasuk Dorman Volcano
Gunung Munara memiliki pemandangan alam yang tak kalah menarik dibandingkan gunung berukuran besar. Gunung ini juga termasuk gunung tipe dormant volcano yaitu gunung api dorman.
Artinya gunung berapi yang sudah lama tidak meletus namun diperkirakan akan meletus kembali pada masa yang akan datang. Mengutip dari laman Geological Survei Ireland, beberapa jenis dormant volcano di dunia adalah Gunung Kilimanjaro, Tanzania, Afrika, dan Gunung Fuji di Jepang.
3. Melewati Sungai Selama Pendakian
Selama mendaki, pendaki akan melewati aliran sungai yang tidak deras tapi tetap terlihat indah. Meski hanya berjalan ringan, Gunung Munara mempunyai jalur pendakian yang cukup menguras tenaga bagi yang tidak terbiasa mendaki.
Jalanan menuju puncak gunung cukup terjal dan berbatu, sehingga pendaki yang naik tanpa persiapan olahraga bisa mudah kelelahan. Hal yang lebih ekstrem adalah, puncak gunung ini memiliki tebing yang curam dan membutuhkan tali tambang untuk memudahkan pendakian.
Advertisement
4. Dikelola Warga Desa Sekitar
Saat ini di kaki Gunung Munara telah dikelola oleh warga sekitar semenjak viral di media sosial. Meski begitu, kawasan gunung ini sudah memiliki tempat parkir, musala, toilet, dan warung yang telah tersedia di kampung terakhir sebelum wisatawan mendaki.
Di sepanjang jalurpun ada beberapa warung yang bisa dijadikan tempat untuk melepas lelah saat pendakian. Setiap orang diwajibkan untuk di data sebelum mendaki gunung ini dan wajib lapor ketika sudah turun dari gunung ini.
5. Dekat dari Pasar Parung
Lokasi gunung ini tidak terlalu jauh dari kota Bogor, gunung ini terletak di daerah Rumpin, Bogor, tidak jauh dari pasar Parung. Jika kalian menggunakan kendaraan pribadi bisa menanyakan arah ke rumpin atau pasar parung.
Apabila dilihat dari kasat mata memang gunung ini tidak terlalu tinggi. Saat ini tarif dan tiket masuk yang dipasang oleh warga sekitar selaku pengelola antara lain parkir motor Rp5.000, sementara parkir mobil Rp10.000 dan biaya tiket per orangnya Rp10.000.
6. Mitos Gunung Munara
Setelah lewat jalur pendakian yang terjal terlewati, seluruh rasa lelah bakal terbayar dengan pemandangan dari puncak gunung yang eksotis. Di atas puncaknya, pendaki bisa melihat pemandangan kota Bogor yang indah dan menawan.
Gunung Munara memiliki beberapa mitos yang dipercayai oleh masyarakat sekitar. Menurut cerita, gunung kecil ini mempunyai banyak situs seperti gua bertapa Bung Karno, jejak kaki si Kabayan, dan petilasan Sultan Hasanuddin.
Alasan mengapa gua itu diberi nama Bung Karno, sebab menurut cerita Ir Soekarno pernah bertapa pada salah satu gua di gunung tersebut. Selain itu, di Gunung Munara ditemukan pula jejak kaki besar yang dipercayai warga sebagai telapak kaki si Kabayan.
Adapun mitos lainnya, gunung ini dikenal sebagai petilasan Sultan Hasanuddin. Bahkan berkat mitos tersebut, di hari-hari besar tertentu Gunung Munara ramai didatangi oleh para peziarah. Namun mengenai kebenarannya tentu akan tergantung dari masing-masing kepercayaan orang.
Advertisement