Liputan6.com, Jakarta - Palembang punya pesona yang tak dimiliki oleh destinasi lainnya seperti dalam wisata kuliner maupun keunikan tempat bersejarah. Punya rencana ke kota pempek ini dalam waktu dekat? simak cara hemat ke Palembang dari Jakarta menggunakan moda transportasi kapal ferry dan kereta api.Â
Seorang pejalan di TikTok membagikan pengalamannya untuk mengunjungi Palembang dengan biaya minimal Rp100.000. Ia menggunakan berbagai jenis transportasi agar bisa jalan-jalan hemat.
Baca Juga
"Langsung aja kalian pergi ke Stasiun Tanah Abang ya dan naik kereta KRL tujuan Rangkasbitung dengan tarif 8 ribu (rupiah)," ungkap sang kreator konten di awal video, lewat akun TikTok @aliffebriyan10 diunggah pada Selasa, 13 Februari 2024.
Advertisement
Sesampainya di Rangkasbitung, Anda bisa naik kereta api lokal Merak dengan membeli tiketnya di loket atau melalui aplikasi pemesanan online Accees by KAI dengan harga Rp3.000. Untuk jadwal keberangkatan bisa disesuaikan dengan yang tertera di situsnya.
Sesampainya di Stasiun Merak, jalan menuju Pelabuhan Merak untuk naik kapal fery dengan tarif Rp22.000 per orang, untuk tiketnya Anda bisa memesannya melalui situs ferizy.com. Lanjut setelah sampai di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, naik shuttle untuk menuju Stasiun Tanjung Karang atau Kota Bandar Lampung.
Bus shuttle ini harganya Rp50.000 per orang, tapi menurut beberapa warganet yang menuliskan komentar di unggahan dan saling berbagi informasi harus ada tawar menawar saat naik shuttle ini. "Banyak travel (bus travel) di sana, tapi nggak langsung dikasih harga 50 ribu (rupiah), harus bisa nawar dan biasanya nggak pakai AC," saran seorang warganet.Â
Â
Perjalanan Dilanjutkan dengan Naik KRL
Kemudian setelah sampai di Stasiun Tanjung Karang, Anda bisa naik KRL dari Tanjung Karang ke Kertapati di Palembang. Dengan kereta Rajabasa, harga tiket untuk KRL tersebut adalah Rp32.000 per orang.Â
Anda pun sudah sampai di Palembang, Sumatera Selatan hanya dengan bujet Rp100.000 saja. Sesampainya di Palembang, berbagai destinasi menarik seperti Jembatan Ampera yang megah hingga mencoba kuliner khas pempek dan tekwan adalah dua hal yang harus pertama kali Anda coba.Â
Tapi jangan lupa juga bahwa Palembang memiliki moda transportasi LRT, sehingga jangan lupa mencobanya mumpung sedang berkunjung. Konten yang disukai oleh lebih dari 24,9 ribu pengguna TikTok itu mendapat berbagai respons.Â
"Baru tahu kalo di Sumatera ada kereta api. Keren, udah merata kah dari Sabang?" tanya warganet.
"Sayangnya sekarang udah nggak ada lagi kereta malam dari Lampung ke Palembang," tulis yang lain memberi tahu.
"Inget ya pesan tiket (kereta) arah kepulangan minimal seminggu sebelum keberangkatan karena tiketnya sering habis," yang lain menyarankan.Â
Advertisement
Wisata di Palembang
Mengutip dari Tim Regional Liputan6.com, 4 November 2022, Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi salah satu kota tertua di Indonesia. Kota Palembang pun masuk dalam peradaban Kesultanan Palembang Darussalam, yang dipimpin Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Kota Palembang, jangan berharap dapat menemukan wisata alamnya. Namun jika ingin berwisata kuliner, religi dan heritage, Palembang menjadi pilihan yang tepat.
Siapa yang tidak tahu dengan Jembatan Ampera? Salah satu ikon Kota Palembang ini dibangun untuk menyambung kawasan Seberang Ilir dan Seberang Ulu Kota Palembang Sumsel.
Jembatan Ampera yang identik dengan warna merah, mulanya bernama Jembatan Bung Karno, yang diresmikan tahun 1965 oleh Presiden Sukarno. Lantaran ada pergejolakan anti-Soekarno, nama jembatan ini diubah menjadi Jembatan Amanat Perjuangan Rakyat (Ampera) pada 1966.
Jembatan ini sempat jadi jembatan terpanjang se-Asia Tenggara pada masanya itu, dibangun di atas Sungai Musi. Sekarang, Jembatan Ampera semakin cantik jika dilihat pada malam hari, dengan lampu warna-warni yang bisa jelas dilihat dari pelataran Plasa Benteng Kuto Besak (BKB)Â Palembang.
Masjid Tertua hingga Museum di Palembang
Turun dari Jembatan Ampera, kamu akan disuguhkan dengan pemandangan masjid megah yang berada di tengah jalan. Masjid yang awalnya bernama Masjid Sultan, dibangun di masa Kesultanan Palembang Darussalam, di bawah kepemimpinan SMB I Jaya Wikramo di abad ke-18.
Proses pembangunan masjid tertua di Palembang ini, membutuhkan waktu 10 tahun lamanya, mulai 1738 hingga 1748. Masjid yang telah dirombak beberapa kali hingga kini terlihat cantik, berada di Jalan Jendral Sudirman Kelurahan 19 Ilir Palembang Sumsel.
Museum Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera), berada di Jalan Merdeka Kelurahan 19 Ilir Palembang, tepat di seberang Masjid Agung Palembang. Museum tersebut diresmikan tanggal 23 Februari 1988 oleh Menko Kesra Alamsyah Ratu Prawiranegara.
Terdapat 368 unit koleksi sejarah yang berkaitan dengan peristiwa perjuangan warga Palembang, ketika menghadapi agresi militer Belanda II. Ada senjata mulai dari pistol, juki kanju, fiat, teki, danto, meriam sunan, meriam kecepek, dan lainnya.
Para pengunjung bisa menaiki beberapa lantai di Museum Monpera Palembang. Di pelataran Museum Monpera sendiri, menjadi lokasi yang instagramable untuk swafoto.Â
Advertisement