Sukses

CEO Hybe Amerika Serikat Pro Israel Dituding Ancam ARMY BTS yang Bela Palestina Lewat Pesan Pribadi

CEO Hybe Amerika Scooter Braun berulang kali menyuarakan pendapatnya yang cenderung membela Israel lewat media sosialnya. Ia juga terkenal sebagai pria tukang bully setelah berkonflik dengan Taylor Swift.

Liputan6.com, Jakarta - CEO Hybe Amerika, Scooter Braun dituduh mengirimkan pesan pribadi lewat akun X (sebelumnya Twitter) kepada seorang ARMY, sebutan bagi penggemar BTS, yang membela Palestina. Sebuah video yang memperlihatkan pesan pribadi Scooter Braun kepada ARMY ini pun terungkap, membuktikan bahwa tuduhan tersebut benar adanya.

Pesannya berbunyi, "I wish you well. (Aku doakan kamu baik-baik saja)." Meskipun tidak menunjukkan masalah, pesannya dinilai bernada mengancam, terutama ketika Scooter Braun adalah pendukung Israel yang vokal.

Mengutip Kbizoom, Minggu (18/2/2024), ia mengunggah pendapatnya terkait konflik yang berlangsung di Gaza, Palestina, berulang kali, terutama soal seruan agar para tawanan Hamas dibebaskan. Salah satunya diunggah pada 18 Januari 2024. Ia menyebut banyak orang yang diam, termasuk teman-temannya yang berkecimpung di industri musik Amerika. 

Ia mengaku banyak kebencian, kemarahan, dan kebingungan. Namun, pesannya pun membingungkan karena tudingan kekerasan terhadap masyarakat tidak bersalah hanya terarah pada Hamas, tidak ada IDF sebagai pihak yang terus memborbardir Gaza dan menyerang warga di pengungsian dan rumah sakit.

"Please speak out for the end of violence against innocent people in both Gaza and Israel AND demand these innocent hostages come home NOW! #bringthemhomenow #hamasisisis Hamas is not the Palestinian people. Bring them home and free Palestine and Israel from Hamas. End this war. Bring them home! (Tolong bersuara untuk mengakhiri kekerasan terhadap orang-orang yang tidak bersalah di Gaza dan Israel DAN minta para sandera yang tidak bersalah ini pulang SEKARANG! #bawa mereka pulang sekarang #hamasisisis Hamas bukanlah rakyat Palestina. Bawa mereka pulang dan bebaskan Palestina dan Israel dari Hamas. Akhiri perang ini. Bawa mereka pulang!)" tulis Braun di akun Instagramnya.

 

2 dari 4 halaman

Disebut Taylor Swift Pria Tukang Bully

Di sisi lain, sebagian besar penggemar K-pop menunjukkan dukungannya terhadap Palestina yang menderita akibat berbagai serangan udara dari Israel dengan korban jiwa yang besar. Beberapa bahkan berpartisipasi dalam boikot terhadap '4 besar' agensi hiburan Kpop dengan harapan menghentikan perusahaan-perusahaan tersebut untuk mendukung Israel.

Di samping, bukan pertama kalinya para penggemar memprotes Scooter Braun karena dia secara eksplisit menunjukkan dukungannya kepada Israel. Tagar #HYBEDivestFromZionism sempat menjadi trending di platform SNS X karena para penggemar menyerukan HYBE untuk menghentikan kolaborasi mereka dengan Scooter.

Para penggemar BTS juga pernah membuat trending #HYBEREMOVESSCOORTERBRAUN dan mengungkapkan rasa frustrasi mereka saat Scooter Braun dan Bang Si-hyuk masuk dalam daftar “Power 100” Billboard 2024 sebagai eksekutif HYBE. Sosok Braun juga lekat dengan kontroversi.

Ia terlibat konflik dengan Taylor Swift pada pertengahan 2019 setelah Braun ketahuan membeli katalog musik miliknya dari Scott Borchetta, mantan pemilik label yang menaungi Taylor Swift. Menurut Swift, Braun adalah tukang bully yang manipulatif.

"Mengetahui yang membeli adalah Scooter, menjadi mimpi terburukku. Setiap kali Scott Borchetta mendengar nama 'Scooter Braun' itu adalah saat aku menangis atau [terpaksa padahal] tidak mau mengucapkannya," tutur Taylor.

3 dari 4 halaman

Bella Hadid Minta Palestina Dibebaskan

Sementara, Bella Hadid kembali menyurakan pembebasan negaranya dari cengkeraman militer Israel di Gaza. Bertepatan dengan momen Hari Valentine, Rabu, 14 Februari 2024, adik Gigi Hadid ini berbagi unggahan di Instagram-nya, memperlihatkan gambar hati merah muda bertuliskan, "Maukah Anda Bebaskan Palestina Saya?" dalam bahasa Inggris. Di keterangan unggahannya, Bella menambahkan, "Every year. #freepalestine #ceasfireNOW #freeGaza #rafah."

Pada 26 Oktober 2023, ia perdana berbicara secara terbuka tentang perang di Gaza, lapor Daily Mail. Ia mengatakan bahwa ada krisis kemanusiaan mendesak di Gaza yang harus segera ditangani.

Di unggahan Instagram-nya, pemilik nama lengkap Isabella Khairiah Hadid ini menyerukan tekanan terhadap para pemimpin politik untuk "berdiri bersama dalam membela kemanusiaan dan kasih sayang". Ia berbicara tentang masalah sensitif ini lebih dari dua minggu setelah saudara perempuannyaberbicara secara terbuka tentang konflik Israel-Palestina.

"Saya belum menemukan kata-kata yang tepat untuk dua minggu terakhir yang sangat rumit dan mengerikan ini, minggu-minggu yang telah mengalihkan perhatian dunia kembali ke situasi yang telah merenggut nyawa (orang) tidak berdosa dan berdampak pada banyak keluarga selama beberapa dekade," kata Bella.

4 dari 4 halaman

Mendapat Ancaman Pembunuhan

Model berdarah Palestina itu melanjutkan, "Banyak yang ingin saya katakan, tapi untuk hari ini, saya akan menyampaikannya secara singkat. Saya telah dikirimi ratusan ancaman pembunuhan setiap hari, nomor telepon saya bocor, dan keluarga saya merasa dalam bahaya."

Bella Hadid menyambung, "Tapi, saya tidak bisa dibungkam lagi. Ketakutan bukanlah suatu pilihan. Rakyat dan anak-anak Palestina, khususnya di Gaza, membuat kita tidak bisa berdiam."

"Melihat akibat dari serangan udara di Gaza, saya berduka bersama semua ibu yang kehilangan anak-anak dan anak-anak yang menangis sendirian, semua ayah, saudara laki-laki, saudara perempuan, paman, bibi, teman-teman yang hilang, yang tidak akan pernah lagi berjalan di muka bumi ini."

"Terlepas dari sejarah negara ini, saya mengutuk serangan teroris terhadap warga sipil, di mana pun. Menyakiti perempuan dan anak-anak serta melakukan teror tidak akan memberikan manfaat apa pun bagi gerakan Free Palestina," katanya lagi.

Menurut laporan terbaru, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menolak menghentikan serangan militer terhadap kelompok sipil Palestina dalam panggilan telepon selama 40 menit dengan Presiden AS Joe Biden. Ia menyebut Israel akan "terus menentang pengakuan sepihak atas negara Palestina."