Liputan6.com, Jakarta - Mengandeng Pinaloka, kelompok usaha perempuan dari Desa Tanjung Kuras, Kabupaten Siak, Riau, Anomali Coffee merilis lima menu kolaborasi berbahan nanas mahkota Siak. Nanas bukan sembarang nanas, karena buah ini disebut-sebut sebagai penyelamat Kabupaten Siak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Perwakilan Pinaloka, sekaligus penggerak Laboratorium Alam Siak Lestari (ASL), Wulan Suci Ningrum, menjelaskan bahwa nanas mahkota Siak ditanam di lahan gambut yang rawan jadi titik api, terutama di musim kemarau. "Penanaman nanas yang rapat, ditambah daun yang tebal, membuat buah ini lebih tahan api. Pun terjadi kebakaran, api bisa diredam," katanya saat jumpa pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Februari 2024.
Baca Juga
Ia juga menyebut bahwa tanaman nanas mampu menjaga kelembapan lahan gambut dengan ditanam secara tumpang sari bersama vegetasi lain. Salah satunya karena daunnya mencegah penguapan air yang diakibatkan paparan sinar matahari.
Advertisement
Wulan bercerita bahwa semula, masyarakat membiarkan lahan-lahan gambut tersebut menganggur dan ditumbuhi semak-semak. Karena akar berserabut dan daun yang tipis, tanaman semak-semak akan dengan cepat terbakar jika ada api.Â
"Awalnya ini karena karhutla hebat tahun 2015," sebut Kepala Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), Ristika Putri Istanti, di kesempatan yang sama. Peristiwa itu disebutnya sebagai game changer yang membuat anak-anak muda di Kabupaten Siak gotong-royong mencegah karhutla kembali terjadi.
Sejak lahan gambut dimanfaatkan jadi kebun nanas, kebakaran dilaporkan semakin berkurang. Ini merujuk pada titik api yang tercatat jadi 69 titik api pada 2023 dari semula ada lebih dari 500 titik api pada 2015--2018.
Tekan Volume Limbah Makanan
Dari sisi perkembangan usaha nanas, Pinaloka juga telah meningkatkan produksi dari semula delapan liter sirup per bulan, hingga saat ini mencapai 80 liter sirup per bulan. "Kolaborasi dengan Anomali merupakan langkah awal Pinaloka go nasional," kata Tika.
Wulan menyambung, produk nanas olahan Pinaloka memanfaatkan nanas mahkota Siak grade B dan C yang umumnya tidak terolah, dan berpotensi jadi limbah makanan. "Hanya nanas grade A yang diterima tengkulak untuk diekspor," katanya.
Saat ini, pihaknya bekerja sama dengan petani lokal dari empat desa, yakni Desa Tanjung kuras, Desa Penyengat, Desa Temusai, dan Desa Lalang. Keempatnya memiliki potensi luasan perkebunan nanas 3.380 hektare yang melibatkan 36 petani dan 13 perempuan untuk mengolah produk nanas.
Penanamannya juga diklaim menggunakan metode pertanian berkelanjutan untuk menjaga kualitas tanah dan lingkungan sekitar. Wulan berkata, "Rasa (nanas mahkota Siak) beda karena unsur hara di lahan gambut (berbeda dari tanah biasa). Nanas mahkota Siak umumnya terasa lebih manis dan airnya banyak. Kaya vitamin juga."
Advertisement
Kreasikan Produk Nanas Lokal Jadi Relevan
Co-founder Anomali Coffee, Irvan Helmi, mengatakan bahwa pihaknya merupakan "salah satu jembatan kecil" yang membuat produk nanas mahkota Siak jadi relevan dengan pasar lebih luas. Dijelaskan bahwa nanas memiliki rasa autentik yang segar dan asam, seperti seduhan kopi robusta.
Setelah diformulasikan selama tiga bulan, nanas mahkota Siak akhirnya disulap jadi lima menu baru Anomali Coffee. Pilihannya ada makanan berat, seperti lamb chop fried fice, yakni nasi goreng dengan irisan daging domba dan disajikan dengan nanas kering.
Menurut Tim Lifestyle, rasa nanasnya memberi tendangan segar dan menanggalkan rasa berat yang mungkin saja ditinggalkan daging domba dan minyak nasi goreng. Nanas keringnya juga memberi rasa asam dan sedikit manis yang terasa di ujung lidah.
Pilihan makanan berat lainnya, yakni grilled lamb chop, potongan daging domba panggang dengan saus kentang dan jamur. Ada juga kudapan manis pina cake yang terdiri dari kue nanas panggang yang disajikan dengan krim keju.
Masih Terus Dikembangkan
Lalu, ada juga Tropical Black berupa perpaduan nanas mahkota Siak, teh melati, dan espresso kental yang disajikan dengan es. Menu terakhir merupakan minuman perpaduan dari kelapa dan nanas bernama Aloha Siak.
Pengembangan menu berbahan nanas mahkota Siak disebut masih terus berlanjut. "Nanti juga ada minuman kaleng dari sirup nanas Siak yang dibuat kelompok perempuan Pinaloka dan petani asli Siak," sebut Irvan. "Melalui kolaborasi ini, kami ingin tidak hanyak berdampak pada komoditasnya, tapi juga orang-orang di Siak"
Semua menu ini sudah tersaji secara resmi di Anomali Coffee Jakarta pada 22 Februari 2024. Disebutkan bahwa Kabupaten Siak merupakan salah satu kabupaten anggota LTKL bersama delapan kabupaten lain yang berkomitmen menjaga 50 persen hutan, gambut, dan ekosistem penting di wilayahnya.
Hal ini juga dilakukan dengan meningkatkan kesejahteraan bagi lebih dari satu juta masyarakat, khususnya petani, perempuan, dan anak muda lokal. Bagi Kabupaten Siak, komitmen ini sejalan dengan kebijakan Siak Hijau yang salah satunya mencegah bencana kebakaran lahan gambut terulang kembali.
Advertisement