Liputan6.com, Jakarta - Dengan tujuan memanfaatkan semua bagian nanas supaya tidak terbuang jadi sampah, kelompok usaha perempuan dari Desa Tanjung Kuras, Kabupaten Siak, Riau, Pinaloka mengubah daun buah tersebut jadi serat alam. Itu kemudian diolah jadi tas tumbler dan aksen kain yang diproduksi secara lokal.
"Saat ini, prosesnya memang belum sampai jadi benang," kata perwakilan Pinaloka, sekaligus penggerak Laboratorium Alam Siak Lestari (ASL), Wulan Suci Ningrum, usai acara peluncuran kerja sama pihaknya dengan Anomali Coffee di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Februari 2024.
Karena itu, serat alam bermaterial daun nanas mahkota Siak belum bisa masuk industri fesyen lokal yang tengah berkembang. "(Masuk ke industri fesyen) yang lebih besar itu berarti harus dalam bentuk benang. Kami sekarang masih punya keterbatasan dalam proses itu," katanya.
Advertisement
Benang sebagai produk akhir pengolahan daun nanas mahkota Siak, menurut Wulan, lebih mudah diterima pasar daripada hanya serat alam. Maka itu, riset dan pengembangan serat alam itu masih terus dilakukan. Nantinya, benang dari daun nanas itu rencananya akan mulai diolah dengan dimanfaatkan sebagai material kain tenun lokal.
Wulan menyebut, "Ada beberapa kelompok ibu-ibu di Siak yang jadi penenun. Jadi, kami (setelah mengembangkan serat daun nanas jadi benang) bisa bekerja sama dengan tidak hanya satu kelompok penenun, tapi banyak penenun di Siak."
Penyelamat Siak dari Karhutla
Nanas mahkota Siak sendiri telah disebut sebagai penyelamat Kabupaten Siak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Wulan menjelaskan bahwa buah itu ditanam di lahan gambut yang rawan jadi titik api, terutama di musim kemarau.
"Penanaman nanas yang rapat, ditambah daun yang tebal, membuat buah ini lebih tahan api. Pun terjadi kebakaran, api bisa diredam," katanya. Ia juga menyebut bahwa tanaman nanas mampu menjaga kelembapan lahan gambut dengan ditanam secara tumpang sari bersama vegetasi lain.
Salah satunya karena daunnya mencegah penguapan air yang diakibatkan paparan sinar matahari. Wulan bercerita bahwa semula, masyarakat membiarkan lahan-lahan gambut tersebut menganggur dan ditumbuhi semak-semak. Karena akar berserabut dan daun yang tipis, tanaman semak-semak akan dengan cepat terbakar jika ada api.Â
"Awalnya ini karena karhutla hebat tahun 2015," sebut Kepala Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), Ristika Putri Istanti, di kesempatan yang sama. Peristiwa itu disebutnya sebagai game changer yang membuat anak-anak muda di Kabupaten Siak gotong-royong mencegah karhutla kembali terjadi.
Advertisement
Kurangi Titik Api
Sejak lahan gambut dimanfaatkan jadi kebun nanas, kebakaran di Kabupaten Siak dilaporkan semakin berkurang. Ini merujuk pada titik api yang tercatat jadi 69 titik api pada 2023 dari semula ada lebih dari 500 titik api pada 2015--2018.
Dari sisi perkembangan usaha nanas, Pinaloka juga telah meningkatkan produksi dari semula delapan liter sirup per bulan, hingga saat ini mencapai 80 liter sirup per bulan. "Kolaborasi dengan Anomali merupakan langkah awal Pinaloka go nasional," kata Tika.
Wulan menyambung, produk nanas olahan Pinaloka memanfaatkan nanas mahkota Siak grade B dan C yang umumnya tidak terolah, dan berpotensi jadi limbah makanan. "Hanya nanas grade A yang diterima tengkulak untuk diekspor," katanya.
Saat ini, pihaknya bekerja sama dengan petani lokal dari empat desa, yakni Desa Tanjung kuras, Desa Penyengat, Desa Temusai, dan Desa Lalang. Keempatnya memiliki potensi luasan perkebunan nanas 3.380 hektare yang melibatkan 36 petani dan 13 perempuan untuk mengolah produk nanas.
Kerja Sama dengan Anomali Coffee
Penanaman nanas mahkota Siak juga diklaim menggunakan metode pertanian berkelanjutan untuk menjaga kualitas tanah dan lingkungan sekitar. Wulan berkata, "Rasa (nanas mahkota Siak) beda karena unsur hara di lahan gambut (berbeda dari tanah biasa). Nanas mahkota Siak umumnya terasa lebih manis dan airnya banyak. Kaya vitamin juga."
Dalam kerja sama dengan Anomali Coffee, ada lima menu berbahan nanas mahkota Siak yang dipersembahkan. Ada makanan berat, seperti lamb chop fried fice, yakni nasi goreng dengan irisan daging domba dan disajikan dengan nanas kering.
Lalu, grilled lamb chop, potongan daging domba panggang dengan saus kentang dan jamur. Ada juga kudapan manis pina cake yang terdiri dari kue nanas panggang yang disajikan dengan krim keju.
Ada juga Tropical Black berupa perpaduan nanas mahkota Siak, teh melati, dan espresso kental yang disajikan dengan es. Menu terakhir merupakan minuman perpaduan dari kelapa dan nanas bernama Aloha Siak. Semua menu ini sudah tersaji secara resmi di Anomali Coffee Jakarta pada 22 Februari 2024.Â
Advertisement