Sukses

Dugaan KBRI Bangkok soal Penyebab Turis Indonesia Sering Kena Random Check Saat Liburan ke Thailand

Kebanyakan turis Indonesia yang ditolak masuk ke Thailand disebabkan karena mereka tidak bisa memberi bukti kemampuan finansial.

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan, turis Indonesia dilaporkan makin sering terjaring random check imigrasi Thailand, dan berujung pada penolakan masuk bagi sebagiannya. Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok, Dewi Lestari, mengatakan bahwa kebanyakan kasus Warga Negara Indonesia (WNI) ditolak masuk Thailand disebabkan tidak bisa memberi bukti kemampuan finansial.

"Dalam hal ini, uang cash yang bisa ditunjukan pada petugas," sebutnya dalam wawancara dengan RRI yang diunggah ke akun Instagram KBRI Bangkok, Jumat, 23 Februari 2024. "Memang tidak ada fix berapa baht yang harus dibawa, tapi dari kasus-kasus yang kami tangani, WNI itu sama sekali tiba bawa uang cash."

Dewi mengaku bahwa pihaknya tidak bisa mengungkapkan alasan pasti WNI sering kena random check beberapa waktu belakangan. "Itu adalah wewenang dari otoritas Thailand untuk menentukan siapa yang boleh masuk dan siapa yang tidak boleh masuk," imbuhnya.

"Namun, seperti kita ketahui bersama, ada beberapa WNI yang jadi korban scamming, korban trafficking yang dipekerjakan dalam bidang scamming online yang transit melalui Thailand, kemudian dibawa ke negara lain untuk dipekerjakan jadi scammer," bebernya.

"Hal-hal seperti ini (random check) juga ditujukan untuk mencegah kondisi seperti itu," kata Dewi. "Di samping juga untuk mencegah kasus WNI yang terlantar di Thailand dengan tujuan kedatangan sebagai turis."

Ia juga berkata bahwa random check biasanya dilakukan setelah turun pesawat di area kedatangan, sebelum menuju imigrasi. Minat WNI berwisata ke Thailand, menurut Dewi, cukup tinggi dengan 762 ribu turis Indonesia tercatat berlibur ke sana pada 2023, meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

 

2 dari 4 halaman

Imbauan KBRI Bangkok

Sebelumnya, KBRI Bangkok merilis sejumlah imbauan melalui unggahan Instagram-nya, Kamis, 15 Februari 2024. "Imbauan untuk WNI yang akan berkunjung ke Thailand. Mari disimak!" tulis pihaknya sebagai keterangan.

KBRI Bangkok melanjutkan, "Berdasarkan ketentuan Imigrasi Thailand, WNA yang melakukan kunjungan singkat dengan bebas visa ke Thailand perlu menunjukkan bukti kemampuan finansial untuk menunjang hidup selama berada di Thailand."

Merujuk aturan itu, wisatawan Indonesia yang akan berlibur di Thailand diimbau mengikuti hal-hal berikut:

  1. Memiliki masa berlaku paspor paling sedikit enam bulan;
  2. Memiliki bukti tiket pulang;
  3. Memiliki bukti pemesanan akomodasi/hotel selama berada di Thailand;
  4. Memiliki bukti finansial untuk dapat menunjang biaya hidup selama berada di Thailand antara lain dengan membawa uang tunai yang cukup.

Pihaknya juga menulis, "Sesuai Immigration Act B.E. 2522 (1979) Thailand, pemberian izin atau penolakan masuk WNA ke wilayah Thailand sepenuhnya merupakan wewenang petugas Imigrasi Thailand."

Sebagai informasi tambahan, kata mereka, imbauan ini dikeluarkan mengingat semakin seringnya KBRI Bangkok menerima pengaduan dari WNI yang tidak diperkenankan masuk ke Thailand karena "tidak dapat menunjukkan dokumen dan bukti-bukti tersebut pada petugas imigrasi saat random check."

3 dari 4 halaman

Jumlah Uang Tunai yang Direkomendasikan

"Imigrasi Thailand tidak menyebut secara spesifik ketentutan mengenai berapa uang tunai minimal yang perlu dibawa," sebut KBRI Bangkok. "Namun berdasarkan sumber terbuka, dianjurkan membawa uang tunai 15 ribu sampai 20 ribu baht (sekitar Rp6,5 juta--Rp8,7 juta) per orang."

"Sekiranya membutuhkan bantuan perlindungan, silakan menghubungi hotline KBRI Bangkok pada nomor +66929031103. Terima kasih," tandasnya.

Anjuran nominal uang tunai yang tertulis pun disorot pengguna jagat maya. "Bukan apa-apa ya, tapi ngeri dicopet," sebut seorang pengguna X. "Misalnya (liburan) tiga hari bawa uang segitu kebanyakan jujur. Mana di beberapa tempat banyak copet 🥲," sahut yang lain.

Ada juga warganet yang bertanya, "Apakah karena semakin banyak jastiper?" yang dijawab pengguna lain, "Mungkin. Tapi ini random checking sih, bukan kewajiban. Ya sialnya belakangan WNI yang kena random checking, makin banyak yang gagal."

"Biasanya yang ditolak sih karena point 2 dan 3. Karena mereka gak bisa ngasih bukti tiket PP dan akodomasi/hotel selama di sana," duga yang lain.

4 dari 4 halaman

Cerita WNI Mengaku Ditolak Masuk ke Thailand

"Waduh, kudu bawa cash ini yang repot 😂 Paling bawa cash cuman max 5.000--7.000 baht, itupun udah berasa banyak banget. Soalnya di sana apa-apa bisa QRIS juga kan ya udahan, sama ngandelin card juga. Ini ada imbauan kaya gini emang gara-gara banyak WNI yang gak pulang jadi imigran gelap ya?" sahut pengguna berbeda.

"Klo masalah bawa uang cash seharusnya gk terlalu dipermasalahkan, tinggal alasan aja gak biasa bawa uang cash banyak, dan tunjukin Debit/CC. Kalau mereka tetep maksa, tinggal bawa ke ATM terdekat," kata yang lain.

"Saya ngalamin ini. Saya emang aman, tapi dua orang temen kena. Satu bisa masuk setelah dibantu Kedubes Indonesia di Bangkok, yang satunya betul disuruh balik pulang," keluh seorang pengguna Instagram.

"Iya loh beneran random checking. Temenku pernah stuck di imigrasi dan diminta tunjukkin uang, pas aku nanya ke petugasnya, jawabannya ngeselin banget asli kurleb, 'She doesn’t look like have that money,' WAH MAU NGAMUK DENGERNYA 😭🫵🏻," beber salah satu akun X, dulunya Twiiter.