Sukses

Tips Terhindar dari Sambaran Petir Saat Mendaki Gunung, Jangan Sampai Lengah

Peristiwa sambaran petir dapat terjadi ketika Anda sedang mendaki gunung. Karena sedikitnya area tertutup yang aman untuk berlindung, berikut beberapa tips untuk mengurangi risiko sambaran petir, termasuk ketika sedang berkemah di gunung.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak risiko yang harus diperhitungkan saat mendaki gunung, salah satunya tersambar petir. Kasus tersebut menimpa seorang pendaki Gunung Cikuray, Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 24 Februari 2024 pukul 15.00 WIB. Korban yang berusia 20 tahun asal dari Lebak, Banten itu tengah mendaki bersama dengan lima orang kawannya.

Mengutip kanal Regional Liputan6.com, Rabu, 28 Februari 2024, menurut keterangan Ketua Karang Taruna Siaga Kabupaten Garut, korban dan kelima temannya tengah mendaki pada ketinggian 1.800-2000 meter di atas permukaan laut (mdpl) ketika kondisi cuaca tengah berkabut dan hujan lebat disertai petir.

Sehari sebelumnya, dua orang mahasiswa Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjajaran juga meninggal dunia akibat sambaran petir. Kedua mahasiswa tersebut tengah berkemah di Bumi Perkemahan Batu Kuda Gunung Manglayang, Cileunyi, Kabupaten Bandung.

Kejadian kematian akibat sambaran petir yang sudah dua kali terjadi pada minggu yang sama memunculkan kekhawatiran bagi masyarakat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) lewat kanal Youtube-nya memberikan tips untuk terhindar dari sambaran petir.

  1. Segera masuk ke dalam ruangan atau mobil, jika sedang berada di luar ruangan dan mendengar guntur;
  2. Jika berada di kolam renang, segera naik dan menjauh karena petir dapat menghantarkan energi ke air;
  3. Jangan berlindung di bawah pohon, karena ketika pohon tersambar petir energinya dapat melompat ke tubuh kita;
  4. Jauhi tiang listrik, menara atau sesuatu yang tinggi dan mudah tersambar petir;
  5. Ketika berada di sawah, lapangan, atau taman, segera menjauh karena petir mencari tempat tertinggi untuk melepaskan muatan energinya;
  6. Jika sedang mengendarai motor, segeralah berhenti dan cari tempat untuk berlindung;
  7. Jika sedang berteduh di luar ruangan, atur jarak 3--5 meter dengan orang lain agar terhindar dari lontaran energi saat ada petir;
  8. Ketika berada di luar ruangan, berdirilah dengan merapatkan kaki atau berdiri dengan satu kaki untuk mengurangi potensi arus listrik dari petir melewati tubuh kita; dan
  9. Sebaiknya matikan alat komunikasi, karena sinyal yang dipancarkan alat komunikasi bisa memancing petir menyambar.Dari tips di atas, saran yang paling utama adalah mencari tempat berlindung, menjauhi tempat tinggi, dan menjauhi benda penghantar energi petir. Namun, apa yang dapat dilakukan jika kita sedang melakukan kegiatan luar ruangan seperti mendaki gunung?

Dari tips di atas, saran yang paling utama adalah mencari tempat berlindung, menjauhi tempat tinggi, dan menjauhi benda penghantar energi petir. Namun, apa yang dapat dilakukan jika kita sedang berkegiatan di luar ruangan seperti mendaki gunung?

2 dari 4 halaman

Tips Aman dari Sambaran Petir Ketika Berada di Gunung

Di lansir dari laman Lembaga Layanan Taman Nasional milik Pemerintah Amerika Serikat nps.gov, Rabu, 28 Februari 2024, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan jika terjebak di gunung ketika cuaca berpetir:

Pertama, jauhi area gunung yang tinggi seperti puncak karena petir menyasar tempat yang lebih tinggi daripada sekitarnya.

Kedua, jangan berbaring di tanah sebab tanah menyerap aliran energi petir dan Anda dapat ikut tersambar.

Ketiga, lakukan The Lightning Position. Berjongkok di atas tas gunung, matras, atau benda lain yang dapat mempersempit sentuhan tubuh dengan tanah. Lalu, taruh tangan Anda di belakang kepala dan menunduk.

Keempat, jauhi benda-benda yang dapat menghantarkan listrik seperti pagar, kincir angin, dan lainnya

Kelima, jangan pernah gunakan gua atau ceruk di gunung untuk berlindung. Batuan di sekitar tempat tersebut dapat menghantarkan energi petir dan menyambar Anda.

Keenam, tetap berlindung sampai 30 menit setelah petir terakhir terdengar untuk memastikan keadaan sudah aman.

Jika ujung rambut terlihat berdiri dan Anda merasakan sensasi kesemutan, segera lari dan berpindah tempat. Itu adalah salah satu tanda petir akan menyambar di dekat tempat Anda.

Jika berkemah pada area terbuka, segera lari ke tempat yang rimbun ketika mendengar suara petir. Jika kemah terletak di dekat sungai atau sumber air, jauhi segera tempat tersebut karena air adalah penghantar listrik yang baik.

3 dari 4 halaman

Cara Memilih Tempat Kemah Aman dan Mengurangi Risiko Tersambar Petir

Kemah dibuat untuk berisitirahat dan tempat berlindung ketika sedang berada di luar ruangan. Mendaki gunung membutuhkan waktu yang tidak sebentar, apalagi kalau yang didaki adalah gunung yang tinggi. Para pendaki biasanya membuat kemah untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanannya di keesokan harinya.

Mengutip dari laman National Geographic, sebelum membuat kemah, pendaki perlu memastikan kalau tempat yang dipilih aman dari gangguan-gangguan yang dapat mengancam nyawa. Salah satu ancaman itu adalah sambaran petir.

Jangan pernah membuat kemah di puncak gunung yang tidak tertutupi oleh pepohonan karena risiko tersambar sangat besar.

Hindari berkemah di lereng gunung yang terbuka, gua atau ceruk di lereng gunung, di sisi gunung yang diterjang badai angin, dan di atas perahu jika terdapat danau di atas gunung karena area tersebut bisa menghantarkan sambaran petir ke tubuh Anda.

Tidak disarankan untuk membuat kemah di area perjalanan yang miring. Kurang disarankan untuk membuat kemah di jurang atau lembah yang lebih rendah daripada area pepohonan sekitarnya.

4 dari 4 halaman

Pertolongan Pertama pada Orang yang Tersambar Petir

Dilansir dari firstaidtrainingcooperative.co.uk, ketika melihat ada yang tersambar petir, di gunung atau di tempat lain, lakukan pertolongan pertama seperti di bawah ini hingga pertolongan dari petugas medis sampai:

  1. Pastikan keadaan sudah aman, jangan sampai Anda juga menjadi korban;
  2. Jika korban terlihat mengalami luka bakar, jangan sentuh tanpa menggunakan sarung tangan;
  3. Periksa apakah korban masih bernapas. Jika tidak terdengar suara napas segera panggil petugas medis;
  4. Lakukan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) hingga petugas medis tiba;
  5. Jika terdapat luka bakar, siram dengan air bersih dan tutup dengan kain steril;
  6. Periksa bagian mata karena lensa mata dapat pecah setelah sambaran petir;
  7. Pantau korban hingga petugas medis tiba;
  8. Jika ada beberapa orang yang tersambar petir, dahului untuk menolong korban yang tidak bernapas;
  9. Baringkan korban yang sadar dengan kaki diangkat ke atas, dan
  10. Tetap tenangkan korban yang sadar dan baringkan korban yang tidak sadarkan diri dalam posisi badang dimiringkan ke salah satu sisi.