Sukses

Kejutan Wearing Klamby di PIFW 2024, Kedatangan Mendag hingga Koleksi Tak Terduga

PIFW 20024 hari kedua menampilkan tiga pertunjukan jenama modest fashion Indonesia. Wearing Klamby hadir dengan penuh kejutan.

Liputan6.com, Jakarta - Plaza Indonesia Fashion Week (PIFW) 2024 hari kedua berjalan dengan sukses. Pekan mode yang berlangsung pada Minggu, 3 Maret 2024, di Plaza Indonesia ini menghadirkan tiga brand modest lokal ternama, yakni RiaMiranda, Zaskia Sungkar dan Shi by Shireen Sungkar, serta Wearing Klamby.

Wearing Klamby mendapat slot kedua dalam gelaran di hari itu. Acara dibuka dengan penyampaian sambutan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas). "Indonesia berada pada posisi 3 dari 81 negara dengan ekonomi Islam terbesar di dunia," ucapnya.

Pemerintah, kata dia, akan terus mendorong perkembangan sektor perdagangan, terutama label-label fesyen modest. Zulhas turut mengajak Masyarakat Indonesia untuk mendukung jenama fesyen lokal dengan menjadikannya pilihan dalam berbusana. Indonesia yang dikenal sebagai salah satu negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia seharusnya jadi tuan rumah bagi fesyen Muslim, sebut Zulhas.

"Kita harus bangga, bela, dan beli produk-produk asli Indonesia. Jangan hanya bangga dan beli, tapi ingat beli juga ya," celetuknya seraya menyatakan bahwa pakaian yang dikenakannya saat itu merupakan koleksi jenama Wearing Klamby.

"Untuk baju yang dipakai sama Pak Zulkifli Hasan itu disebut koleksi Magadi Series yang temanya adalah arsitektur. Jadi, untuk dijadikan batik formal maupun pakaian yang agak kasual juga masih masuk. Tema pattern-nya dari arsitektur NTT," jelas Sandy Hendra Budiman, PR Executive Wearing Klamby kepada Tim Lifestyle Liputan6.com.

2 dari 4 halaman

Koleksi Lebaran Bertema Kepulauan

Dalam show tersebut, Wearing Klamby menghadirkan koleksi utama bertema 'Archipelago', yakni koleksi ke-6 jenama itu yang dirilis perdana pada Digital Show mereka, Februari 2024. Tema ini mengambil pola dari unsur-unsur budaya yang tersebar di sembilan wilayah di seluruh Indonesia. Pola tersebut berasal dari daerah seperti, Bali, Maluku Utara, dan Jawa Timur.

Koleksi itu menampilkan banyak motif bunga endemik dan pola arsitektur bangunan yang ada pada masing-masing wilayah tersebut. Potongannya didominasi oleh gamis dan tunik dengan permainan detail sabuk tipis atau model lengan.

Sedangkan, material yang digunakan bervariasi, seperti poliester, sifon, satin, dan beberapa bahan lain, tergantung jenis koleksinya. Koleksi tersebut ditawarkan dengan harga mulai Rp450 ribu.

Wearing Klamby juga sedang merencanakan perilisan koleksi 'Archipelago' pada lini pakaian pria. "Untuk Mens Wear rencana akan rilis pada Idul Fitri atau Idul Adha. Bentuknya mungkin lebih polos tetapi motifnya tetap kembar dengan koleksi wanita," kata Sandy.

3 dari 4 halaman

Gebrakan Berupa Gaun Pesta

Kebaruan dalam koleksi yang ditampilkan adalah munculnya koleksi 'Klamby Gown' yang menampilkan jenis pakaian gaun pesta. "Klamby Gown itu hadir karena produk review dari para influencer, artis, dan publik figur yang minta dibuatkan produk Wearing Klamby untuk event-event tertentu," kata Sandy ketika ditanya soal munculnya koleksi 'Klamby Gown'.

Sandy menyebut bahwa koleksi ini perdana ditampilkan pada acara PIFW 2024. Hadirnya lini gaun pesta itu diharapkan bisa membantu para hijabers yang kesulitan dalam mencari baju pesta. Koleksi tersebut tidak hanya tersedia untuk dibeli, tetapi juga bisa disewakan. Namun, ia belum menjelaskan detail terkait prosedur maupun nominal harga sewa koleksi gaun pesta mereka.

Range harga yang dipatok untuk pembuatan 'Klamby Gown' tergantung pada permintaan, dengan nominal minimal Rp10 juta. Terkait material yang digunakan, Sandy mengatakan bahwa 'Klamby Gown' akan memakai bahan khusus yang berbeda dari koleksi ready-to-wear mereka.

4 dari 4 halaman

Tantangan Perilisan Koleksi 'Klamby Gown'

Sebagai jenama yang mengeluarkan jenis produk ready-to-wear, Wearing Klamby cukup berani untuk membuka lini baru dalam koleksinya. Sandy, PR Executive Wearing Klamby membeberkan tantangan yang dihadapi oleh jenama ini dalam proses pembuatan koleksinya.

"Dalam mengeluarkan koleksi 'Klamby Gown' ada beberapa tantangan, yang pertama itu proses jahit karena semuanya handmade," sebut Sandy.

Selain proses jahit, ketersediaan bahan juga menjadi tantangan dalam pembuatan koleksi gaun pesta. Sandy menambahkan bahwa bahan yang dipakai dalam pembuatan gaun tidak mungkin sama satu gaun dengan yang lainnya. "Bahan yang dipakai bukan bahan yang umum bahkan tidak bisa di-restock. Jadi, antar-customer harus pesan lagi," tutur Sandy.

Di luar itu, Sandy mengungkapkan bahwa riset terkait pembuatan koleksi itu juga menantang bagi lini busana pesta. "Karena ini kali pertama tim Wearing Klamby mengeluarkan koleksi gaun, jadi set-up team, set-up range harga, hingga marketing jadi tantangan baru untuk kami," ucap Sandy.