Liputan6.com, Jakarta - Meghan Markle kembali mengungkit klaim bullying di media sosial saat mengandung anak-anaknya, Archie (4) dan Lilibet (2). Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara bertema 'Mendobrak Hambatan, Membentuk Narasi: Bagaimana Wanita Memimpin di Dalam dan Di Luar Layar' di South By South West (SXSW) di Austin, Texas.
Sebelumnya, Errin Haines yang bertindak sebagai moderator menanyakan soal bagaimana ia mengelola toksisitas dari keberadaan media sosial. Meghan sempat mengambil jeda sebelum menjawab.
Baca Juga
Persaingan Sengit Meghan Markle dan Victoria Beckham Berebut Popularitas di Netflix, Siapa yang Bakal Menang?
Pangeran Harry Kembali Tampil Sendirian Tanpa Meghan Markle, Isu Pisah Makin Santer
Donald Trump soal Kemungkinan Mendeportasi Pangeran Harry, Keputusannya Dipengaruhi Hubungan dengan Kerajaan Inggris
"Media sosial adalah lingkungan yang menurut saya memiliki banyak hal seperti itu (toksik)," ujarnya, Jumat, 8 Maret 2024, dikutip dari NY Post, Sabtu, 9 Maret 2024.
Advertisement
"Tahukah Anda, menurut saya ini sangat menarik karena saya dapat merenungkannya, saya menjaga jarak dari hal tersebut saat ini hanya demi kesejahteraan saya sendiri, tetapi sebagian besar bullying dan pelecehan yang saya alami di media sosial dan online adalah ketika saya mengandung Archie dan Lili, dan saat mereka baru lahir."
Meghan yang sudah membuat akun Instagram lagi pada September 2023 itu melanjutkan bahasan soal bullying di SXSW. Ia mengajak hadirin untuk memikirkan soal bullying dan memahami mengapa seseorang penuh kebencian. "Itu tidak menarik, itu kejam," ucapnya.
"Dan mengapa kamu melakukan itu. Tentu saja, ketika Anda sedang hamil, dengan bayi yang baru lahir, kita semua sebagai ibu tahu, ini adalah saat yang lembut dan sakral," sambungnya.
Meghan mengaku terpikir hampir menyerah karena mendapat intimidasi di media sosial. Tapi karena hamil, naluri melindungi anaknya ternyata lebih kuat. "Karena saya hamil, naluri mamalia itu muncul begitu saja. Anda melakukan apa saja untuk melindungi anak Anda, dan sebagai hasilnya, lindungi diri Anda sendiri juga," ujarnya.
Dampak Buruk Media Sosial
Meghan mengaku merasa terganggu menghadapi 'banyak kebencian yang ditumpahkan perempuan kepada perempuan lain.
"Membaca sesuatu yang buruk tentang seorang wanita, mengapa kamu membagikannya kepada teman-temanmu?" tanya pemandu podcast Archetypes itu. "Itulah bagian yang hilang saat ini. Kita telah melupakan kemanusiaan kita… Sekalipun hal itu menghasilkan uang, hal itu tidak masuk akal."
Mantan bintang Suits itu melanjutkan, "Semua orang dapat mendengar kecemerlangan platform (Youtube) ini, tetapi platform ini juga memiliki kebencian dan retorika. [Platform ini] memberikan insentif kepada orang-orang untuk membuat halaman untuk menghasilkan komentar dan teori konspirasi yang memiliki efek luar biasa pada kesehatan dan keselamatan mental."
Sebelumnya pada peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia di New York, Duchess of Sussex mengungkapkan ketakutannya jika anak-anaknya suatu hari nanti mengakses media sosial. "Sebagai orangtua, meskipun anak-anak kita masih sangat muda, mereka berusia 2,5, 4,5 tahun... namun media sosial tidak akan hilang," kata Markle saat itu.
"Saya pikir secara sengaja, ada titik masuk yang seharusnya positif dalam menciptakan komunitas dan sesuatu telah berpindah, dan tidak ada cara untuk mendengarkan hal tersebut dan tidak mencoba membantu keluarga-keluarga ini agar kisah mereka didengar."
Â
Â
Â
Advertisement
Mengaku Hendak Bunuh Diri
Dalam wawancara bersama Oprah Winfrey yang menggegerkan, Meghan sempat mengaku ingin bunuh diri selama tinggal di Kerajaan Inggris. Menurutnya, hidup di kerajaan begitu sulit dan dia mengklam tidak mendapatkan bantuan yang ia butuhkan.
Dikutip dari laman BBC, Senin, 8 Maret 2021, Meghan Markle mengatakan, mulai merasa kesepian ketika dibatasi pada apa yang sebenarnya bisa dia lakukan. Ia mengungkapkan bahwa pada satu titik dia tidak meninggalkan rumah selama berbulan-bulan.
Ditanya oleh Oprah apakah dia pernah berpikir untuk menyakiti diri sendiri dan memiliki pikiran untuk bunuh diri pada tahap tertentu, Meghan menjawab, "Ya. Ini sangat, sangat jelas. Sangat jelas dan sangat menakutkan. Saya tidak tahu harus bertanya kepada siapa."
Meghan merasa "dihantui" oleh foto dari acara resmi yang dia hadiri bersama Harry di Royal Albert Hall saat hamil. "Tepat sebelum kami harus berangkat untuk sebuah acara itu, saya baru saja mengobrol dengan Harry di pagi hari," kata Meghan.
Oprah bertanya, "Bahwa kamu tidak ingin hidup lagi?" "Ya," Meghan membenarkan.
Dia mengatakan bahwa dia menghadiri acara dengan Harry malam itu karena merasa tidak bisa "ditinggalkan sendiri" dan ingat Harry menggenggam tangannya erat-erat saat hadir di Royal Albert Hall.
Dituding Merundung Staf Kerajaan
Di sisi lain, Meghan Markle juga sempat dituding merundung staf istana. Keluhan yang dilaporkan The Times dibuat pada Oktober 2018 oleh mantan sekretaris komunikasi pasangan itu, Jason Knauf, mengklaim bahwa Meghan mengusir dua asisten pribadi dari rumah dan merusak kepercayaan anggota staf ketiga.
Istana Buckingham dilaporkan memutuskan memanggil penasihat luar istana untuk menyelidiki tudingan bullying Meghan Markle oleh staf istana. Hal ini disampaikan Meghan Markle dalam wawancara dengan Oprah yang ditayangkan pada 7 Maret 2021.
Dilansir dari laman People, Senin, 15 Maret 2021, tim pengacara independen akan dibawa untuk proses penyelidikan, meski istana pada awalnya mengindikasikan itu akan diusut secara internal, menurut The Sunday Times. Media itu juga melaporkan bahwa Meghan Markle dan Pangeran Harry telah menulis ke istana soal mengambil bagian dalam penyelidikan.
Pihak Meghan Markle membantah tuduhan itu. "The Duchess sedih dengan serangan terbaru terhadap karakternya, terutama sebagai seseorang yang telah menjadi sasaran bullying dirinya sendiri dan sangat berkomitmen untuk mendukung mereka yang telah mengalami rasa sakit dan trauma," kata juru bicara Meghan dan Harry dalam pernyataan yang diperoleh People usai The Times mempublikasikan cerita mereka pada 2 Maret 2021.
Advertisement