Liputan6.com, Jakarta - Kenaikan tarif naturalist guide di Taman Nasional Komodo yang telah ditetapkan sesuai panjang lintasan trekking memicu beragam respons publik, terutama pelaku pariwisata. Kurangnya sosialisasi dari PT Flobamor, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang terhubung langsung dengan pengelola Taman Nasional (TN) Komodo pun menimbulkan masalah di lapangan.
"Saya dengar ada penolakan di Manggarai, Labuan Bajo karena Taman Nasional Komodo menaikan naturalist guide," ungkap Wakil Ketua Umum DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Budijanto Ardiansjah lewat sambungan telepon kepada Tim Lifestyle Liputan6.com pada Rabu (13/3/2024).
Menurutnya permasalahan tarif sudah sejak lama menjadi perdebatan sejak Taman Nasional Komodo dijadikan kawasan wisata premium. Budi menyebut beberapa kali ada ketetapan untuk menaikkan harga tiket tapi ditolak, di situ ASITA pun memberikan berbagai masukan.
Advertisement
"Saya jujur nggak tahu pasti harga tersebut sudah berapa lama nggak naik karena naiknya cukup drastis," sambungnya.
Tapi ia memberi masukan agar saat ada kenaikan PT Flobamor bisa menyosiasisasikan dan membuat kesepakatan dengan pelaku pariwisata seperti ASITA maupun Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI). Menurutnya para agen pariwisata adalah pihak yang langsung terdampak.
"Kalau dirasa terlalu tinggi ya bisa bertahap, karena ada kemungkinan ada perjanjian kontrak harga jadi saat naik margin profit jadi berkurang dan sungkan menaikan harga ke tamu," jelasnya sambil mengatakan bahwa kesepakatan harga sebaiknya tidak memberatkan satu sama lain.
Taman Nasional Komodo Jadi Wisata Premium
Lebih lanjut, menurut Budi PT Flobamor tentu memiliki alasan menaikkan tarif. Salah satunya Labuan Bajo sudah menjadi satu kawasan pariwisata premium, sehingga ada tuntutan standar fasilitas dan pelayanan yang harus didiskusikan lebih lanjut dengan berbagai pihak.
"Guide itu kan ada asosiasinya (HPI), apa sudah berkoordiansi dengan HPI setempat yang menyediakan layanan. Kita kan ASITA user-nya, saya rasa asosiasi terkait harus dilibatkan," katanya lagi.
Menurutnya, Taman Nasional Komodo merupakan kawasan yang unik dan tidak ada di belahan dunia lainnya, sehingga memang sangat bisa untuk menaikkan nilainya. Namun value yang diterima oleh wisatawan juga harus sesuai dengan harga yang dibayarkan, PT Flobamor bisa menaikan kawasan tesebut menjadi lebih dari sekadar taman nasional dengan konservasi flora maupun faunanya.
"Jadi jangan standar standar lagi," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, PT Flobamor telah menaikan tarif jasa pemandu, di mana wisatawan dikenai tarif berbeda-beda, sesuai panjang lintasan trekking. Tarifnya Rp200 ribu per 1--5 orang untuk short trekking, Rp250 ribu per 1--5 orang untuk medium trekking, dan Rp300 ribu per 1-5 orang untuk long trekking. Adapun di Pulau Padar, PT Flobamor menentukan tarif Rp150 ribu per 1--5 orang.
Advertisement
Kenaikan Tarif di Taman Nasional Komodo Harus Sepadan
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) sekaligus Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kemenparekraf, Fransiskus Xaverius Teguh membenarkan adanya kenaikan tarif di Taman Nadional Komodo. Kenaikan tarif pemandu di Taman Nasional Komodo menurut Frans, sejak dulu memang selalu menuai pro dan kontra.
Tapi, Frans mengklaim PT Flobamor telah menyosialisasikan dan menerima masukan dari berbagai pihak sebelum adanya kesepakatan kenaikan tarif. Ia mengakui bahwa operator wisata menolak kenaikan itu setelah aturan tarif baru berjalan.
Harga tiket yang kini telah disesuaikan, dihitung berdasarkan prinsip harga yang dibayarkan sesuai dengan value yang diterima wisatawan. "Kita melihat sebetulnya tarif yang dikasih harus berpatokan dengan pelayanan yang diterima, ketika terjadi tidak seperti itu," kata pria yang akrab disapa Frans tersebut sambil menyebut bahwa penyesuaian tarif di Taman adalah hal yang sepadan karena nilai jual kawasan tersebut.
Harga Lama Tiket Masuk Taman Nasional Komodo
Taman Nasional Komodo yang meliputi wilayah daratan dan lautan dengan tiga pulau terbesarnya yakni Pulau Komodo, Pulau Padar, dan Pulau Rinca adalah situs warisan dunia yang telah ditetapkan UNESCO sejak 1991. "Kami tentu sebagai pihak yang berkepentingan berharap PT Flobamor lebih cool lebih mendengar aspirasi masyarakat. Kalaupun perlu dinaikkan, perlu disosialisasikan supaya nggak gaduh," sebut Frans lagi.
Menurut dia, PT Flobamor berniat baik ingin meningkatan pelayanan dan mendukung konservasi di Taman Nasional Komodo. Di samping itu, wisatawan yang berkunjung diharapkan menyadari betul bahwa kunjungannya bukan sekadar untuk foto-foto tapi membantu upaya konservasi dari pembelian tiket.
"Karena itu edukasi tentang hal ini perlu diperkuat, jadi kita mendorong keunikan yang dimiliki Taman Nasional Komodo," tegasnya sambil menambahkan bahwa kenaikan tarif juga harus melalui prosedur dan dialog publik agar bisa diterima.
Sebelumnya terdapat beberapa kategori tarif jasa pemandu wisata Taman Nasional Komodo. Tarif tertuang di Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Tiket masuk Taman Nasional Komodo Harga tiket masuk Taman Nasional Komodo untuk warga negara asing (WNA) pada hari Senin--Sabtu mulai dari Rp150.000 per orang. Pada hari Minggu atau libur nasional harganya mulai dari Rp225.000 per orang. Sementara itu, harga tiket masuk Taman Nasional Komodo untuk wisatawan nusantara (wisnus) pada hari Senin--Sabtu mulai dari Rp5.000, dan hari Minggu atau hari libur nasional lainnya mulai dari Rp7.500.
Advertisement