Liputan6.com, Jakarta - Banyak Muslim yang melaksanakan ibadah umrah selama Ramadhan. Bulan suci dengan sederet keutamaan ini tentu terasa kian spesial dengan jadi "tamu Allah."
Sebagaimana masjid-masjid di belahan dunia lain, berbagi makanan untuk berbuka puasa dan sahur juga dilakukan di Arab Saudi. Secara khusus, jemaah biasanya menantikan momen berbuka puasa di dua masjid utama, yakni Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Baca Juga
Para peziarah dan jemaah harus tiba di kedua masjid tersebut satu jam sebelum azan maghrib. Asykari, sebutan petugas yang berjaga, biasanya menutup pintu masjid karena sudah penuh. Tidak hanya di bagian dalam, kegiatan buka puasa juga dilakukan di halaman luar masjid.
Advertisement
Penasaran menu takjil apa saja yang disajikan untuk jemaah di Masjidil Haram? Melansir laman Himpunan Penyelenggara Umrah & Haji (Himpuh), Kamis (14/3/3024), menu buka puasa di Masjidil Haram biasanya dibagikan dalam bentuk tas plastik berisi makanan ringan, yakni:Â
1. Sepotong roti
Roti ini dapat dimakan dengan dicelupkan ke dalam yogurt yang disediakan.
2. Yogurt
Ini adalah komponen utama dalam paket berbuka puasa, karena dengan yogurt, Anda dapat makan dan mencicipi beragam rasa. Kemasannya juga dapat berfungsi sebagai piring.
3. Mamoul
Mamoul alias biskuit manis berisi selai kurma merupakan penganan terbuat dari gandum utuh sehingga dijamin mengenyangkan.
4. Jus apel
Ukurannya memang mungil, tapi sebotol kecil jus apel cukup untuk memuaskan dahaga saat buka puasa karena punya cita rasa manis asam yang khas.
5. Kurma
Buah ini mempermanis yoghurt dan menyeimbangkan rasa asam dari duqqah. Kurma biasanya dikemas dalam kantong kemasan vakum kecil seberat 50 gram dan sudah dikemas tanpa biji.
6. Duqqah
Ini adalah cairan sedikit kental yang bisa ditambahkan ke yogurt untuk memberi rasa dan warna.
7. Air Mineral
Melengkapi minuman manis dan asam, mereka juga memberi air mineral pada jemaah.
8. Tisu basah
Tisu basah disediakan untuk membantu membersihkan tangan setelah berbuka.
Masih tentang menu buka puasa yang dibagikan secara gratis di masjid, namun jauh beralih ke Jakarta, pengelola Masjid Istiqlal dilaporkan menyediakan ribuan boks takjil gratis selama Ramadhan, menurut kanal Islami Liputan6.com, 12 Maret 2024.
"Persiapan panitia tahun ini kita tingkatkan. Untuk buka puasa bersama, kalau tahun lalu setiap Senin sampai Kamis disiapkan tiga ribu boks, tahun ini kita naikkan jadi empat ribu boks," kata Ketua Harian Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) Ismail Chawidu di Jakarta, Senin, 11 Maret 2024.
Advertisement
Bertambah Jumlahnya di Akhir Pekan
Lebih lanjut dikatakan bahwa jumlah takjil gratis yang disediakan bertambah untuk setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu, yakni mencapai enam ribu boks per hari. Jumlah ini juga meningkat dibandingkan tahun lalu, yakni empat ribu boks takjil setiap akhir pekan.
Melansir Antara, Ismail mengatakan bahwa penyediaan takjil gratis di Masjid Istiqlal dibantu 11 katering. "Kita enggak dirikan dapur umum," sebut dia.
Ia menyambung, "Prosesnya kita dibantu 11 katering karena kalau melayani empat ribu sampai enam ribu boks kan enggak mungkin satu katering. Kita juga jaga makanan jangan sampai basi karena pukul 16.00 sudah harus siap."
Bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke Masjid Istiqlal selama bulan Ramadhan, Ismail mengimbau agar datang lebih awal. Hal ini guna mengantisipasi terjadinya rebutan tempat, mengingat banyaknya pengunjung masjid selama bulan suci.
Selain itu, Ismail juga mengimbau agar para orangtua dapat mendampingi anak-anak mereka selama berada di lingkungan Masjid Istiqlal. Masyarakat yang datang ke masjid juga diimbau berpakaian yang rapi dan sopan, serta tidak berlebihan.
Doa Berbuka Puasa
Berbuka puasa jadi salah satu amalan penting bagi kaum Muslim yang menjalankan ibadah puasa. Di antara hal yang dianjurkan adalah menyegerakan waktu buka puasa. Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 109).
Ini kemudian menimbulkan pertanyaan apakah doa buka puasa dibaca sebelum atau setelah minum. Kanal Islami Liputan6.com melansir laman NU Online, 12 Maret 2024, menyebut bahwa membaca doa yang paling benar, yakni sesaat setelah selesai berbuka puasa.
Hal ini dijelaskan dalam kitab Hasyiyah I’anah at-Thalibin. "Maksud dari (membaca doa buka puasa) adalah selesainya berbuka puasa, bukan (dibaca) sebelumnya dan bukan saat berbuka." (Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha, Hasyiyah I’anah at-Thalibin, juz 2, hal. 279)
Membaca doa sebelum buka puasa disebut sunah. Dalam kitab Busyra al-Karim dijelaskan, "Disunnahkan bagi orang ketika hendak berbuka, tapi yang lebih utama setelah berbuka, membaca doa, 'Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika aftharthu.'" (Syekh Said bin Muhammad Ba’ali, Busyra al-Karim, hal. 598)Â
Advertisement