Sukses

Indonesia di Urutan Paling Buncit Pengembalian Xylobands Gelang Konser Coldplay

Indonesia berada di urutan ke-25 yang merupakan peringkat terakhir dari pengembalian Xylobands, gelang konser Coldplay selama tur konsernya yang digelar di berbagai negara.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia berada diurutan paling buncit untuk pengembalian xylobands atau gelang konser Coldplay. Mengutip laporan terbaru dari akun Instagram resmi band asal Inggris tersebut @coldplayaccsess, Indonesia berada di urutan ke-25 dalam pengembalian gelang yang bisa menyala selama konser berlangsung.

"Papan peringkat beberapa kota yang menghasilkan gelang terbanyak selama konser," keterangan yang ditulis akun tersebut diunggah pada Rabu, 13 Maret 2024.

Jepang menduduki urutan pertama dengan persentase 97 persen. Disusul Denmark (96 persen), Argentina (94 persen), Swedia (94 persen) dan Taiwan (93 persen). Sementara Indonesia yang menempati urutan terbawah persentasenya sebesar 77 persen.

Capaian tersebut, berada di bawah Jerman (80 persen) dan Amerika Serikat (80 persen). Namun jika dibandingkan dengan negara Asia lainnya, Indonesia cukup jauh tertinggal. 

Hal ini mengingat Singapura saja berada di urutan ke-8 dengan presentase pengembalian xylobands sebanyak 91 persen. Disusul Malaysia di peringkat ke-9 dengan presentase pengembalian 90 persen.

Tentu urutannya mungkin saja akan berubah, karena konser bertajuk "Music of Spheres" ini masih berlangsung di berbagai negara. Tapi unggahan laporan ini ikut mendapat perhatian warganet karena ada pesan khusus dari pengembalian gelang tersebut.

Pengembalian gelang juga berkaitan dengan isu lingkungan yang sedang disuarakan oleh Chris Martin dan seluruh anggota Coldplay. Di mana setiap Xylobands yang telah digunakan para penonton di negara sebelumnya, akan digunakan kembali saat Coldplay konser di negara lain.

 

2 dari 4 halaman

Reaksi dan Pembelaan Warganet

Berada di daftar terakhir pengembalian gelang, warganet Indonesia masih banyak yang membela maupun berkomentar pedas dan bahkan malu. Di antaranya mengungkap bahwa masih banyak negara lain yang persentasenya di bawah 77 persen.

"Returned the most wristband woyy artinya masih banyak kota yg dibawah 77 persen," tulis warganet.

"Indonesia being indonesia," kata yang lain.

"Indonesia ngga mau rugi. Udah punya gelangnya, tapi ngambil untung yaitu dijual lagi di e-commerce," balas yang lain.

"Banggga gua nonton di spore. Untuk soal ini gua jadi orang spore aja," celoteh yang lain.

"Malu2in banget jakarta. Untung aja cuman sehari," kata warganet.

"The real digibahin 1 dunia," sambung warganet.

"Gak sia-sia nonton di Singapura waktu itu," balas warganet lagi.

"Statistik yg sangat apaa," kata yang lain.

"no 25 WKWKWKWKWKWK," tawa warganet mengetahui posisi Indonesia.

"Jepang 3 persennya orang indo yg kerja di jepang," tambah yang lain.

3 dari 4 halaman

Promotor Konser Coldplay Diadukan

Mengutip dari Tim Bisnis Liputan6.com, 4 Desember 2023, Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah memanggil promotor konser Coldplay yang berlangsung di Jakarta. Pemanggilan terkait banyaknya pengaduan konsumen tentang pembelian tiket.

Direktur Jenderal PKTN Kemendag Moga Simatupang mengungkap, Kemendag memanggil PT Mitra Muda Jaya (PK Entertainment) yang adalah penyelenggara konser grup band asal Inggris, Coldplay.

"Kemendag menindaklanjuti pengaduan konsumen, dalam hal ini pembeli tiket konser musik Coldplay yang merasa dirugikan. Terkait hal itu, kami telah bertemu dan meminta klarifikasi PK Entertainment selaku penyelenggara konser musik tersebut," sebut dia dikutip dari Antara, Senin, 4 Desember 2023.

Penyelenggaraan perlindungan konsumen terus ditingkatkan sebagai wujud kehadiran pemerintah dalam melindungi konsumen Indonesia. Konsumen yang merasa dirugikan atas pembelian tiket pada situs web resmi, tapi tidak bisa dipindai dan tidak bisa masuk dapat menunjukkan bukti-bukti yang valid dan menghubungi pelaku usaha melalui surel ke alamat support@loket.com untuk diproses lebih lanjut.

4 dari 4 halaman

Tiket Tidak Bisa Dipindai

Ditjen PKTN berwenang untuk pembinaan terhadap pelaku usaha agar menjamin dipenuhinya hak dan kewajiban konsumen serta pelaku usaha. Hal ini termasuk pembinaan dan pengawasan di sektor jasa pariwisata di bidang promotor musik atas permasalahan konsumen untuk penyelenggaraan konser Coldplay.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Legal PK Entertainment Joy Munthe menyampaikan, PK Entertainment bertanggung jawab atas pembelian tiket secara resmi melalui tautan www.coldplayinjakarta.com yang dikirimkan melalui alamat surel konsumen yang terdaftar saat pembelian dalam bentuk tiket-el (electronic ticket).

Tiket-el terdapat kode unik yang akan dipindai dengan pemindai kode batang (scanner barcode) saat konsumen memasuki lokasi konser. Joy menjelaskan, terjadinya permasalahan tiket ganda dikarenakan adanya oknum yang membeli tiket dari situs web resmi, kemudian tiket tersebut dijual kembali kepada pihak lain dengan menduplikasi tiket dan kode unik.

 Pemindai hanya bisa membaca satu kali kode unik. Apabila terjadi duplikasi, kode unik tersebut tidak bisa digunakan.

Â