Liputan6.com, Jakarta - Olivia Rodrigo dilaporkan membagikan sekotak pil pencegah kehamilan dan kondom kepada para penonton konsernya saat ia tampil di St. Louis, Missouri, pada Selasa, 12 Maret 2024. Foto pembagian kedua barang itu beredar di media sosial. Konser itu digelar sebagai bagian dari Tur Dunia Guts.
Pembagian itu dilakukan setelah negara bagian tersebut melarang semua tindak aborsi kecuali untuk menyelamatkan nyawa ibu hamil setelah Roe V. Wade pada 2022, menurut Pusat Hak Reproduksi. Rodrigo dikenal vokal mendukung hak-hak reproduksi wanita selama ini.
Mengutip People, Kamis (14/3/2024), pelantun lagu Deja Vu itu juga menyumbangkan sebagian pendapatan dari setiap tiket konser Guts World Tour yang terjual ke organisasi nirlaba yang didirikannya, Fund 4 Good, serta National Network of Abortion Funds.
Advertisement
"Inisiatif itu adalah untuk meningkatkan kesadaran kelompok-kelompok tertentu yang memperjuangkan isu-isu perempuan di Amerika dan wilayah lain yang saya kunjungi. Saya sangat gembira dan saya pikir ini akan menjadi pengalaman yang sangat memuaskan dan semoga produktif," kata Rodrigo kepada People, Oktober 2023.
"Banyak dari dana tersebut dialokasikan untuk dana aborsi guna membantu menyediakan sejumlah sumber daya bagi orang-orang yang membutuhkan layanan kesehatan reproduksi."
Penyanyi yang baru genap berusia 21 tahun itu mengumumkan pendirian Fund 4 Good lewat Instagram Story pada 23 Februari 2024, sebelum ia naik panggung di Palm Springs, California. Lembaga itu, dikatakannya, bekerja untuk mendukung semua perempuan, anak perempuan, dan orang-orang yang mencari kebebasan kesehatan reproduksi.
Â
Â
Dukung Hak Aborsi
Dalam pengumumannya saat itu, Rodrigo menyampaikan bahwa organisasi nirlabanya akan menyiapkan sumber dayanya di setiap pemberhentian tur.Â
"Dana tersebut akan secara langsung mendukung organisasi nirlaba berbasis komunitas yang memperjuangkan hal-hal seperti pendidikan anak perempuan, mendukung hak-hak reproduksi dan mencegah kekerasan berbasis gender," lanjut pelantun 'Drivers License' itu.
Olivia secara terbuka mengecam keputusan para hakim agung yang membatalkan Roe v. Wade yang menjadi landasan hukum untuk melindungi hak aborsi perempuan. Saat manggung di Glastonbury pada 2022, ia berbicara tentang hal itu sebelum membawakan lagu "F--- You' milik Allen.
"Saya hancur dan ketakutan," katanya kepada orang banyak. "Begitu banyak perempuan dan anak perempuan yang meninggal karena hal ini," katanya, menurut The Guardian. "Saya ingin mendedikasikan lagu berikutnya untuk lima anggota Mahkamah Agung yang telah menunjukkan kepada kita bahwa pada akhirnya, mereka benar-benar tidak peduli dengan kebebasan."
"Lagu ini untuk para hakim: Samuel Alito, Clarence Thomas, Neil Gorsuch, Amy Coney Barrett, Brett Kavanaugh. Kami membencimu! Kami membencimu," tambahnya.
Advertisement
Konstitusi Prancis Lindungi Hak Aborsi
Di Prancis, mayoritas anggota parlemen pada Senin, 4 Maret 2024, menyetujui rancangan undang-undang (RUU) yang memasukkan hak aborsi ke dalam konstitusi. Dengan begitu, Prancis menjadikan satu-satunya negara yang secara eksplisit menjamin hak perempuan untuk mengakhiri kehamilan secara sukarela.
Langkah tersebut disetujui dengan suara 780-72. Aborsi dilaporkan mendapat dukungan luas di Prancis di sebagian besar spektrum politik dan telah legal sejak 1975. Langkah bersejarah ini diusulkan oleh Presiden Emmanuel Macron sebagai cara untuk mencegah kemunduran hak aborsi sebagaimana yang terjadi di Amerika Serikat (AS) dalam beberapa tahun terakhir.
Kedua majelis di parlemen Prancis, Majelis Nasional dan Senat, secara terpisah telah menyetujui rancangan undang-undang untuk mengubah Pasal 34Â Konstitusi Prancis, namun amandemen tersebut memerlukan konfirmasi akhir oleh tiga perlima mayoritas dalam sidang gabungan khusus dan inilah yang terjadi pada Senin.
Didukung Oposisi
Menjelang pemungutan suara, Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal berpidato di depan lebih dari 900 anggota parlemen yang berkumpul untuk sidang bersama di Istana Versailles. Dia meminta mereka menjadikan Prancis sebagai pemimpin dalam hak-hak perempuan dan memberikan contoh bagi negara-negara di seluruh dunia.
"Kita memiliki utang moral terhadap perempuan," kata Attal, seperti dilansir AP, Selasa, 5 Maret 2024.
Dia memberikan penghormatan kepada Simone Veil, seorang legislator terkemuka, mantan menteri kesehatan, dan tokoh feminis utama yang pada tahun 1975 memperjuangkan RUU yang mendekriminalisasi aborsi di Prancis.
"Kita mempunyai kesempatan untuk mengubah sejarah," tutur Attal. "Buatlah Simone Veil bangga." Pidatonya disambut tepuk tangan meriah.
Tidak ada satupun partai politik besar di Prancis yang mempertanyakan hak aborsi, termasuk partai sayap kanan National Rally pimpinan Marine Le Pen dan Partai Republik yang konservatif. Le Pen, yang memenangkan rekor jumlah kursi di Majelis Nasional dua tahun lalu, mengatakan pada Senin bahwa partainya berencana untuk memberikan suara mendukung RUU tersebut. Namun, dia menyatakan tidak perlu menjadikan itu sebagai hari bersejarah.
Advertisement