Sukses

Mualaf Asal Korea Selatan Pertama Kali Buka Puasa Bersama di Masjid Jakarta, Puji Kelezatan Kue Bika Ambon dan Lapis Legit

Minchul Kim yang membagikan pengalamannya saat buka puasa bersama di sebuah masjid di Jakarta dan memuji takjil seperti kue bika ambon dan lapis legit enak.

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadhan bagi seorang mualaf yang baru beradaptasi menjalankan ibadah puasa tentu ada tantangan tersendiri. Tapi menahan lapar dan haus selama sekitar 12 jam, kemudian bisa merasakan ngabuburit hingga berbuka puasa juga sebuah kenikmatan.

Hal dialami oleh Minchul Kim yang membagikan pengalamannya saat buka puasa bersama di sebuah masjid di Jakarta. "Anyonghaseo kuy bukber," sapanya di awal video dengan akun TikTok @minchulkim94 yang diunggah pada Rabu, 20 Maret 2024.

Ia pun bercerita bahwa beberapa komentar dari pengikut di TikTok yang mengatakan bahwa di masjid juga bisa dapat takjil. Mengaku sangat kaget bahwa bisa dapat takjil di masjid secara gratis, ia jadi penasaran.

Kim lalu ingin membuktikannya dengan datang ke masjid Al-Azhar di Jakarta Selatan. Begitu sampai, pria asal Korea Selatan yang ternyata cukup fasih berbahasa Indonesia itu pun bertanya ke orang yang ditemui di halaman masjid tempat bisa mendapatkan takjil.

"Oh ya nanti di aula Buya Hamka, nanti ada kajian setelah kajian buka bersama," jelas petugas masjid yang ditemuinya.

Sambil melepas sepatu ketika akan naik tangga masjid, Kim lalu mengambil air teh manis yang disediakan panitia dekat dari pintu masuk masjid. "Aku masuk masjid ya kan, (jam) 5.24," ungkapnya ketika sudah duduk di atas karpet masjid.

Bersama jemaah lain yang sedang menyimak kajian, tak lama Kim memperlihatkan sekotak snack yang diberikan oleh panitia masjid. Ia pun membukanya karena penasaran, lalu memperlihatkan satu per satu. 

 

2 dari 4 halaman

Puji Takjilnya Enak

Isinya antara lain air mineral ukuran gelas, dan beberapa kue khas Indonesia. Lantaran tidak tahu nama kue di kardus tersebut, ia pun bertanya ke temannya yang disebutkan kue bika ambon, kue lapis, dan pastel.

Begitu azan berkumandang, Kim meminum terlebih dulu air mineral yang disediakan. Lalu menyantap bika ambon, kue lapis dan pastel dengan lahap. Tampak ia menikmati kur tersebut, bahkan ketika temannya bertanya Kim menyebut rasanya enak.

"Bener dikasih takjil dan rasanya enak banget juga. Pengalaman pertama berbuka puasa bersama ratusan orang di sana ya," sebut Kim.

Konten yang disukai oleh lebih dari 7.755 pengguna TikTok itu pun menuai beragam komentar. Di antaranaya tak menyangka bahwa pria Korea tersebut benar-benar berburu takjil di masjid.

"Bener-bener ya lo oppa nyampe war tajil gratis ke masjid juga, slepeet," tulis warganet.

"Ya Allah bener-bener dah, saingannya makin banyak," kata yang lain.

"Bener-bener berburu takjil udah lintas negara," sambung warganet lagi. 

3 dari 4 halaman

Turis Asing Ikutan Berburu Takjil

Konten mengenai berburu takjil masih belum ingin minggir dari lampu sorot atensi publik. Yang terbaru, persaingan berburu penganan dan minuman buka puasa Ramadan ini bahkan makin ketat sampai skala internasional. Hal ini lantaran ada orang asing terekam ikut asyik memilih takjil jelang waktu berbuka.

Momen ini dibagikan oleh akun TikTok @ekahafsari, Minggu, 17 Maret 2024, dengan keterangan, "War takjil benar adanya #takjil." Dalam rekaman singkat berdurasi sembilan detik itu, si pengunggah video memperlihatkan suasana bazar kuliner Ramadhan di Masjid Raya Baiturrahmah, Wanasari, Denpasar, Bali.

Terlihat di sana banyak orang berkerumum untuk membeli berbagai makanan. "Terpantau dunia takjil sedang tidak baik-baik saja," komentar di video. "Selain skala domestik, saingannya juga skala internasional."

Video tersebut mengumpulkan hampir 300 ribu penayangan saat artikel ini ditulis, dan mengundang komentar sejumlah warganet. "Gue Hindu rebutan sama bule beli takjil," aku seorang TikToker. "Saingannya lebih berat di Bali," balas yang lain.

4 dari 4 halaman

Fenomena Non-Muslim Berburu Takjil

Belakangan, ada ungkapan "Bagimu Agamamu, Bagiku Takjilmu," ramai diutarakan di media sosial. Ini mengarah pada fenomena umat non-Muslim yang ikut berburu takjil jelang waktu buka puasa. Narasinya terus berkembang, bahkan jadi meme yang memenuhi jagat maya.

Sahut-sahutan konten tentang perang takjil kemudian dinilai sebagai bentuk toleransi berbuah pujian dari tidak sedikit warganet. "Dagangan penjual takjil jadi laris, bantu UMKM, dan siapa tahu jadi bisa bikin mereka cepet pulang, buka puasa di rumah sama keluarganya," kata seorang pengguna X, yang dulunya Twitter.

Tak jarang, konten berburu takjil, yang kebanyakan skenarionya Muslim kehabisan takjil, dibalas dengan berbagai candaan. "Biarin aja nanti pas Imlek kita borong jeruknya biar mereka sembahyang pake (minuman jeruk) instan," ungkap warganet.

Ceritanya lalu menyebar jadi tidak hanya jadi perang takjil, tapi juga memesan tempat buka puasa bersama. "Enggak puasa sih, tapi jadwal bukber udah hampir penuh," menurut seorang pengguna Instagram. 

Video Terkini