Sukses

PM Italia Giorgia Meloni Jadi Korban Pornografi Deepfake, Tuntut Ganti Rugi Rp1,7 Miliar

Kasus deepfake pornografi yang dialami PM Italia Giorgia Meloni terjadi pada 2020 lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Deepfake merajalela. Korbannya berjatuhan. Salah satunya dialami Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni yang video deepfake pornografi dirinya diunggah secara online oleh orang yang tak bertanggung jawab.

Ia tak tinggal diam. Meloni lalu menggugat dua pria berusia 40 tahun dan ayahnya yang berusia 73 tahun secara perdata ke pengadilan. Nama keduanya masih disembunyikan dari publik. Keduanya diduga telah menempelkan wajah PM Italia pada tubuh bintang film dewasa dan mengunggah video tersebut ke situs porno yang berbasis di Amerika Serikat pada 2020.

Mengutip CNN, Jumat, 22 Maret 2024, saat video pornografi tersebut diunggah, Meloni yang menjabat Ketua Partai Brothers of Italy sedang berkampanye untuk menjadi perdana menteri. Dia terpilih sebagai perdana menteri pada 2022 dengan kemenangan telak.

Polisi berhasil melacak para pria tersebut melalui ponsel mereka, yang digunakan untuk membuat dan mengunggah beberapa video dan gambar porno. Gambar-gambar itu beredar online selama beberapa bulan dan dilihat oleh beberapa juta orang, menurut tuntutan pidana. Beberapa gambar bahkan masih beredar online.

Tidak terima, Meloni menuntut ganti rugi sebesar 100 ribu euro atau sekitar Rp1,7 miliar. Pengacara Meloni, Maria Giulia Marongiu, mengatakan kepada CNN bahwa Meloni akan mendonasikan segala bentuk kompensasi finansial untuk dana korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) Kementerian Dalam Negeri.

Marongiu mengatakan kepada media Italia bahwa perdana menteri berharap untuk memberikan contoh bagi korban pornografi balas dendam dan pornografi deepfake lainnya untuk bersuara melawan orang-orang yang mencemarkan nama baik mereka.

 

2 dari 4 halaman

Berpisah dari Pasangannya karena Komentar Seksis

Sebelumnya, Meloni mengumumkan perpisahan dari pasangannya, Andrea Giambruno, seorang jurnalis televisi setelah pria itu melontarkan beberapa komentar yang disebut memalukan dan seksisme. Sebelumnya, dua rekaman off-air muncul terkait Giambruno, presenter talkshow 'Diario Del Giorno', yang melayangkan komentar kotor dan sugestif terhadap rekan wanitanya.

"Hubungan saya dengan Andrea Giambruno, yang berlangsung hampir 10 tahun, berakhir di sini," tulis Meloni di media sosial, dilansir dari The Guardian, Sabtu, 21 Oktober 2023.

Pasangan itu memiliki seorang putri berusia tujuh tahun. "Saya berterima kasih padanya atas tahun-tahun indah yang kami lalui bersama, atas kesulitan yang kami lalui, dan karena telah memberi saya hal terpenting dalam hidup saya, yaitu putri kami Ginevra," tulis Meloni.

"Jalan kita telah berbeda selama beberapa waktu dan inilah saatnya untuk mengakuinya."

Dalam rekaman off-air pertama, Giambruno dilaporkan mengeluhkan kritik terhadap gaya rambutnya sebelum mengatakan ke rekan wanitanya, "Mengapa saya tidak bertemu Anda sebelumnya?"

Dalam rekaman kedua, dia terdengar memberi tahu rekan wanitanya bahwa mereka membutuhkan peserta lain. "Mari kita threesome, bahkan foursome," katanya.

3 dari 4 halaman

Sempat Membela Mantan Pasangannya

Pada September 2023, Meloni membela Giambruno setelah pria itu mengatakan perempuan harus "menghindari mabuk" jika mereka ingin menghindari pemerkosaan. Dia melontarkan pernyataan tersebut setelah serangkaian kasus pemerkosaan terkenal.

Pada saat itu, Meloni mengatakan bahwa kata-kata Giambruno telah disalahartikan. Kontroversi Giambruno lainnya termasuk komentarnya yang menyangkal krisis iklim. "Panas di musim panas bukanlah berita besar," katanya pada Juli 2023, ketika suhu mencapai rekor tertinggi di Italia.

Meloni bertemu Giambruno di Studio Mediaset, sebelum berpartisipasi dalam sebuah pertunjukan setelah seharian berkampanye. Giambruno menuturkan dalam wawancara bahwa Meloni yang kelelahan memberinya pisang yang setengah dimakan, salah mengira dia sebagai asistennya, sebelum pergi ke lokasi syuting. Giambruno menggambarkan pertemuannya dengan Meloni sebagai cinta pada pandangan pertama.

Giorgia Meloni menjadi PM wanita pertama Italia. Pengumuman resmi terkait PM Italia itu muncul setelah dia bertemu dengan Presiden Italia Sergio Mattarella di Istana Kepresidenan Quirinale di Roma pada Jumat sore, 21 Oktober 2024, waktu setempat.

4 dari 4 halaman

Batasi Hak LGBT dan Imigran di Italia

Meloni menerima mandat untuk membentuk kabinet baru kurang dari sebulan setelah kemenangannya dalam pemilihan umum yang digelar lebih awal pada 25 September 2023. Pemilihan tersebut digelar setelah Mario Draghi, seorang ekonom dan mantan kepala Bank Sentral Eropa (European Central Bank), mundur dari jabatannya sebagai perdana menteri Italia pada 21 Juli 2023.

"Kabinet barunya, yang akan mencakup 22 menteri, dilantik pada Sabtu, 22 Oktober," kata Ugo Zampetti, Sekretaris Jenderal Kepresidenan Republik Italia, kepada wartawan, mengutip Xinhua, Minggu, 23 Oktober 2023.

Pemerintahan Meloni memimpin mayoritas yang besar di kedua majelis Parlemen (Kamar Deputi dan Senat) negara itu. Pemerintah Meloni berpotensi membangun pemerintahan paling sayap kanan di Italia sejak Perang Dunia II. Kondisi ini bisa membuat pusing Uni Eropa di tengah invasi Rusia.

BBC menyebut retorika Meloni mirip dengan gaya pemimpin Hungaria, Viktor Orban. Hal lain yang disorot adalah ia ingin membatasi hak LGBT dan para imigran. Pernikahan sesama jenis belum legal di Italia, pemerintah hanya menyediakan civil union bagi pasangan sesama jenis. Meloni berusaha untuk memperbaiki citranya. Ia menegaskan dukungan pada Ukraina dan mengurangi retorika anti-Uni Eropa.

Video Terkini