Sukses

Mengulik Wisata Edu Heritage Jakarta-Cirebon, Cocok Dikunjungi Saat Libur Lebaran Bersama Anak-Anak

Meski baru dirilis pada 21 April 2024, layanan paket wisata sejarah dan budaya di Cirebon ini mulai ditawarkan dan bisa jadi tujuan libur lebaran bersama anak-anak.

Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Wakaf Keraton Kasepuhan Cirebon bersama Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Cirebon telah melakukan soft launching paket wisata edu heritage Jakarta-Cirebon pada Senin, 26 Maret 2024. Paket wisata ini akan membawa para pengunjung untuk mendatangi sejumlah kawasan sejarah dan budaya di Jakarta dan Cirebon.

Destinasi di Jakarta meliputi Museum Sejarah Jakarta dan Kawasan Kota Tua. Sementara, beberapa destinasi di Kota Cirebon seperti Keraton Kasepuhan, Museum Pusaka Keraton Kasepuhan, Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Goa Sunyaragi, Makam Sunan Gunung Jati, serta sentra kerajinan dan kuliner Cirebon.

"Cirebon dan Jakarta ini ada ikatan sejarah. Pada 2 Juni 1527, yang diperingati sebagai hari pembebasan Sunda Kelapa dari Portugis itu dilakukan oleh Fatahillah di mana ia adalah menantu dari Sunan Gunung Jati, Sultan Cirebon," ungkap Ahmad Jazuli, Ketua Yayasan Badan Wakaf Kasepuhan Cirebon, saat hadir di acara "The Weekly Brief with Sandi Uno," Senin, 25 Maret 2024, di Jakarta.

Paket wisata ini bisa jadi pilihan untuk berlibur lebaran bersama dengan keluarga. Karena konsep edukasi yang ditawarkan, para pengunjung dapat membawa anak-anak untuk berlibur sambil mempelajari kekayaan sejarah dua kota besar di pantai utara Jawa.

Untuk saat ini, paket wisata sejarah dan budaya tersebut baru dibuka untuk kalangan terbatas. Sedangkan, perilisan resminya akan dilakukan bertepatan dengan Festival Gunung Jati pada 21 April 2024. Sementara, harga paket one day trip dipatok Rp1,2 juta, termasuk tiket perjalanan Jakarta - Cirebon pulang pergi.

2 dari 4 halaman

Lokasi Bersejarah di Sekitar Keraton Kasepuhan Cirebon yang Masih Terjaga

Para wisatawan akan dibawa mengunjungi situs-situs bersejarah yang ada di Kota Cirebon. Ikon utamanya tentu saja Keraton Kasepuhan atau Keraton Pakungwati yang pernah menjadi istana utama sultan-sultan Cirebon di masa lalu. 

"Ada beberapa tinggalan Fatahillah seperti baju rampasan perang dari Portugis, meriam dari Portugis, yang di Museum Fatahillah sendiri belum ada," sebut Ahmad ketika menjelaskan daya tarik Keraton Kasepuhan Cirebon.

Selain keraton, ada juga Museum Pusaka Keraton Kasepuhan yang berisikan peninggalan Cirebon pada masa sebelum Pajajaran, Kesultanan Cirebon, hingga masa sekarang. Wisatawan juga akan diajak untuk mengunjungi Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang sama tuanya dengan Masjid Agung Demak.

"Masjid Agung Demak sudah ditidurkan tiangnya, kalau di sini masih utuh, bahkan ada soko tatal yang dibangun Sunan Kalijaga," tambah Ahmad.

Selesai wisata sejarah, wisatawan juga dapat menikmati budaya dan kuliner Cirebon yang kaya dan beragam. Di Cirebon terdapat 36 acara adat yang masih berjalan hingga saat ini dan wisatawan dapat menonton secara langsung acara-acara tersebut jika hadir dalam waktu yang tepat, sebut Ahmad. Cirebon juga menawarkan berbagai kuliner yang patut dicoba, seperti empal gentong, tahu gejrot, dan nasi jamblang.

3 dari 4 halaman

Kawasan Sejarah Kota Tua Jakarta

Selain Cirebon, rangkaian lain yang ada dalam paket wisata edu heritage Jakarta-Cirebon adalah mengunjungi Kawasan Kota Tua Jakarta.  Di dalam kawasan ini, kamu bisa menemukan berbagai bangunan gaya kolonial hingga Tiongkok yang tersebar di beberapa titik.

Salah satu yang paling populer adalah Museum Sejarah Jakarta atau biasa disebut Museum Fatahillah. Museum ini berisi koleksi benda purbakala peninggalan Portugis, VOC, dan pemerintah kolonial pada era Batavia. Gedung yang digunakan adalah bekas kantor Gubernur Jenderal Hindia Belanda sehingga bisa melihat secara langsung arsitektur bergaya Belanda yang identik dengan jendela-jendelanya yang besar.

Selain Museum Fatahillah, di kompleks yang sama juga bisa menjumpai Museum Wayang, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Bank Indonesia di seberang Stasiun Jakarta Kota, hingga gedung Pos Indonesia bekas kantor pos pertama di Indonesia. Kalau berjalan terus ke arah utara, Anda akan bertemu dengan Museum Bahari yang memiliki menara syahbandar bekas pintu masuk pelabuhan Sunda Kelapa. Di sini bisa ditemukan banyak benda-benda peninggalan VOC dan Belanda yang berhubungan dengan kelautan.

 

4 dari 4 halaman

Simak Tanggal Libur dan Cuti Bersama Idul Fitri untuk Persiapkan Mudik Lebaran 2024

Dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com, mudik menjadi salah satu momen pergerakan masyarakat terbesar setiap tahunnya. Sebagai bahan pertimbangan mudik lebaran, pemerintah sebenarnya sudah menetapkan cuti bersama Idul Fitri 2024. Hal itu ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 855 Tahun 2023, Nomor 3 Tahun 2023, dan Nomor 4 Tahun 2023 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024. Berikut daftar tanggal libur lebaran yang ditetapkan oleh pemerintah.

Libur Nasional Hari Raya Idul Fitri 2024

  • Kamis, 11 April 2024: Hari Raya Idul Fitri 1445 H
  • Jumat, 12 April 2024: Hari Raya Idul Fitri 1445 H

Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 2024

  • Senin, 8 April 2024: Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1445 H
  • Selasa, 9 April 2024: Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1445 H
  • Rabu, 10 April 2024: Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1445 H
  • Senin, 15 April 2024: Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1445 H

Jumlah pemudik pada Lebaran tahun 2024 diprediksi lebih banyak dibandingkan 2023. Berdasarkan survei sementara yang dilakukan Korps Lalu Lintas Polri, jumlah pemudik Lebaran tahun ini diperkirakan mencapai 200 juta orang. Jumlah tersebut lebih tinggi enam persen dibanding jumlah pemudik Lebaran pada tahun sebelumnya sebanyak 187 juta orang.