Liputan6.com, Jakarta - Lebaran sudah hampir di depan mata. Biasanya bukan hanya mudik atau pulang kampung, sebagian besar orang memanfaatan momen ini untuk liburan Lebaran ke berbagai destinasi populer.
Jelang keramaian yang diprediksi terjadi di sejumlah tempat wisata populer seperti Bali, para pemangku kebijakan sudah mengantisipasi sejumlah kemungkinan untuk menghindari terjadinya bencana hingga kemacetan. Terutama Bali yang ramai di titik-titik tertentu oleh wisatawan dari dalam dan luar negeri.
Baca Juga
Plt Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemanyun mengungkapkan jauh sebelum Lebaran pihaknya kembali mengecek kesiapan berbagai tempat wisata saat kedatangan turis. Ia juga memberikan imbauan kepada para stakeholder untuk menjaga keamanan dan kebersihan di area wisata.
Advertisement
"Secara umum Polda Bali juga sudah mempersiapkan, sampai perhubungan darat, udara dan laut dari bandara dan mereka yang masuk melalui Pelabuhan Gilimanuk," sebut Tjok Bagus saat dihubungi melalui sambungan telepon dengan Liputan6.com, Kamis, 28 Maret 2024.
Terkait koordinasi pihak terkait, untuk pengaturan lalu lintas di ruas jalan tol dan non tol saat Lebaran 2024, menurut Tjok, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Korlantas Polri dan kementerian terkait juga mengatur pergerakan angkutan orang dan barang di pelabuhan penyeberangan. Khususnya pada empat pelabuhan penyeberangan utama yaitu Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk.
Sementara itu, salah satu yang kerap menjadi masalah di Bali adalah kemacetan yang juga sudah diantisipasi. "Beberapa pusat kemacetan di kawasan Tanah Lot, Uluwatu, Kuta dan termasuk tempat penyebrangan kami sudah membuat skemanya," papar Tjok. Â
Antisipasi Kenaikan Kunjungan Wisata
Secara data, mengutip Antara, kepolisian daerah Bali sendiri telah menerjunkan sebanyak 385 personel dalam Operasi Keselamatan Agung 2024. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka Cipta Kondisi Kamseltibcar Lantas Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H di wilayah hukum Polda Bali.Â
Bali sendiri masih menjadi destinasi favorit untuk libur lebaran. Tjok memprediksi kenaikan jumlah wisatawan selama libur Lebaran sebesar 10--15 persen.Â
"Objek wisata kita berdekatan dan berbagai hal bisa kita nikmati termasuk akomodasi yang pilihannya beragam di Bali dari kelas atas sampai bawah ada," jelas Tjok lagi.
Momen libur lebaran ini menurutnya juga bertepatan dengan high season kedatangan turis asing di Bali yang memang diramalkan akan terjadi di bulan April. Tjok menyebut, destinasi yang akan ramai masih seputar di Tanah Lot, Uluwatu, Desa Penglipuran, dan Danau Bedugul.Â
"Kita mendorong pengelola tempat wisata agar melaksanakan kegiatannya sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur), kita mengimbau juga para wisatawan mancanegara dan domestik agar membaca ramalan cuaca dan mengikuti prosedur seperti tidak berfoto di tempat yang curam berbahaya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya.Â
Advertisement
Kerawanan Bencana di Tempat Wisata Populer
Hal senada juga diungkapkan oleh Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Taufik Rohman. Pihaknya membuat imbauan ke semua pengelola destinasi agar menerapkan sapta pesona dengan standar kebersihan, keindahan agar bisa mengantisipasi kejadian yang tidak baik, serta menjamin keamanan wisatawan.Â
"Kita juga membuat surat ke camat-camat dan pengelola destinasi wisata terutama yang punya tingkat kerawanan bencana untuk memantau dalam bentuk tim ke kecamatan yang dilakukan oleh starf di Disbudpar (Banyuwangi)," kata Firdaus saat dihubungi Liputan6.com, Kamis, 28 Maret 2024.
Himbauan tersebut juga dibagikan melalui media sosial resmi pemerintah Banyuwangi dan tempat-tempat wisata populer yang kerap jadi kerumunan selama libur Lebaran. Firdaus menyebut Gunung Ijen merupakan salah satu yang selalu ramai setiap tahunnya saat libur Lebaran.
Belajar dari tahun sebelumnya, pihak Disbudpar Banyuwangi mengantisipasi kejadian seperti turis yang terbawa arus pantai di tempat wisata. "Ada beberapa kejadian, meninggal di kolam renang hotel. Yang rawan kolam dan pantai, ada juga kejadian meninggal ketika ke Ijen karena seranjangan jantung," sebutnya lagi.Â
Â
Penanganan Pasca-Kejadian Bencana
Lebih jauh Firdaus mengatakan pihaknya selalu berkoordinasi untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. "Pasca-kejadian biasanya langsung tinjau lapangan, sampai penyelidikannya sesuai SOP atau tidak," kata dia.
Terutama Ijen sebagai tempat wisata yang rawan bencana dan kecelakaan saat pendakiannya, Firdaus mengatakan saat memang kondisi status gunung tersebut siaga 1, maka akan mengikuti standar dengan tidak adanya aktivitas wisata. "Beda dengan pantai yang ada ancaman tsunami tapi kurang terdeteksi," imbuhnya.
Kunjungan wisata ke Banyuwangi juga diperkirakan meningkat sekitar 20--30 persen saat libur Lebaran. Karena menurut Firdaus biasanya saat mudik orang juga mencari hiburan.
Mengenai detstinasi yang paling favorit, Firdaus menyebut Gunung Ijen, Pulau Merah dan pantai-pantai di Banyuwangi masih jadi daya tarik utama. Tapi pihaknya juga sedang mengembangkan destinasi populer baru yaitu Pulau Bedil yang alamnya disebut mirip dengan Raja Ampat yang ada di Papua dengan pulau-pulau kecilnya.Â
"Tapi memang ke sananya harus naik perahu, itu sebabnya orang masih berpikir untuk ke sana," katanya lagi sambil menyebut bahwa Pulau Bedil masih dalam proses penggarapan, tapi sudah sekitar dua tahun dikembangkan dan ke depan menjadi alternatif tempat wisata baru di Banyuwangi.
Â
Advertisement