Sukses

Sempat Heboh Tumpukan Sampah Plastik di Bukit Trunyan Bali, Warga Lokal dan Ni Luh Djelantik Buat Aksi Bersih-Bersih

Trunyan Hill atau Bukit Trunyan di Bali merupakan salah satu tempat wisata favorit bagi penikmat alam untuk trekking.

Liputan6.com, Jakarta - Trunyan Hill atau Bukit Trunyan di Bali merupakan salah satu tempat wisata favorit bagi penikmat alam untuk trekking. Kondisinya sempat viral penuh tumpukan sampah lewat video yang beredar di media sosial, akibat ulah pendaki.

Klip tersebut diunggah oleh akun Instagram @raimardika03 yang kemudian membuat marah banyak pihak termasuk warga lokal. Salah satunya juga Ni Luh Djelantik yang kerap menyuarakan isu-isu sosial di Bali. Ia mengunggah ulang video tersebut melalui Instagramnya pada Senin, 18 Maret 2024.

"Mestinya diperiksa di pos bawah/di gate. Tidak boleh membawa makanan kemasan dan kalo mau bawa minuman harus di tumbler, dan makanan di container box biar ga kejadian seperti ini," tulis seorang warganet di kolom komentar unggahan tersebut. 

Tak lama setelah itu, pada Sabtu, 30 Maret 2023, Ni Luh pun mengunggah ajakan untuk ikut dalam aksi bersih-bersih yang berkolaborasi dengan berbagai pihak. Ia unggahan tersebut tertulis, "Di antara kita dan perubahan ada sebuah tembok yang bernama "KETAKPEDULIAN".Dan tembok itu hanya bisa runtuh jika kita bersama-sama mendobraknya...Menyatulah dengan alam, coba selami cara alam bergerak dan bereaksi, sayangi ia, setelah itu baru namakan dirimu manusia..."

Lebih lanjut terdapat ajakan, "Yang punya waktu! Ayo gabung giat bersih-bersih sampah plastik di Bukit Trunyan, Kintamani, Bangli, pada; hari Minggu, Tgl 31 Maret 2024Pukul 07.00 WITA. Titik Kumpul di parkiran Bukit Trunyan. Ingat bawa jas hujan, minuman dalam tumbler, dan perbekalan secukupnya."

 

2 dari 4 halaman

Pemandangan Terparah di Bukit Trunyan

"Ingat.. Bukan gunung yang harus kita taklukan, melainkan diri kita sendiri...Karena alam tidak membutuhkan manusia justru manusialah yang membutuhkan alam..." tutup keterangan poster ajakan bersih-bersih Bukit Trunyan tersebut.

Sebelumnya, Rai, nama pemilik akun yang pertama kali mengungkap tumpukan sampah plastik di Bukit Trunyan, mengaku sedih dan marah melihat kondisi sampah yang mencemari tempat wisata di dekat Danau Batur tersebut. Menurutnya itu merupakan pemandangan terparah yang dilihatnya selama bolak-balik mendaki Bukit Trunyan.

"Itu sampahnya menumpuk mungkin dari para pendaki yang baru pertama kali melakukan pendakian. Jadi, mereka kurang paham akan bahayanya buang sampah sembarangan," tuturnya lewat pesan langsung Instagram, Senin, 19 Maret 2024.

Sampah-sampah itu diduga adalah sampah perbekalan mereka, mengingat tidak ada warung di sekitar lokasi penemuan sampah. Tanpa pikir panjang, Rai bersama dengan tiga rekan pendaki lain mengumpulkan sampah-sampah tersebut ke dalam karung. 

3 dari 4 halaman

Perosotan di Bukit Trunyan

Ia mengakui awalnya hanya ingin pergi menikmati alam, namun rasa prihatin menggerakkan dirinya untuk membersihkan tumpukan sampah tersebut. Rai melaporkan temuan tersebut kepada pengelola kawasan wisata Trunyan Hill, Bali.

Rencananya, pengelola kawasan yang adalah masyarakat setempat akan membahas permasalahan ini dalam rapat desa. Untuk laporan dan tindak lanjut dari pemerintah daerah, ia mengatakan tak tahu-menahu mengenai hal itu.

Bukan cuma sampah, Rai menjelaskan bahwa kepopuleran kawasan wisata Trunyan Hill berdampak pula di jalur pendakian. Ia menceritakan jalur sederhana dari tanah ini sempat rusak karena disalahgunakan oleh influencer dan wisatawan untuk membuat konten sosial media.

"Mereka turun dengan cara perosotan dari atas. Jalurnya jadi licin karena itu," sebutnya.

Dalam video yang diunggah oleh pengguna TikTok @bliaguss pada 22 Januari 2024, terekam sejumlah orang sengaja merosot dari atas bukit. Pengelola sudah membuatkan jalan setapak guna mempermudah pendaki untuk menikmati keindahan matahari tenggelam di puncak Trunyan Hill. 

4 dari 4 halaman

Imbauan untuk Pendaki

Pemandangan di atas bukit ini menawarkan sensasi bak berada di atas awan dengan Danau Batur terhampar luas. Rai mengatakan Trunyan Hill makin banyak dikunjungi karena viral di internet.

Banyak orang penasaran ingin menyaksikan matahari terbenam dari atas bukit berketinggian 1.834 mdpl ini sambil berkemah. Menurut Rai, wisatawan yang datang kebanyakan turis lokal Bali dari kalangan anak sekolah dan mahasiswa.

"Maklum saja, karena viewnya yang bagus apalagi sejak kebakaran musim panas tahun lalu dan sekarang rumputnya tumbuh lagi, (jadi) seperti di Bromo," sebutnya lagi.

Akses menuju puncak Trunyan Hills cukup mudah, hanya saja jalannya buruk. Titik awal pendakian biasa dimulai di Pura Ratu Saksi Pancering Jagat, Kabupaten Bangli. Bukit ini cocok bagi para pendaki pemula yang ingin memulai perjalanan mendakinya.

Rai menyarankan agar sering bertanya ke sesama pendaki lain melalui online agar mendapat pengalaman dan pelajaran baru dalam hal pendakian. Ia pun berharap agar para pendaki selalu mempersiapkan bekal ilmu yang cukup sebelum mendaki supaya kejadian seperti itu tak terulang. Â