Sukses

Kisah Presiden Peru Dina Boluarte Diminta Mundur Gara-Gara Jam Tangan Rolex

Dina Boluarte mengatakan bahwa dia tidak akan mengundurkan diri sebagai Presiden Peru setelah kepolisian menggerebek rumah pribadinya dan istana kepresidenan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Peru Dina Boluarte sedang jadi sorotan setelah pihak kejaksaan dan kepolisian Peru menggeledah rumahnya. Dina Boluarte menjadi bagian dari penyelidikan korupsi yang sedang berlangsung terhadap jam tangan mewah merek Rolex yang ia koleksi dan tidak dilaporkan kepada negara.

Dikutip dari BBC, Minggu, 31 Maret 2024, sekitar 20 petugas dari kantor kejaksaan dan 20 polisi menggerebek rumah Boluarte pada Jumat malam, 29 Maret 2024, dan juga istananya pada Sabtu pagi, 30 Maret 2024. Rumah Boluarte terletak di Distrik Surquillo di Lima, hanya beberapa kilometer dari istana tempat dia bekerja.

Boluarte tidak ada di rumah selama operasi gabungan antara polisi dan kejaksaan yang disiarkan langsung di televisi dan bisa ditonton oleh tiap warga Peru. Usai penggeledehan itu muncul wacana Boluarte didesak untuk mengundurkan diri.

Namun, Dina menolak mundur meski kepolisian menggerebek rumah pribadinya dan istana kepresidenan. "Saya menjabat dengan tangan yang bersih dan saya akan pensiun dari kursi kepresidenan pada tahun 2026," ucapnya dalam konferensi pers Sabtu, seraya menyebut penggeledehan itu sebagai tindakan yang tidak proporsional dan kasar.

"Personel dari istana menyediakan semua fasilitas untuk uji tuntas yang diminta," terang pihak kepresidenan melalui platform media sosial X atau Twitter, sambil menambahkan bahwa peninjauan tersebut dilakukan secara normal dan tanpa insiden apa pun.

Perdana Menteri Peru Gustavo Adrianzen juga mengkritik penggerebekan tersebut. "Kegaduhan politik yang terjadi sangat serius, memengaruhi investasi dan seluruh negeri," tulisnya di X, Minggu. "Apa yang terjadi dalam beberapa jam terakhir adalah tindakan yang tidak proporsional dan inkonstitusional."

 

2 dari 4 halaman

Harga Arloji Rolex Presiden Peru

Dua minggu lalu,  kejaksaan memulai penyelidikan awal menyusul laporan La-Encerrona bahwa presiden memiliki beberapa arloji Rolex. Mengutip Le Monde, 29 Maret 2024, Boluarte diyakini mengenakan jam tangan Rolex berlapiskam berlian senilai sekitar 19 ribu dolar AS atau sekira Rp294 juta.

Penyelidikan tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah ada dasar untuk penyelidikan formal terhadap presiden. Boluarte, yang menjabat sejak Desember 2022, mengklaim bahwa jam tangan Rolex yang dimaksud itu dibeli sendiri dengan uang yang dia peroleh sejak masih muda.

Kantor kejaksaan telah mencoba namun gagal pada Rabu lalu untuk memeriksa jam tangan mewah tersebut di kantor Boluarte, tapi pengacaranya mengatakan ada bentrokan janji temu dan berusaha untuk menjadwal ulang janji temu tersebut. Penyelidikan terhadap Boluarte adalah yang terbaru dalam sejarah panjang penyelidikan terhadap presiden dan pejabat senior Peru.

Boluarte dilantik menjadi Presiden Peru pada Desember 2022, menggantikan Pedro Castillo yang dimakzulkan dan ditangkap pihak berwenang karena berusaha membubarkan Kongres Peru. Boluarte mengukir sejarah sebagai wanita pertama yang menjabat sebagai Presiden Peru. 

3 dari 4 halaman

Rolex dan Kasus Korupsi

Dina yang sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden, dilantik sebagai presiden setelah hari yang dramatis di Lima pada Rabu, 7 Desember 2022. Sebelumnya pada hari itu, Pedro Castillo mengatakan dia mengganti Kongres dengan "pemerintahan darurat yang luar biasa". Tetapi anggota parlemen mengabaikan ini, dan dalam pertemuan darurat memakzulkannya. Dia kemudian ditahan dan dituduh memberontak.

Boluarte, seorang pengacara kelahiran 31 Mei 1962, mengatakan dia akan memerintah sampai Juli 2026, saat kepresidenan Castillo akan berakhir. Berbicara setelah dilantik sebagai Presiden Peru, dia menyerukan gencatan senjata politik untuk mengatasi krisis yang mencengkeram negara.

"Yang saya minta adalah ruang, waktu untuk menyelamatkan negara," kata Boluarte, dikutip dari kanal Global Liputan6.com, 8 Desember 2022.

Tak hanya di Peru, di Indonesia jam tangan Rolex juga membuat pejabat negara diperiksa dan bahkan ditangkap. Pada 7 November 2020, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Edhy Prabowo yang saat itu menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan sebagai tersangka kasus dugaan suap perizinan penetapan ekspor benih lobster atau benur tahun anggaran 2020.

4 dari 4 halaman

Jam Tangan Paling Mewah

KPK mengungkapkan setidaknya enam merek kelas atas yang diduga dibeli tersangka kasus korupsi izin ekspor benur lobster menggunakan uang suap. Daftar barang mewah tersebut meliputi tas merek Louis Vuitton, tas merek Hermes, jam tangan Rolex, jam Jacob n Co, tas koper Tumi, dan tas koper LV.

Rasanya sudah banyak yang tahu kalau Rolex merupakan salah satu merek jam tangan paling mewah dan mahal di dunia. Kemewahan ini berasal dari penggunaan jenis baja khusus yang tidak digunakan oleh pesaingnya. Penggunaan jenis baja pada jam tangan dikenal dengan kerumitan dan kesusahannya. 

Khusus jam tangan yang dibeli Edhy tersebut merupakan tipe Yacht Master II. Dikutip dari laman INTime, jam tangan tersebut terinspirasi dari warisan yang kaya yang telah mengikatkan Rolex pada dunia pelayaran sejak 1950-an. Yacht-Master menggunakan teknologi chronograph regatta dengan rangka dan tali jam berbahan emas putih 18 karat dan platinum.

Dalam situs chrono24.com, jam tangan tipe tersebut dihargai 28.600 dolar AS atau setara Rp405 juta. Dengan kata lain, jam tersebut bisa untuk membeli sebuah rumah tipe 36 di pinggiran Jakarta.

 

Video Terkini