Sukses

Lanjutan Kasus Pencurian Toilet Emas 18 Karat Seharga Rp95 Juta yang Dipajang di Istana Blenheim Inggris

Toilet emas itu dulunya masih berfungsi dan dipasang di Istana Blenheim pada 2019 sebagai bagian dari pameran seniman Italia Maurizio Cattelan bertajuk "Victory is Not an Option."

Liputan6.com, Jakarta - Kasus toilet terbuat dari emas 18 karat telah dicuri dari rumah megah di Inggris, tempat pemimpin masa perang Winston Churchill dilahirkan, pada 2019 akhirnya mencatat kemajuan. Mengutip CNN, Kamis, 4 April 2024, toilet emas itu dibanderol lebih dari 6 juta dolar AS (sekitar Rp95 juta).

Toilet tersebut dulunya masih berfungsi dan dipasang di Istana Blenheim pada 2019 sebagai bagian dari pameran seniman Italia Maurizio Cattelan bertajuk "Victory is Not an Option." Seorang pria bernama James Sheen (39) mengaku bersalah atas perampokan, konversi, atau pengalihan properti kriminal dan konspirasi di Pengadilan Oxford Crown pada Selasa, 2 April 2024, menurut pernyataan dari kantor berita PA Media Inggris yang dikutip dari Crown Prosecution Service.

Sheen muncul di pengadilan melalui tautan video dari Penjara Five Wells, di mana ia menjalani hukuman 17 tahun penjara karena berbagai pencurian. Pencurian yang pernah dilakukannya antara lain mencuri traktor dan piala bernilai dari Museum Pacuan Kuda Nasional di Newmarket senilai total 400 ribu pound sterling (sekitar Rp8 miliar).

Selain Sheen, tiga pria lain didakwa sehubungan pencurian toilet emas pada November 2023, namun mengaku tidak bersalah. Ketiga pria tersebut antara lain Michael Jones (38) dari Oxford, Frederick Sines alias Frederick Doe dari Ascot, dan Bora Guccuck (40) dari London barat.

Mereka dituduh berkonspirasi untuk mentransfer properti kriminal, dan terjadwal akan diadili pada Februari 2025. Toilet emas yang dicuri itu dijelaskan sebagai bagian dari karya seni "America."

2 dari 4 halaman

Karya Seni Luar Biasa

"America" pertama kali dipajang di Guggenheim, New York City pada 2016. Lukisan ini kembali jadi berita utama pada 2017 setelah Gedung Putih di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump mengirim email ke Guggenheim untuk meminjam lukisan "Landscape with Snow" karya Vincent Van Gogh 1888. Sebaliknya, kurator lembaga tersebut menawarkan toilet emas.

Di Istana Blenheim, toilet dipasang di ruangan sebelah tempat Churchill dilahirkan. Sebuah pernyataan yang mengumumkan pameran tersebut mengatakan bahwa karya seni itu dapat dianggap sebagai komentar terhadap kesenjangan sosial, politik, dan ekonomi di Amerika Serikat.

Karya seni berjudul "America" itu dicuri pada September 2019. Kejadian tersebut tercatat hanya beberapa hari setelah pameran dibuka. Pencurian tersebut menyebabkan kerusakan besar dan banjir, menurut laporan polisi saat itu.

Mengomentari karya tersebut, Cattelan mengatakan pada New Yorker, "Apapun yang Anda makan, makan siang seharga dua ratus dolar atau hot dog seharga dua dolar, hasilnya sama saja, dari segi toilet." Ia juga menggambarkan karya tersebut sebagai "satu persen seni untuk 99 persen."

3 dari 4 halaman

Kronologi Pencurian Toilet Emas

Pada 8 September 2019, seminggu sebelum toilet emas dicuri, empat pencuri masuk ke Kastil Sudeley, sekitar 48 km dari Istana Blenheim, mengambil barang-barang, termasuk kotak rokok emas Fabergé dan perhiasan yang diberikan Raja Edward VII pada gundiknya.

Mengutip New York Times, Kamis, 4 April 2024, tepat sebelum pukul lima pagi pada Sabtu, 14 September 2019, toilet tersebut telah dicuri. Sejak saat itu, tidak ada jejaknya lagi. Juru bicara pasukan yang melakukan penyelidikan, Polisi Lembah Thames, menolak membahas kasus tersebut, kecuali mengonfirmasi bahwa enam orang telah ditangkap sehubungan pencurian tersebut, namun dibebaskan tanpa tuduhan.

Direktur pemulihan di Art Loss Register, James Ratcliffe, menekankan bahwa pencuri yang mencuri patung sering kali menginginkan bahannya, bukan karya seninya. Pada era 2000-an, katanya, beberapa patung perunggu berukuran besar, termasuk karya Henry Moore dan Barbara Hepworth, dicuri dari taman dan kebun di Inggris dan dilebur.

"Saya sangat ragu ada orang yang mencuri ini karena ini adalah karya seni," kata Richard Ellis, mantan kepala regu seni dan barang antik Kepolisian Metropolitan yang sekarang jadi konsultan pencurian seni, mengacu pada karya Cattelan. "(Pencurian terjadi) karena itu adalah sebongkah emas yang besar."

4 dari 4 halaman

Sederet Teori Konspirasi

Polisi mungkin tidak tahu apa yang terjadi dengan toilet tersebut, namun penduduk Woodstock, kota dekat istana, punya banyak teori. Seorang tukang kebun, Richard Jackson, mengatakan bahwa menurutnya toilet itu masih berada di halaman istana.

Para perampok mungkin melemparkannya dari jembatan ke salah satu dari dua danau di properti itu, katanya. "Tidak akan berkarat, kan?" ia menambahkan. "Anda bisa menunggu satu tahun, lalu mengeluarkannya."

"Itu ada di lokasi bangunan," kata seorang sopir taksi, Susan Hughes. "Itulah teori saya." Rumah-rumah baru sedang dibangun di dekat istana, katanya. "Ada penggali, dumper, semuanya, di sana." Para perampok bisa saja membuat lubang untuk toilet lalu "menutupnya pada malam yang sama," tambahnya.

Seorang pedagang barang antik, Martin Thomas-Jeffreys, yakin teori tersebut salah. Toiletnya, menurut dia, pasti meleleh. "Siapapun yang melakukannya, pasti merencanakannya," ujarnya. "Ini tidak seperti memasukkan tiara ke dalam saku, bukan?"

Sedangkan seorang pekerja sekolah, Christine Johnson, mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang menganggap serius kejahatan ini. "Sejujurnya, orang-orang menganggap itu hanya lelucon," katanya. Bahkan, ada beberapa tiruan cat semprot di sekitar kota, tambahnya.

Video Terkini