Sukses

Langkah Politik Terbaru Pangeran Harry dan Meghan Markle Jelang Pilpres AS 2024

Bukan sekali Pangeran Harry dan Meghan Markle menunjukkan sikap politik mereka terkait Pilpres AS. Hal sama terulang pada tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Pangeran Harry dan Meghan Markle kembali menyinggung dunia politik AS jelang pemilihan presiden (pilpres) tahun ini. Pasangan yang pindah ke California pada awal 2020 itu dilaporkan bermitra dengan AI + Koalisi Keamanan Pemilihan yang 'mewakili percepatan upaya untuk mengamankan pemilu 2024 dari ancaman yang dimungkinkan oleh kecerdasan buatan (AI)'.

Kampanye mereka, yang bertepatan dengan penyelenggaraan pilpres pada November 2024, bertujuan untuk 'mempersiapkan pemilih AS menghadapi kemungkinan serangan palsu selama tahun pemilu', lapor Axios, dikutip dari laman news.com.au, Kamis (11/4/2024). Dukungan Harry dan Meghan terhadap inisiatif misinformasi anti-pemilu hanyalah upaya terbaru mereka dalam bidang politik.

Meskipun anggota Kerajaan Inggris tidak dianjurkan untuk secara terbuka membahas masalah politik, pasangan Sussex mengambil langkah berbeda. Pasangan yang mundur sebagai anggota senior kerajaan empat tahun lalu juga sempat merilis video selama Pilpres AS pada 2020 dalam upaya untuk mengatasi misinformasi.

Saat itu, Harry mendesak para pemilih untuk 'menolak ujaran kebencian, misinformasi, dan hal-hal negatif di dunia maya', sedangkan Meghan menyatakan pertarungan Donald Trump versus Joe Biden sebagai 'pemilu paling penting dalam hidup kita'.

Meghan Markle juga 'mengimbau' agar semua orang memberikan suaranya dalam pilpres tersebut. Ia bekerja sama dengan aktivis feminis dan politik Gloria Steinem. Keterlibatan Harry dan Meghan dalam inisiatif politik terbaru ini terjadi hanya beberapa hari setelah terungkap bahwa Duke sedang merencanakan kemungkinan untuk bertemu kembali dengan Pangeran William saat kembali ke Inggris bulan depan.

2 dari 4 halaman

Kehadiran Harry di Inggris

Harry diperkirakan akan menghadiri peringatan HUT ke-10 Invictus Games di Katedral St Paul pada 8 Mei 2024. Namun, belum ada konfirmasi resmi atau indikasi soal Meghan akan bergabung dengannya.

Rencana itu berjalan di masa yang sangat menantang bagi keluarga kerajaan karena diagnosis kanker dari Raja Charles dan Putri Wales. Hal itu telah menempatkan semua pihak dalam posisi yang sulit.

"William dan Kate sangat gugup apakah Harry datang sendiri atau bersama Meghan, akan ada kesulitan dan banyak perencanaan yang dilakukan untuk mencoba mengurangi semua kecanggungan dan rasa malu yang tak terhindarkan," kata penulis kerajaan Tom Quinn kepada The Mirror.

"Salah satu rencana yang sedang dipertimbangkan adalah membiarkan kakak beradik itu tampil di depan umum dalam waktu singkat untuk mencoba menunjukkan bahwa mereka setidaknya bisa bersikap sopan satu sama lain."

"Ini adalah dua pilihan yang sulit. Jika Harry datang ke Inggris pada bulan Mei dan menghindari kakaknya dan Kate, akan ada spekulasi yang lebih merusak dibandingkan jika mereka mencoba memperbaiki keadaan dengan menghadapi pertemuan singkat."

3 dari 4 halaman

Harry Diyakini Menyesal

Sebelumnya, Pangeran Harry diyakini saat ini dalam 'posisi yang menyakitkan' setelah kakak iparnya, Kate Middleton, mengungkapkan bahwa ia didiagnosis mengidap kanker. Duke of Sussex itu dilaporkan 'menyesal' karena 'buka-bukaan' rahasia keluarga kerajaan, termasuk menjelek-jelekkan Kate Middleton dalam buku memoarnya, Spare, yang terbit pada awal 2023.

"Ketika Anda mengetahui bahwa saudara ipar Anda mengidap kanker dan Anda telah menulis hal-hal yang tidak dapat ditarik kembali, itu adalah situasi yang sangat menyakitkan," kata pakar kerajaan Tessa Dunlop kepada Us Weekly, dikutip dari NY Post, Kamis (4/4/2024). "Saya tidak mengatakan itu tidak benar."

Dunlop mengatakan bahwa kritik yang dibuat beberapa tahun terakhir oleh Harry dan istrinya, Meghan Markle, terhadap keluarga kerajaan Inggris kini semakin memperburuk situasi karena Putri Wales (42) dan Raja Charles III (75) sedang berjuang melawan kanker.

"Mereka dengan sengaja mengkritik monarki [dan kemudian menawarkan] diri mereka sebagai alternatif dari monarki. Jadi ketika monarki sedang dalam masalah, kami membuat perbandingan. Bisakah Harry dan Meghan benar-benar menjadi teladan kepedulian sekarang?" dia bertanya.

"Mereka tentunya harus berhati-hati dalam menentukan waktu dalam rilis apa pun agar tidak terlihat oportunistik."

4 dari 4 halaman

Tuduhan Harry pada Kate Middleton

Salah satu pengakuan Harry yang paling menarik perhatian tentang Kate Middleton di buku memoarnya beberapa waktu lalu adalah pertengkaran yang terjadi antara kakak iparnya dan Meghan. Menurut Harry, pertengkaran itu dipicu oleh busana pengiring pengantin yang akan dipakai Putri Charlotte.

Harry mengklaim konflik itu membuat istrinya, Meghan, 'menangis di lantai. "Meg bertanya apakah Kate mengetahui apa yang sedang terjadi saat ini. Dengan ayahnya. Kate bilang dia sadar betul, tapi gaunnya. Dan pernikahannya akan berlangsung empat hari lagi!"Harry menulis di buku itu.

Anak bungsu Putri Diana itu kemudian secara mengejutkan mengungkapkan pesan teks pribadi yang dipertukarkan antara Meghan dan Kate di tengah perselisihan tersebut. Di bagian lain dalam buku tersebut, Harry teringat saat Middleton meminjamkan lip gloss kepada aktris "Suits" itu, tetapi tampak "terkejut" dengan permintaan Markle. Dia mengklaim Putri Wales 'meringis' ketika Meghan menempelkan lip gloss ke jarinya dan mengaplikasikannya ke bibirnya.

Tak hanya itu, ia juga mengejutkan publik tentang pengakuannya yang berkelahi dengan Pangeran William gara-gara Meghan. Dia menuduh kakaknya melakukan kekerasan fisik dan melemparkannya ke lantai dalam perkelahian sengit dua bulan sebelum Harry dan Markle meninggalkan keluarga kerajaan.

Video Terkini