Sukses

Jepang Posisi Terdepan Sebagai Destinasi Wisata Kuliner Teratas 2023, Thailand Mengekor

Berdasarkan survei internal yang dilakukan Otoritas Pariwisata Thailand, Jepang berada di urutan pertama sebagai destinasi wisata kuliner teratas 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Makanan jadi salah satu aspek terpenting bagi sektor pariwisata Thailand untuk bisa menarik wisatawan, khususnya wisatawan asing. Namun berdasarkan survei, posisi Jepang melampaui Thailand sebagai destinasi wisata kuliner paling dicari pada 2023.

Nithee Seeprae, wakil direktur pemasaran dan komunikasi, Otoritas Pariwisata Thailand (TAT), mengungkapkan proyek Thailand Culinary Image Assessment dan Michelin Guide Thailand 2023 yang menggelar survei opini wisatawan asing (wawancara online 1.800 sampel, wawancara 1.200 sampel) dan wisatawan Thailand (wawancara online 800 sampel, wawancara 400 sampel), dilakukan oleh KenetiXs Consulting Co Ltd.

Mengutip The Nation Thailand, Minggu, 14 April 2024, survei tersebut menemukan bahwa Jepang adalah tujuan wisata kuliner teratas, dengan skor 56 persen pada 2023, naik dari 54 persen pada 2022. Thailand menempati urutan kedua dengan 44 persen, naik dari 38 persen; diikuti oleh Tiongkok sebesar 30 persen, naik dari 24 persen. Korea Selatan berada di peringkat keempat dengan 28 persen, sedikit turun dari 29 persen, dan Hong Kong di peringkat kelima dengan 27 persen, naik dari 25 persen.

Mendalami persepsi dan efektivitas proyek Michelin Guide Thailand pada 2023, survei ini menemukan bahwa di kalangan wisatawan asing, kesadaran akan Michelin Guide untuk restoran dan akomodasi tetap berada di angka 76 persen, sama seperti tahun sebelumnya. Namun, kesadaran terhadap Michelin Guide Thailand meningkat menjadi 18 persen dari 16 persen pada tahun sebelumnya.

Panduan ini juga memengaruhi pilihan tujuan perjalanan. Sebanyak 62 persen mengambil keputusan berdasarkan panduan tersebut, sama seperti tahun sebelumnya.

2 dari 4 halaman

Belanja Makanan Wisman di Thailand Meningkat

Survei juga meneliti perkiraan jumlah wisatawan asing yang mengetahui dan pernah merasakan proyek Michelin Guide Thailand pada 2023. Hasilnya, 40 persen wisatawan asing mengetahui proyek tersebut, dan hal tersebut memengaruhi 11 persen dalam keputusan mereka untuk mengunjungi Thailand, yakni sekitar 1,86 juta orang.

Perkiraan ini didasarkan pada target jumlah wisatawan dari 23 negara yang berwisata ke Thailand pada Januari hingga September 2022 dan pernah makan di restoran pemenang penghargaan Michelin, yaitu sebesar delpan persen atau sekitar 1,33 juta orang.

Meskipun tingkat kesadaran proyek Michelin Guide Thailand pada 2023 mendekati angka 39 persen pada 2022, dan dampaknya terhadap keputusan mengunjungi Thailand tetap sama, yaitu sebesar 11 persen, perkiraan jumlahnya pada 2022 adalah 940.000 orang.

Mengenai pertanyaan pernah makan di restoran pemenang penghargaan Michelin, angkanya tetap di angka delapan persen. Namun, perkiraan jumlahnya pada 2022 hanya sekitar 690.000 orang.

"Pendapatan tambahan belanja makanan wisatawan asing akibat penerapan proyek Michelin Guide Thailand sekitar 262,99 juta baht pada 2023, meningkat dari 223,34 juta baht pada 2022," kata Nithee.

 

3 dari 4 halaman

Panduan Michelin Thailand Rangsang Rasa Penasaran Wisatawan Domestik

Di segmen wisatawan Thailand, survei menunjukkan bahwa kesadaran terhadap Panduan Michelin menurun menjadi 58 persen dari 78 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kesadaran terhadap Michelin Guide Thailand juga menurun menjadi 46 persen dari 61 persen. Namun, Michelin Guide Thailand secara signifikan merangsang keinginan untuk melakukan perjalanan domestik, meningkat menjadi 96 persen dari 89 persen.

"Dalam hal kepuasan wisatawan Thailand yang bersantap di restoran berbintang Michelin, skor kepuasan keseluruhan pada tahun 2023 sedikit meningkat menjadi 92 persen dari 91 persen pada tahun 2022," kata Nithee.

Terkait aspek kepuasan, dampak perilaku, dan sikap wisatawan asing yang bersantap di restoran berperingkat Michelin, berikut skornya dari berbagai sudut pandang:

- Kepuasan secara keseluruhan tetap tinggi, yaitu 95 persen pada 2023, sama dengan tahun sebelumnya.

- 85 persen berbagi pengalaman bersantap mereka secara online, naik dari 83 persen pada 2022.

- 92 persen menyatakan kesediaannya untuk mengunjungi kembali restoran berperingkat Michelin, sedikit turun dari 93 persen pada 2022.

- 97 persen merekomendasikan restoran ini kepada orang lain, turun sedikit dari 98 persen pada 2022.

- 95 persen mencoba bersantap di restoran berperingkat Michelin lainnya di Thailand, naik dari 94 persen pada 2022.

- 97 persen merekomendasikan Thailand sebagai destinasi wisata kuliner, sama seperti 2022.

4 dari 4 halaman

Usulkan Visa Schengen di Asia Tenggara

Thailand sebelumnya lima negara tetangga di Asia Tenggara untuk menerapkan sistem seperti visa Schengen. Mengutip laman Euronews, Kamis, 11 April 2024, jika sistem yang diusulkan ini diterapkan, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Vietnam, dan Laos akan lebih mudah diakses dari Thailand. Media lokal melaporkan minggu ini bahwa Perdana Menteri Thailand mengajukan rencana untuk meningkatkan peluang negara tersebut mencapai target 80 juta wisatawan per tahun pada 2027.

Seperti apa sistem visa gaya Schengen di Asia Tenggara? Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengungkapkan mendorong program visa bersama, dengan tujuan menarik wisatawan dengan pengeluaran lebih besar dari negara-negara jauh.

Pembicaraan dengan para pemimpin negara tetangga dikatakan berjalan baik. Keenam negara tersebut secara total dikunjungi oleh sekitar 70 juta wisatawan tahun lalu, dengan Thailand dan Malaysia menjadi tuan rumah bagi sebagian besar jumlah wisatawan tersebut.

Negara-negara lain yang akan dimasukkan dalam skema Schengen kemungkinan besar juga akan mendapat manfaat dari peningkatan tersebut. Saat ini, warga Eropa dapat mengunjungi Thailand dengan bebas visa 30 hari, dengan perpanjangan hanya tersedia dengan biaya tambahan dan hanya di lokasi tertentu.