Liputan6.com, Jakarta - Media sosial dihebohkan dengan sebuah video sekelompok ibu-ibu tengah makan besama sambl duduk lesehadi beralaskan tikar dengan latar belakang HSBC Rain Vortex yang ada di Jewel Changi Airport Singapura. Jewel Changi Airport ini memang menjadi tujuan utama ketika seseorang melancong ke Singapura lewat udara.
Ikon bandara Changi ini berada di terminal 1 Bandara Changi dan merupakan air terjun indoor tertinggi di dunia. Bukannya berfoto di spot tersebut, rombongan ibu-ibu itu malah tikar dan makan bersama.
Baca Juga
Video itu beredar luas di media sosial dan salah satunya dibagikan oleh akun X, sebelumnya Twitter @utanisme pada 14 April 2024 Dalam video yang sudah ditonton lebih dari 1,4 juta orang tersebut, kelompok ibu-ibu tersebut manyantap makanan yang dibungkus kotak plastik
Advertisement
Pemilik akun meyakini rombongan ibu-ibu tersebut berasal dari Indonesia. "Sekumpulan ibu ibu (most likely to be Indonesian) makan lesehan di changi airport… I cannot believe what i just witnessed tbh," tulisnya.
Selain itu, video tersebut juga menampilkan tulisan "Melestarikan budaya di manapun tempatnya... Lesehan sambil botram at this place?"
Sontak warganet berdebat soal kelakuan unik kelompok ibu-ibu tersebut. Selain membawa bekal dengan ompreng, mereka sampai membawa cobek sambal.
"Dinegara orang, lagi2 orang Indonesia😭," komentar seorang warganet.
"Bawa cobek dan lain2??? Wow niat!," tanya warganet yang lain.
Selain bertanya-tanya soal keputusan untuk makan sambil lesehan di Changi, beberapa warganet juga bertanya soal legalitas kegiatan yang dilakukan rombongan ibu-ibu tersebut.
"Kok bisa makan lesehan di airport, apa enggak di usir sama satpam nya?," ujar warganet lainnya.
Tak Ada Larangan Piknik di Changi?
Dalam unggahan yang sama, seorang warganet Singapura memberikan tanggapannya soal kegiatan dalam video tersebut.
"Sebagai orang yang lahir dan dibesarkan di Singapura, itu tidak apa-apa 👍 karena ini adalah salah satu lokasi terbaik untuk berkumpul dengan teman-teman terutama pada malam hari karena pencahayaannya yang memberikan suasana yang santai dan menyenangkan, AC yang cukup sehingga tidak panas," sebut akun X @nighthoodllupin dalam Bahasa Inggris.
Selain itu, seorang warganet Indonesia juga memberikan keterangan bahwa kegiatan kelompok ibu-ibu masih legal sebab Jewel Changi memang jadi salah satu kawasan piknik di Singapura dengan menyematkan sebuah tangkapan layar dari artikel rekomendasi tempat piknik di Singapura.
"kayaknya sih boleh-boleh aja. masuk jadi daftar tempat indoor picnic di singapore," sebutnya.
Merujuk ke laman gomontigo.com, kawasan HSBC Rain Vortex di Jewel Changi, Singapura bisa menjadi tempat bersantai bagi turis untuk duduk dan menikmati makanan dan minuman dengan suasana ketenangan Shiseido Forest Valley yang hijau.
Advertisement
Kenali Peraturan-peraturan di Singapura agar Tidak Kena Denda
Selain karena keindahan arsitektur modern dan kemajuannya, Singapura juga dikenal karena ketatnya peraturan yang diberlakukan. Kalau kamu belum pernah terbang ke Negeri Singa ini, pastikan kamu sudah tahu beberapa peraturan dan kebiasaan yang mungkin tidak ada di Indonesia.
Dikutip dari laman universitas hospitalityinsights.ehl.edu, Selasa, 16 April 2024, ada beberapa peraturan yang perlu diingat ketika berkunjung. Pertama, jangan pernah buang sampah sembarang ketika berada di Singapura.
Negara ini sangat serius dalam menerapkan kebersihan kotanya. Buang sampah sembarang bisa membuatmu didenda 1.000 dolar Singapura atau sekitar Rp12 juta serta melakukan kerja sosial untuk komunitas.
Kedua, jangan mengunyah apalagi membuang permen karet sembarangan, karena permen ini sudah dilarang di Singapura sejak 1991. Selain itu, Singapura juga tidak segan-segan mendenda turis atau warga yang makan dan minum di dalam transportasi umum hingga Rp6 juta. Ada juga denda dan hukuman bagi mereka yang menyeberang sembarangan dan yang merokok pada area yang tidak diperbolehkan.
Wisatawan Indonesia Terbanyak Berkunjung ke Singapura pada 2023
Singapore Tourism Board (STB) mengungkapkan bahwa pada 2023, sektor pariwisata Negeri Singa tersebut mengalami pemulihan pascapandemi. Hal ini terbukti dengan kedatangan pengunjung internasional atau wisatawan asing ke Singapura yang mencapai 13,6 juta orang per 2023.
"Sebanyak 2,3 juta wisatawan Indonesia telah mengunjungi Singapura pada 2023. Jumlah tersebut adalah jumlah wisatawan tertinggi dibanding wisatawan dari negara lain, jadi yang terbanyak di tahun lalu adalah dari Indonesia," ungkap Executive Director STB South East AsiaTerrence Voon dalam jumpa pers di salah satu hotel di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 26 Maret 2024.
Kedatangan pengunjung ini didorong oleh permintaan yang kuat dari pasar utama Singapura, yang dipimpin oleh Indonesia (2,3 juta), Tiongkok (1,4 juta), dan Malaysia (1,1 juta).
Voon menambahkan, wisatawan dari Indonesia paling banyak berasal dari tiga daerah yaitu Jakarta, Surabaya dan Kepulauan Riau yang jaraknya cukuo dekat dengan Singapura. Untuk lebih menarik perhatuan wisatawan, pihaknya meluncurkan kampanye pemasaran global terbarunya bertajuk Made in Singapore di Indonesia.
"Kampanye terbaru ini untuk menarik perhatian para wisatawan dan menginspirasi mereka untuk memilih Singapura sebagai tujuan wisata berikutnya, dengan fokus pada bagaimana Singapura mengubah momen sehari-hari menjadi pengalaman yang luar biasa bagi para wisatawan,” tuturnya.
Advertisement