Sukses

Banjir Bandang di Dubai, Shandy Aulia Curhat Jadi Korban Pembatalan Penerbangan

Shandy Aulia sebelumnya memperlihatkan kondisi jalanan banjir hingga genangan air masuk dalam mal. Kini ia masih berada di Dubai karena penerbangan kembali ke Indonesia dibatalkan akibat cuaca buruk.

Liputan6.com, Jakarta - Shandy Aulia sedang liburan di Dubai saat kota besar di Uni Emirat Arab (UEA) itu diterjang banjir. Beberapa hari terakhir, aktris keturunan Palembang-Minangkabau itu mengunggah momen dirinya melancong ke negara Timur Tengah tersebut.

Bintang film Eiffel I'm in Love ini sempat berbagi momen menghabiskan waktu menjelajahi Dubai, termasuk potretnya di tepi pantai. Tapi setelahnya, Shandy memperlihatkan situasi kota yang dilanda banjir.

Yang terbaru, aktris kelahiran 1987 itu curhat tidak bisa pulang ke Indonesia, lantaran penerbangannya dibatalkan akibat cuaca buruk.

"Update terkini harusnya bangun subuh, tapi alam masih mendukung bangun siang dikarenakan cuaca, flight di-cancel. Belum boleh pulang dan amsih diizinkan liburan. Nggak tahu harus sedih atau mau happy, akhirnya malah milih lanjutkan tidur," tulisnya di Instagram Story yang diunggah pada Kamis (18/4/2024). 

Sebelumnya, ibu satu anak itu merekam video saat mobil yang ditumpanginya melewati jalanan yang terendam air banjir. Ia juga memperlihatkan kondisi jalanan banjir hingga genangan air masuk ke dalam mal. 

Tampak miris dengan kondisinya, Shandy yang sempat ingin belanja di dalam mal justru mengurungkan niat karena sebagian besar toko di lantai dasar dan lebih rendah kemasukan air. Bahkan, toko-toko brand high-end, seperti Fendi dan Chanel, juga tergenang air. 

Perempuan berusia 36 tahun itu sempat bergurau tentang kondisi banjir di Dubai, "Team Chanel aku siap bantuin kalian titip semua koleksi Chanel di rumah aku biar lebih aman."

2 dari 4 halaman

Curhat Gagal Belanja

Shandy mengaku tak jadi belanja di sebuah mal di Dubai, lantaran pusat perbelanjaan itu terdampak banjir. Kondisi hujan badai yang disebutkan berlangsung selama 12 jam itu berdampak pada banyak tempat.

"This what happens last night in Dubai mall. Hujan badai menerpa, alam pun emang nggak bolehin shopping," tulisnya lagi.

"Bener-bener alam tidak memperbolehkan shopping, bolehnya balik ke hotel terustidur. Kenapa bisa depan percis Chanel ya," sambung perempuan bernama asli Nyimas Shandy Aulia itu.

Sebelumnya, tepat pada momen libur Lebaran, Shandy sempat mengunggah foto sudah mengunjungi beberapa tempat terkenal di Dubai. Ia mengunjungi Burj Al Arab, salah satu tujuan wisata ikonis,  bahkan berpose di Dubai Dessert Safari bersama putri semata wayangnya. 

Potret Shandy saat mengunjungi Masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi dan mengenakan kerudung juga sempat membuat heboh jagad maya. Banyak yang berspekulasi Shandy jadi mualaf, tapi yang lain menimpali bahwa aktris itu hanya menghormati tempat ibadah tersebut sehingga berpakaian sopan. 

3 dari 4 halaman

Mobilitas Wisatawan di Dubai Terganggu

Banjir di Dubai memengaruhi mobilitas turis yang mengunjungi salah satu kota terbesar di UEA itu. Melansir BBC, Kamis (18/04/2024), wisatawan yang terdampar di bandara mengatakan bahwa mereka kebingungan dan membutuhkan makanan akibat terputusnya logistik.

Para penumpang pesawat telah menunggu berjam-jam di dua bandara internasional utama Dubai dan tidak mempunyai akses terhadap informasi yang terjadi di luar. Ada sekitar 290 penerbangan ke dan dari Bandara Internasional Dubai yang dibatalkan pada Rabu, 17 April 2024, adapun 440 penerbangan ditunda, menurut data Flight Aware.

Pasangan asal Inggris, James dan Elizabeth Devine, bersama putra mereka yang masih berusia enam bulan terjebak di bandara penghubung di Dubai World Central karena penerbangan mereka dialihkan akibat banjir. Tujuan mereka yaitu transit di Bandara Internasional Dubai, kemudian kembali ke Inggris setelah pulang dari Sydney dalam rangka menghadiri pernikahan.

"Satu-satunya sumber makanan kami cuma dari toko bebas bea," kata pasangan tersebut.

4 dari 4 halaman

Sistem Kota Jadi Berantakan

James dan Elizabeth, yang masing-masing bekerja sebagai software engineer dan guru SD, adalah salah dua dari sembilan orang dari Inggris yang terjebak dan mengandalkan makanan dari toko bebas bea. Mereka semua mengaku pasokan air di bandara semakin menipis.

"Semua restoran di bandara tutup. Makanan yang kami punya hanya dari toko bebas bea dan mereka tidak menyediakan makanan apapun untuk bayi atau anak kecil, tidak ada popok," kata James. Meski terjadi kekacauan, pasangan tersebut mengatakan penumpang pesawat terus berdatangan ke bandara.

"Kita semua terjebak di bandara yang kekurangan sumber daya. Ada ratusan bahkan ribuan orang di sini," sambung James.

Pasangan lainnya, Andre dan Kate Golding, mengungkapkan bahwa mereka sampai harus menerjang banjir untuk sampai ke Bandara Internasional Dubai. Saat ini, mereka masih bertahan di sana setelah penerbangan dibatalkan.

"Ini benar-benar kacau. Orang-orang tidur di ruang tunggu, di lantai, paket makanan di mana-mana. Benar-benar pengalaman yang sangat kotor," kata Andrew.  

Video Terkini