Sukses

Rapper Keturunan Palestina Suarakan Genosida Warga Gaza di Panggung Coachella 2024

Rapper berdarah Palestina-Prancis-Aljazair-Serbia, Saint Levant, debut di festival musik tahunan, Coachella, dan aksinya jadi viral.

Liputan6.com, Jakarta - Rapper berdarah Palestina-Prancis-Aljazair-Serbia, Saint Levant, jadi viral usai debut di festival musik tahunan, Coachella, yang diselenggarakan di California, Amerika Serikat (AS). Tidak semata membawa musik yang sangat menarik ke atas panggung, ia juga menunjukkan solidaritas pada warga Palestina.

Melansir TRT World, Kamis, 18 April 2024, penampilan Saint Levant adalah yang kedua setelah Elyanna, seorang musisi Palestina-Chili yang jadi orang Palestina pertama yang tampil di Coachella.

Rapper berusia 23 tahun ini berhasil menarik banyak penonton hingga memenuhi Tenda Gobi di festival gurun tersebut. Ia memainkan lagu-lagu hits dan karya barunya di hadapan lautan penggemar. Banyak yang menggunakan keffiyeh, syal berwarna hitam-putih dengan motif kotak-kotak yang identik dengan Palestina, melambaikan tangan, serta mengibarkan bendera Palestina.

"Ada begitu banyak orang yang ingin kami temui di saat yang sama, tapi ini adalah tujuan kami seratus persen," kata seorang pengunjung festival dari Suriah-Lebanon, Mustafa Arch (32), pada AFP. "Bebaskan Palestina! Kami sangat senang berada di sini. Ini mungkin hari terbaik di akhir pekan kami."

"Coachella, nama saya Saint Levant dan saya lahir di Yerusalem dan dibesarkan di Gaza," kata artis tersebut pada penonton yang bersorak. "Saya harap Anda semua sadar, rakyat Gaza telah mengalami genosida yang brutal selama enam bulan terakhir, dan rakyat Palestina telah menjalani pendudukan brutal selama 75 tahun."

"Bukan hanya saya saja yang tampil di atas panggung, tapi seluruh wilayah Arab tampil di atas panggung," tambahnya.

2 dari 4 halaman

Rilis Lagu Tentang Palestina

Artis kelahiran Marwan Abdelhamid ini menghabiskan masa kecilnya dengan tinggal di Gaza. Pada 2007, ia dan keluarganya melarikan diri ke Yordania, tempat ia tinggal selama kurang lebih satu dekade sebelum pindah ke California, tempat ia sekarang tinggal.

Lagu rap tiga bahasa Saint Levant berjudul Very Few Friends jadi viral setelah ia merilisnya pada November 2022. Kemudian, From Gaza With Love yang dirilis 2023 juga digemari dan mendapat banyak dukungan.

Pada set Sabtu, 13 April 2024, ia menampilkan karya baru Deira dan 5am in Paris. Untuk lagu 5am in Paris, ia baru merilisnya beberapa hari yang lalu.

"Ini tentang pengasingan," katanya pada penonton Coachella. "Perasaan yang kami, orang Palestina, ketahui dengan baik."

Artis tersebut mengatakan bahwa ia akan segera merilis proyek lebih luas yang disebut "Deira." Ini diambil dari nama sebuah hotel yang dibangun ayahnya yang dibom dalam beberapa bulan terakhir. Sejumlah warga Palestina yang turut hadir dalam festival musik tersebut berbicara pada AFP setelah menonton penampilan sang rapper. 

3 dari 4 halaman

Perjuangan Luar Biasa

Yara Brenton (43) menyebut "luar biasa" bisa melihat sesama warga Palestina di atas panggung. "Saya ingat datang ke Coachella beberapa tahun lalu, tidak ada yang seperti ini," katanya.

Ia menyambung, "Saya tidak pernah melihat diri saya terwakili dalam hal populer apapun. Ini sangat berarti, dan sangat berarti melihat begitu banyak anak muda antusias terhadap hal ini."

Brenton memuji Saint Levant yang mengatakan secara blak-blakan mengenai perjuangan Palestina di atas panggung. Ia juga menyebut, "Beberapa tahun lalu, hal ini tidak akan baik-baik saja."

Serangan Israel di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober 2023 telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina dan membuat lebih banyak lagi orang mengungsi. Sekitar 1,5 juta orang mengungsi di kota selatan Rafah, menurut PBB, yang mengatakan Israel memblokir konvoi bantuan pangan.

"Ada lebih banyak orang yang mengetahui tentang Palestina saat ini," kata Brenton. "Menurut saya, tidak ada jalan untuk kembali dari kesadaran ini."

4 dari 4 halaman

Penyanyi Palestina Pertama di Coachella

Sebelum Saint Levant, mengutip ABC News, Elyanna telah mencatat sejarah sebagai artis pertama yang menampilkan set lengkap dalam bahasa Arab di Coachella.

"Saya sangat bersemangat, seperti semua orang yang mengenal Coachella. Sejak kembali ke rumah, saya tahu apa itu Coachella, jadi fakta bahwa saya tampil tahun ini sungguh gila," kata Elyanna. "Ini adalah tanggung jawab yang besar. Saya mewakili budaya saya, namun saya benar-benar bekerja sangat keras."

Penyanyi berusia 21 tahun yang dikenal dengan lagu-lagu hits seperti Ghareeb Alay dan Ana Lahale tersebut memadukan genre dan budaya dalam musik yang menurutnya tetap setia pada akarnya. Penampilannya pada 15 dan 22 April 2023 di Coachella juga bertepatan dengan Bulan Warisan Arab Amerika Nasional di AS.

Elyanna mengatakan, ia berharap penampilannya akan memberi kesempatan pada penggemar musik dari semua budaya untuk belajar lebih banyak tentang musik Arab. Ketika ditanya tentang tujuan kariernya, ia mengaku ingin membawa musik Arab ke panggung internasional.

"Ini benar-benar hanya memastikan bahwa bahasa Arab bersifat internasional dan budaya kita ada di mana-mana dan didengarkan dan mudah-mudahan, suatu hari nanti, kita bisa tampil di panggung-panggung terbesar di dunia," katanya. "Kami akan terus berusaha."