Liputan6.com, Jakarta - Gunung Wayang adalah gunung berapi kembar yang terdiri dari Gunung Wayang dan Gunung Windu. Gunung ini berlokasi di sebelah timur kota Pangalengan di Kabupaten Bandung di Jawa Barat, Indonesia.Â
Gunung Wayang berada di atas ketinggian 2.182 mdpl. Bentuk gunung ini unik, yakni mirip bongkahan besar dengan pepohonan lebat di bagian atasnya.
Baca Juga
Puncak Gunung Fuji Jepang Akhirnya Bersalju Setelah Memecahkan Rekor 130 Tahun, Dampak Krisis Iklim Kian Nyata
Trik Baru Maskapai Amerika untuk Cegah Penumpang yang Suka Serobot Antrean Boarding Pesawat, Bisa Dicoba di Indonesia
Kolam Penampung Koin Sementara di Depan Air Mancur Trevi Italia Diejek Mirip Bak Cuci Kaki
Mengutip dari laman Bandung Bergerak, Jumat, (19/4/2024), sebenarnya gunung ini juga berjejer menjadi tiga buah gunung dalam posisi berderet membujur dari utara ke selatan. Ketiga gunung tersebut yaitu Gunung Bedil, Gunung Wayang, dan Gunung Windu.Â
Advertisement
Gunung-gunung ini muncul di dalam area kaldera Gunung Pangalengan Purba. Daerah ini telah menjadi proyek panas bumi aktif. Gunung Wayang memiliki kawah bulan sabit dengan lebar 750 meter yang memegang empat kelompok fumarol. Gunung Windu memiliki kawah dengan lebar 350 meter.
Masih banyak hal mengenai Gunung Wayang selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Wayang yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.
1. Cerita Mistis Suara GamelanÂ
Sejarah gunung ini juga unik dan sering dikaitkan dengan cerita legenda yang masih kuat di telinga masyarakat lokal secara turun-temurun. Mengutip dari laman Merdeka, konon di malam Selasa dan malam Jumat kerap terdengar sayup-sayup suara gamelan Sunda pengiring wayang golek. Banyak orang percaya jika gamelan yang terdengar berasal dari pementasan tak kasat mata para leluhur.Â
Â
2. Hamparan Perkebunan Teh
Selain cerita mistisnya, Gunung Wayang juga terkenal keindahannya karena menyajikan pemandangan hamparan karpet hijau yang tak lain adalah area perkebunan teh.
Bukan saja hamparan kebun teh, di sisi kanan jembatan kayu juga terdapat spot PLTU dengan Kawah Wayang sebagai sumber pembangkit listriknya. Kawah ini masih aktif dan sering mengeluarkan uap seperti Kawah Sikidang-Dieng.
3. Asal-usul Nama Gunung
Ada beberapa versi toponimi atau asal usul penamaan Gunung Wayang. Yang paling terkenal, nama gunung ini memang diambil dari kata wayang. Hal ini diperkuat dengan penamaan sebuah lokasi di lereng gunungnya yang berupa banyak bebatuan.
Bentuk salah satu batunya menyerupai bentuk wayang atau gugunungan dalam kesenian wayang, sehingga nama batunya dikenal dengan nama batu wayang. Dari sinilah lalu muncul nama Gunung Wayang.
Dikisahkan, Gunung Wayang merupakan tempat upacara untuk menjaga kelestarian alam dan mensyukuri kekayaannya. Dalam upacara ini para resi guru dan pandita biasanya mengulas ilmu-ilmu kehidupan, termasuk pengetahuan yang berperan menjaga keseimbangan alam. Selain diulas, dibacakan pula kitab asal ilmu tersebut.Â
Menurut buku berjudul Gunung di Tatar Sunda karya Aan Merdeka Permana, upacara ini disebut twahyang. Asal kata twahyang kemudian bergeser menjadi wahyang, lalu semakin bergeser lagi dan akhirnya terkenal menjadi wayang.Â
Advertisement
4. Rute ke Gunung Wayang
Gunung Wayang ini berada di kawasan Desa Tarumawijaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jabar. Rute tercepat untuk bisa tiba di lokasi ini adalah melalui Jalan Raya Pangalengan dengan waktu tempuh 2.5 jam.
Anda dapat mulai perjalanan dari Bandung dengan bantuan navigasi dari Google Maps. Tak ada batasan jam operasional di objek wisata alam ini.
Artinya, jam buka wisata Gunung Wayang Windu Panenjoan di Pangalengan ini adalah 24 jam setiap harinya. Namun biasanya wisatawan akan mulai ramai dari pukul 08.00 pagi setelah matahari terbit.
5. Terkenal dengan Jembatan Wayang Windu
Mengutip dari laman Salsa Wisata, daya tarik Gunung Wayang yang terkenal yaitu Jembatan Wayang Windu, Pintu di Atas Awan, dan aneka kegiatan outdoor. Untuk Jembatan Wayang Windu, berada di atas hamparan kebun teh.Â
Bangunan jembatan ini memiliki panjang sekitar 20 meter dan merupakan tempat foto yang pertama. Lantaran jembatan ini terbuat dari kayu, Anda perlu berhati-hati saat melewatinya terutama ketika ada banyak orang yang sedang berkunjung dan mengisi jembatan.Â
6. Dekat Danau Situ Cisanti
Kaki gunung dan lerengnya, melengkapi pesona keindahan Gunung Wayang. Di lereng bagian barat terdapat sebuah kawah yang indah bernama Kawah Wayang. Sedangkan di lereng bagian timur terdapat danau atau situ nan asri bernama Situ Cisanti.
Memilih jalur yang melintasi Situ Cisanti, Anda dapat memilih jalan dari arah Kota Bandung menuju Jalan Mohammad Toha, terus meluncur sampai Baleendah dan Ciparay. Dari Alun-alun Ciparay, kita berbelok ke arah Pacet, hingga tiba di Pasar Cibeureum. Dari sini, wisatawan tinggal bertanya ke warga setempat arah menuju Situ Cisanti, Gunung Wayang.
Jarak tempuh dari Kota Bandung ke Situ Cisanti sekitar 55 kilometer. Untuk melintasi Situ Cisanti, wisatawan dapat memilih jalan dari arah Kota Bandung menuju Jalan Mohammad Toha, terus meluncur sampai Baleendah dan Ciparay. Dari Alun-alun Ciparay, berbelok ke arah Pacet hingga tiba di Pasar Cibeureum.
Advertisement