Sukses

Rekam Jejak Daud Kim, YouTuber Mualaf yang Diragukan Kredibilitasnya Saat Galang Donasi untuk Bangun Masjid di Korea Selatan

Daud Kim meminta donasi lewat rekening pribadinya setelah mengaku berhasil membeli tanah untuk membangun masjid di kota Incheon, Korea Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Daud Kim kembali jadi sorotan online setelah mengaku berhasil membeli tanah di kota Incheon, Korea Selatan, untuk membangun masjid. "Mimpi saya akan menjadi kenyataan," tulisnya dalam unggahan Instagram, Sabtu, 13 April 2024.

Ide ini awalnya disambut baik sampai ada sejumlah komentar daring yang memperingatkan sesama warganet untuk "hati-hati." Selain menyoroti donasi yang diarahkan ke rekening pribadi, tidak sedikit yang menjabarkan rekam jejak mantan penyanyi yang sebelumnya dikenal dengan nama Jay Kim tersebut.

Melansir Koreaboo, Jumat (19/4/2024), Kim memulai karier menyanyinya di YouTube dengan mengunggah cover lagu dan karya orisinal sebelum beralih ke konten gaya hidup Korea. Pada 2019, ia mengumumkan masuk Islam, dan kontennya mulai mencerminkan hal ini.

Pada 2022, Kim jadi berita utama karena dituduh mualaf demi "keuntungan konten" dan kasus dugaan percobaan pemerkosaan terhadap seorang perempuan yang menjeratnya muncul kembali. Ia juga dilaporkan terlihat clubbing setelah masuk Islam, dan istrinya Mia berbagi foto memar yang diduga sebagai tindak kekerasan oleh Kim.

Saat itu, ia menuduh pria berusia 41 tahun itu melarikan diri untuk menghindari proses perceraian. Dengan pengumumannya baru-baru ini, tuduhan tersebut muncul kembali, dan banyak umat Islam yang mendesak agar tidak menyumbang pada Kim.

Tanpa menyebut nama YouTuber mualaf itu, Farah Lee, seorang influencer Malaysia yang tinggal di Korea Selatan selama beberapa tahun, berbagi unggahan tentang mengapa pengumpulan donasi untuk masjid di Korea tidak mungkin dilakukan. Di antara beberapa alasan, ia mengemukakan bahwa menurut hukum negara itu, menggalang donasi melalui rekening pribadi adalah tindakan ilegal, dan jika terjadi penipuan, pengembalian uang akan sangat sulit.

2 dari 4 halaman

Pura-Pura Ikut Aksi Bela Palestina?

Influencer Ayana Jihye Moon juga mendesak agar tidak berdonasi ke rekening pribadi dan menyarankan agar mereka yang ingin berdonasi hanya melakukannya melalui organisasi yang terdaftar secara resmi, seperti Federasi Muslim Korea. "Tada! Mengunjungi Masjid #Seoul di #Itaewon! Saya sangat senang melihat nama saya di dinding donatur," tulis Ayana di akun Instagram-nya.

Ia menyambung, "Saya akan terus membantu, mensponsori dan berdonasi untuk umat kami jika Allah SWT mengizinkan. Namun, saya #TIDAK PERNAH menyumbang ke rekening #pribadi siapa pun karena sangat berbahaya. Saya berharap saudara-saudara kita semua dapat berdonasi pada organisasi yang resmi terdaftar di suatu tempat."

"Saat ini, saya hanya berdonasi ke Federasi Muslim Korea (KMF) di Masjid Pusat Seoul. Semoga Allah SWT melindungi kita dari segala dosa. Amin. Selamat Idulfitri," tandasnya.

Aktivis politik Austin Bashore juga memperingatkan publik dengan menceritakan interaksinya dengan mantan bintang tersebut di acara Free Palestine di Seoul. Menurut Bashore, Kim "mengambil dua foto dan satu video dirinya, berpura-pura berpartisipasi dalam aksi tersebut, dan pergi."

3 dari 4 halaman

Bukan Hal Mudah

Bukan hal mudah membangun masjid di Korea Selatan. Kim pernah berbagi video YouTube pada 16 Oktober 2021 yang menceritakan mahasiswa Muslim di Daegu ditolak keras membangun masjid oleh warga sekitar. Lalu pada 2022, mantan peronel grup proyek SM Entertainment SM The Ballad itu membagikan cerita perjalanan mewawancarai mahasiswa Muslim tersebut.

Ketika sampai di tempat tersebut, ia memperlihatkan banyak spanduk penolakan yang memuat kata-kata kasar. Di salah satu bangunan bahkan terpajang kepala seekor babi. Warga di sana memblokir akses ke tempat konstruksi dan tidak membiarkan para pekerja masuk. 

"Pembangunan masjid yang dimulai dengan kebohongan, kita tidak akan tertipu untuk kedua kalinya," tulis salah satu spanduk.  "Segera cabut izin mendirikan bangunan untuk mencegah Islamisasi tempat tinggal kita," bunyi tulisan lainnya.

Kim bertemu mahasiswa asal Pakistan dan mewawancarainya. Ia mengatakan bahwa mereka melaksanakan salat di tempat yang sama selama tujuh tahun. Tempat tersebut sangat kecil, sedangkan di sana ada banyak mahasiswa Muslim, lebih dari 150 orang.

4 dari 4 halaman

Tujuan Baru

"Jadi saat salat Jumat, kami harus berdiri di luar dalam cuaca panas atau hujan," ungkapnya. Dalam pembangunannya, mereka telah secara legal mengajukan persetujuan dari otoritas hukum dan tanggung jawab etis. Mahasiswa-mahasiswa ini pun telah menghubungi tetangga untuk meminta izin, dan mengaku mendapat persetujuan. 

Satu tahun kemudian, yakni pada 2023, Kim mengunggah video yang mengatakan bahwa pembangunan masjid tersebut berlanjut dan diprediksi selesai tahun ini.  Setelah membangun masjid di Incheon, yang bahkan belum dimulai pengerjaannya, Kim mengaku memiliki tujuan baru: berdakwah di Korea Selatan dengan membangun masjid di daerah lain, yaitu di Daegu dan Seoul.

"Tujuan saya adalah mengajak sebanyak mungkin orang Korea ke agama yang benar, yaitu Islam. Setelah saya jadi seorang Muslim. Saya berpikir tentang bagaimana berdakwah di Korea, dan saya yakin orang Korea membutuhkan Islam. Saya yakin jika orang Korea jadi seorang Muslim, mereka akan jadi Muslim yang lebih baik dari yang lain," sebut dia.