Sukses

Pembelaan YouTuber Mualaf Daud Kim, Tabiatnya Dibongkar Setelah Galang Donasi untuk Bangun Masjid di Korea Selatan

Semula, Daud Kim mengaku sudah membeli tanah untuk membangun masjid di kota Incheon, Korea Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Pengumuman YouTuber mualaf Daud Kim menggalang donasi untuk membangun masjid di Korea Selatan masih jadi sorotan online. Kontroversi ini dipicu kecurigaan transparansi dana yang terkumpul karena sumbangan itu diarahkan ke rekening pribadi mantan penyanyi tersebut.

Narasi yang berkembang dan kian menyudutkan Kim membuatnya angkat bicara melalui Instagram Story, Jumat, 19 April 2024. Membela diri, ia menulis, "Setelah seorang influencer Muslimah berdarah Korea menyorti isu masjid di Incheon (yang diklaim akan dibangun Kim), ada banyak pertentangan dan ancaman."

Itu, menurut dia, kemudian membuat pemilik tanah meminta Kim membatalkan kontrak. "Astagfirullah, jadi itu (saya) batalkan. Tapi, saya menemukan cara baru, dan saya akan menunjukkan pada kalian segera setelah saya pulang ke Korea. Tolong tunggu sebentar. Saya tidak akan menyerah. Segalanya (saya lakukan) untuk Allah."

Di unggahan berbeda, ia melanjutkan dengan menyebut akan "menjelaskan posisi saya setelah berkonsultasi dengan pengacara." Pria yang mengaku masuk Islam pada 2019 ini menyebut sedang mengamati aturan menerima donasi melalui rekening pribadi. "Jika ada masalah (terkait donasi lewat rekening pribadi), saya akan sungguh-sungguh bekerja sama dalam investigasi," akunya.

Permintaan berdonasi ke rekening pribadi, ia mengaku, datang dari pengikut media sosialnya. Kim mengaku tidak tahu bahwa hal ini bisa bermasalah secara legal. Ia pun meminta publik berhenti berdonasi ke rekening pribadinya sampai masalah ini mendapat kejelasan.

 

2 dari 4 halaman

Lanjutan Pengakuan Daud Kim

Kim menyambung, "Ke depan, saya berencana memindahkan uang yang telah kita kumpulkan selama ini ke 'rekening perusahaan' dibandingkan ke rekening pribadi dan mengoperasikannya secara transparan." Ia menyebut "butuh waktu" mengorganisir donasi yang sudah terkumpul, pun soal "mendirikan korporasi."

Di akhir keterangannya, pria berusia 41 tahun ini mengaku tidak terlalu tahu tentang aturan membuka donasi di Korea Selatan. Ia juga mengaku tidak punya niat jahat, hanya bermaksud "mendirikan 'rumah' untuk Allah."

Kendati demikian, pengakuannya itu ditanggapi secara sarkas oleh banyak pengguna media sosial. Sebagian warganet berangggapan bahwa Kim mendadak "play victim," dengan menyebut bahwa isu ini jadi sorotan setelah dibahas influencer Muslim Korea. "Udah rame sampe jadi berita di Korea aja baru bilang gak tau. Ini orang punya track record 'ngejual' agama. Hati-hati," kata seorang pengguna X, dulunya Twitter.

Menurut berita di Naver yang diterjemahkan akun X @tang__kira, disebutkan bahwa kantor pemerintahan setempat mengatakan, Kim tidak mengajukan izin membangun bangunan, apalagi masjid di tanah tersebut. "Untuk membangun bangunan, seperti masjid, di tempat tersebut, diperlukan berbagai syarat, seperti AMDAL dan izin dari masyarakat setempat," sambungnya.

3 dari 4 halaman

Belum Beli Tanah untuk Masjid di Incheon

Diketahui Daud Kim memiliki kontrak perjanjian pembelian, tapi belum membeli tanah tersebut. "Sang pemilik tanah berencana membatalkan penjualan tanah setelah berita ini viral karena ia juga tidak tahu tanahnya akan dibangun bangunan," bunyi berita tersebut.

Kim juga tersandung kasus membuka donasi untuk membangun masjid di Daegu, dengan target 70 juta won. Ketua Komunitas Muslim di Kyungpook National University, Muaz Razak, mengklarifikasi bahwa mereka hanya menerima donasi sebesar dua juta won dari Kim pada 2022.

Kim mengaku akan membuka detail mengenai donasi masjid di Daegu dalam waktu dekat. Sebelumnya, tanpa menyebut nama YouTuber mualaf itu, Farah Lee, seorang influencer Malaysia yang tinggal di Korea Selatan selama beberapa tahun, berbagi unggahan tentang mengapa pengumpulan donasi untuk masjid di Korea tidak mungkin dilakukan.

Di antara beberapa alasan, ia mengemukakan bahwa menurut hukum negara itu, menggalang donasi melalui rekening pribadi adalah tindakan ilegal, dan jika terjadi penipuan, pengembalian uang akan sangat sulit.

4 dari 4 halaman

Pura-Pura Ikut Aksi Bela Palestina?

Influencer Ayana Jihye Moon juga mendesak agar tidak berdonasi ke rekening pribadi dan menyarankan agar mereka yang ingin berdonasi hanya melakukannya melalui organisasi yang terdaftar secara resmi, seperti Federasi Muslim Korea. "Tada! Mengunjungi Masjid #Seoul di #Itaewon! Saya sangat senang melihat nama saya di dinding donatur," tulis Ayana di akun Instagram-nya.

Ia menyambung, "Saya akan terus membantu, mensponsori dan berdonasi untuk umat kami jika Allah SWT mengizinkan. Namun, saya #TIDAK PERNAH menyumbang ke rekening #pribadi siapa pun karena sangat berbahaya. Saya berharap saudara-saudara kita semua dapat berdonasi pada organisasi yang resmi terdaftar di suatu tempat."

"Saat ini, saya hanya berdonasi ke Federasi Muslim Korea (KMF) di Masjid Pusat Seoul. Semoga Allah SWT melindungi kita dari segala dosa. Amin. Selamat Idulfitri," tandasnya.

Aktivis politik Austin Bashore juga memperingatkan publik dengan menceritakan interaksinya dengan Daud Kim di acara Free Palestine di Seoul. Menurut Bashore, Kim "mengambil dua foto dan satu video dirinya, berpura-pura berpartisipasi dalam aksi tersebut, dan pergi."

Video Terkini