Liputan6.com, Jakarta - Potensi Bali di sektor pariwisata masih bisa dikembangkan, terutama di bidang wellness tourism alias wisata kebugaran. Data Global Wellness Economy menyebut bahwa wisata kebugaran menghasilkan 436 miliar dolar AS dan naik menjadi 700 miliar dolar AS setelah pandemi pada 2023.
"Naik 21 persen per tahun sampai tahun 2025," ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno saat The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar hybrid pada Senin, 22 April 2024.
Dengan fakta tersebut, pihaknya mendukung penyelenggaraan Bali Spirit Festival 2024 yang akan berlangsung pada 1--5 Mei 2024 di Ubud, Bali. Ia berharap acara tersebut bisa memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wellness tourism, baik di ASEAN, Asia Pasifik, maupun tingkat global karena akan menciptakan juga peluang ekonomi yang lebih baik serta penciptaan lapangan kerja.
Advertisement
Founder of Bali Spirit Festival, I Made Gunarta menerangkan gelaran itu sudah berlangsung selama 17 tahun. Namun, acara tersebut adalah yang kedua kalinya setelah pandemi Covid-19, sekaligus menjadi festival ke-15. Bali Spirit Festival tahun ini mengangkat tema "Get Together" dari sebelumnya bertema "Healing" karena penyembuhan setelah pandemi.
Made berharap kegiatan mendatangkan lebih banyak wisatawan, sekaligus berdampak sosial bagi masyarakat setempat. "Dari sisi demografi, tahun lalu (peserta) berasa dari 60 negara, tahun ini ekspektasi kita mendatangkan sekitar tiga ribu direct dari luar negeri. Kami menghindari mengambil turis yang ada kecuali dari dalam negeri," jelas Made.
Persiapan Sudah 80 Persen
Menurut Made, penyelenggaraan Bali Spirit Festival bisa berkelanjutan dengan dorongan pemerintah, seperti melalui dukungan pendanaan, hingga perluasan jejaring. Sejauh ini, persiapannya sudah mencapai 80 persen.
"Sales tiket kita sudah mencapai 50 persen dari target yang kita canangkan," katanya lagi.
Bali Spirit Festival menawarkan workshop di sembilan tempat berbeda. Namun, semuanya menggunakan tempat swasta. Menurut Made, Indonesia belum memiliki venue untuk kegiatan skala besar di Ubud seperti Bali Spirit Festival.
"Kalau di Bali venue public tidak ada, kalau venue untuk small event atau private event ada. Tapi, public space untuk menjadi tempat umum marketing pariwisata saya kira belum, perlu dipikirkan ke depan," cetusnya.
Pihak Bali Spirit Festival tahun ini juga bekerja sama dengan tiga universitas, yaitu Universitas Udayana, Institut Seni Indonesia, dan Poltekpar Bali. Bersama Fakultas Pariwisata Universitas Udaya, mereka menggelar seminar wellness internasional pada 3 Mei 2024. Sementara bersama ISI, panitia menyelenggarakan Bali Conference. Made menambahkan, MoU dibuat dengan Poltekpar Bali untuk memberi kesempatan pada para mahasiswa belajar manajemen event di acara Bali Spirit Festival.
Advertisement
Medan Kembangkan Wellness Tourism
Selain Bali, Medan juga ingin mengembangkan potensi wellness tourism. Lebih dari 600 ribu hingga 2 juta Warga Negara Indonesia (WNI) berobat ke luar negeri setiap tahunnya. Pemerintah saat ini telah memetakan bagaimana agar wellness tourism di Indonesia bisa lebih berkembang sehingga warganya tak perlu jauh-jauh berobat ke Malaysia maupun Singapura yang merupakan destinasi wisata kesehatan sekitar 80 persen warga Medan saat berobat ke luar negeri.
"Indonesian health tourism salah satu yang terbesar dari Medan, yang jadi pusat wisata kesehatan karena Medan dekat dengan Penang dan Kuala Lumpur," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat The Weekly Brief with Sandi Uno yang diadakan secara hybrid pada Senin, 9 Oktober 2023.
Untuk memaksimalkan hal itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku telah mencanangkan Medan Medical Tourism sejak 2021. Ini berawal dari persoalan bahwa Sumatera Utara menempati peringkat kedua di Indonesia yang masyarakatnya pergi ke Singapura, yaitu sekitar 200 ribu orang.
Kehilangan Devisa Lebih dari Rp6 triliun per Tahun
Menurut Bobby, jumlahnya masih di bawah Kepulauan Riau yang mencapai 700 ribuan. Tetapi jika dihitung di wilayah Sumatera Utara, terdapat potensi kehilangan devisa lebih dari Rp6 triliun per tahun.
Rumah Sakit di Medan, kata Bobby, lebih banyak dibanding tempat lain. Setidaknya terdapat 12 rumah sakit besar yang memiliki keunggulan di bidang khusus seperti penyakit jantung maupun paru. "Yang ingin dicapai kita minimal bisa setengahnya dari devisa biaya berobat ke luar negeri bisa masuk ke kas kota Medan," jelasnya.
Sandiaga mengungkap bahwa, implikasinya secara finansial dari WNI yang berobat ke luar negeri secara nasional telah membelanjakan sekitar 11 miliar dolar AS atau setara Rp172,8 miliar per tahun. Pemerintah sebenarnya tak terlalu muluk dengan menargetkan agar bisa setengahnya dikurangi dengan WNI kembali berobat di dalam negeri.
Hal ini, kata Sandi, bisa menambah sekitar 5-6 miliar dolar AS dari total devisa pariwisata Indonesia yang jumlahnya sekitar Rp20 miliar, sehingga akan menjadi 25 miliar dolar AS. "Peningkatan yang cukup signifikan sekitar 20-30 persen," ungkapnya.
Advertisement