Sukses

6 Fakta Menarik Gunung Tilu di Kuningan yang Punya Situs Batu Naga Tempat Bertapa

Masyarakat menyebut kawasan gunung tersebut dengan Gunung Tilu, yang dalam bahasa Jawa berarti tiga karena dilihat dari sisi manapun akan terlihat ada tiga puncak gunung.

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Tilumerupakan salah satu gunung yang terletak dekat perbatasan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Dilihat dari sisi letak administratif, Gunung Tilu termasuk ke dalam wilayah Desa Jabranti Kecamatan Karangkancana dan Desa Cimara, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan.

Mengutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Kuningan, Rabu (24/4/2024), Gunung Tilu merupakan gunung tidak aktif atau bukan termasuk gunung berapi yang ada di pulau Jawa. Gunung Tilu memiliki ketinggian 1.076 mdpl. 

Hutan-hutan di kawasan gunung, meski bukan lagi hutan yang belum terjamah tapi kebanyakan masih berupa hutan alam yang berstatus hutan lindung. Masih banyak hal mengenai Gunung Tilu selain lokasi maupun ketinggiannya. Beriku enam fakta menarik Gunung Tilu yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Asal-usul Nama Gunung Tilu

Gunung Tilu termasuk kelompok pegunungan yang setidaknya mempunyai tiga puncak tertinggi yaitu puncak Sukmana (1.154 mdpl), puncak Gunung Tilu (1.076 mdpl), dan puncak lainnya yang tidak diketahui namanya (1.112 mdpl). Masyarakat cukup beralasan menyebut kawasan gunung tersebut dengan Gunung Tilu, yang dalam bahasa Jawa berarti tiga.

Hal ini lantaran dari setiap sudut, kawasan tersebut selalu memperlihatkan tiga gundukan gunung. Kawasan ini juga menjadi hulu bagi banyak sungai kecil yang membentuk dua sungai besar di Desa Jabranti dan Desa Cimara, yaitu sungai Citaal dan Cijangkelok. 

 

2 dari 4 halaman

2. Hutannya Dikelola Perhutani

Keanekaragaman hayati yang terdapat di kawasan Gunung Tilu sangat menakjubkan, mengingat bahwa lingkungan di sekitarnya merupakan wilayah pemukiman relatif padat. Tapi sampai dengan saat ini belum ada kajian yang mendalam berkaitan dengan potensi hutan kawasan Gunung Tilu, baik mengenai kekayaan ragam hayatinya dan kapasitas sumber-sumber air di wilayah ini.

Sementara di sisi lain, aktivitas masyarakat sekitar telah menjadi persoalan serius lantaran sedikit banyak telah mengancam kelestarian kawasan. Sebagian areal merupakan kawasan hutan produksi yang ditanami jati dan pinus, bersisian dengan bagian-bagian hutan yang telah dibuka untuk dijadikan kebun atau persawahan. Pengelola kawasan hutan ini adalah Perum Perhutani KPH Kuningan.

3. Memisahkan Jawa Barat dan Jawa Tengah

Secara administratif pemerintahan, Gunung Tilu termasuk ke dalam wilayah Desa Jabranti, Kecamatan Karang Kancana dan Desa Cimara, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan. Di bagian timur, kawasan ini langsung berbatasan dengan Desa Capar Kecamatan Salem Kabupaten Brebes Propinsi Jawa Tengah.

Sepanjang perbatasan, gunung gemunung berdiri seperti dinding yang memisahkan kedua propinsi. Segi topografi dinding di sebelah barat (wilayah Jawa Barat) memperlihatkan kelerengan yang curam, sedangkan di bagian timur (wilayah Jawa Tengah) memperlihatkan kelerengan yang relatif landai. 

3 dari 4 halaman

4. Terdapat Gugusan Gua

Di Gunung Tilu juga terdapat gugusan Goa Indrakila yang terletak di Desa Karangkancana. Beberapa gua tersebut tersebar di satu area, dengan setiap gua diberi nama masing-masing dari yang paling dekat hingga terjauh.

Beberapa nama di Goa Indrakila yaitu Goa Kandang Hayam, Goa Arjuna Sastrabahu, Goa Arjuna Minturaga, Goa Leutik, Goa Karang Nangtung, Goa Nang Neng Nong, dan Goa Patapaan Munding yang berada di paling atas.

Kalau ingin masuk ke dalam gua pun bisa. Namun, pengunjung harus membawa sejumlah peralatan seperti headlamp, masker, dan tali. Pengunjung yang ingin masuk ke dalam gua disarankan untuk mengenakan pakaian lengan panjang dan memakai sepatu serta masker karena di dalam gua lokasi cukup lembab.

Musim hujan di dalam gua menjadi sangat lembap dan jalannya cukup licin. Disarankan jika ingin berwisata dan mencoba tantangan masuk ke dalam gua tersebut di musim kemarau.

4 dari 4 halaman

5. Jadi Titik Tringulasi

Naga Jabranti atau juga dikenal sebagai Situs Batu Naga adalah batu tulis bertatahkan gambar naga di puncak Gunung Tilu, Dusun Banjaran, Desa Jabranti, Kuningan, Jawa Barat. Awalnya batu ini hanya tempat orang-orang yang bertapa maupun ngalap berkah, mencari pesugihan. Namun kemudian diteliti dan diperkirakan merupakan peninggalan zaman prasejarah.

Dengan Jawa Barat ada Kabupaten Kuningan, dan Jawa tengah terdapat Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Brebes, titik kulminasinya ada di puncak gunung tilu. Tidak jauh dari titik kulminasi terdapat situs batu naga. Konon situs ini sudah ada sejak 500 tahun sebelum masehi.

6. Rute Pendakian ke Gunung Tilu

Gunung Tilu memiliki berbagai jalur pendakian dengan ketinggian yang bervariasi. Peta dan kompas akan membantu dalam navigasi selama perjalanan ke gunung. Mengutip dari laman blog Didit Widiarto yang pernah melakukan perjalanan ke Gunung Tilu, jalur favorit biasanya melalui Desa Sukaresik yang dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi atau angkutan umum.

Setibanya di Desa Sukaresik, para pendaki akan mulai menyusuri jalan setapak yang telah ditandai hingga mencapai basecamp. Alternatif lainnya, melewati jalur pendakian dari Desa Cigentur.

Meskipun kurang sering dilewati, jalur ini menawarkan pemandangan alam yang tak kalah memukau. Para pendaki harus melewati hutan dan menempuh perjalanan yang lebih jauh untuk mencapai puncak Gunung Tilu melalui jalur ini.

Pendakian Gunung Tilu juga bisa dilakukan melalui jalur dari Desa Wanaraja, yang memiliki panorama danau dan persawahan di sepanjang perjalanan. Setelah melewati jembatan dan jalan setapak, pendaki bakal tiba di basecamp dan melanjutkan perjalanan menuju puncak.

 

Video Terkini