Sukses

Hutan Mati di Kawah Ijen Sementara Ditutup, Buntut Turis China Meninggal Usai Terjatuh

Taman Wisata Alam Kawah Ijen akan ditutup sementarai sebagai langkah pengelolaan dan pemulihan ekosistem setelah insiden kematian wisatawan asal Tiongkok yang jatuh dari bibir jurang.

Liputan6.com, Jakarta - Usai insiden meninggalnya turis asal Tiongkok yang jatuh dari bibir jurang, Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen menjadi perhatian pengelola wisata setempat. Sejumlah spot foto termasuk Hutan Mati sementara ditutup menggunakan garis proyek dan banner imbauan pada Selasa, 23 April 2024.

Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen yang terletak di Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur akan dilakukan penutupan sementara selama tiga hari, yakni pada 28--30 April 2024. Informasi mengenai ditutupnya Kawasan TWA Kawah Ijen berdasarkan surat edaran Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur nomor SE.748/K2/BIDTEK.1/KSA/04/2024 tertanggal 18 April 2024.

"Dalam rangka evakuasi kegiatan kunjungan wisata alam selama libur Lebaran Tahun 2024 dan pemulihan ekosistem TWA Kawah Ijen khususnya sepanjang jalur pendakian," keterangan alasan penutupan kawasan TWA Kawah Ijen di surat edaran yang ditandatangani Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur, dikutip Rabu (24/4/2024).

Selain penutupan pada akhir bulan April tersebut, TWA Kawah Ijen juga akan ditutup pada 3 Mei 2024. Hal ini dikarenakan agenda rutin bulanan Ijen Rijik yang selalu dihelat pada hari Jum’at pekan pertama. Ijen Rijik sendiri adalah kegiatan bersih-bersih kawasan yang sudah dilaksanakan sejak 1 Maret 2019.

Sebelumnya mengutip Tim Surabaya Liputan6.com, 20 April 2024, seorang wisatawan asal China berinisial HL (31), meninggal dunia usai jatuh ke jurang sedalam 75 meter di kawasan Taman Wisata Alam Kawah Gunung Ijen.

"Ini akibat kecelakaan murni," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi, Dwi Putro Sugiarto Sabtu (20/4/2024).

 

2 dari 4 halaman

Kronologi Turis Tiongkok Terjatuh

Menurutnya, korban yang diketahui seorang perempuan itu memakai rok terusan berwarna hitam dengan belahan tinggi. Ia berfoto di spot sunrise yang banyak digunakan oleh wisatawan untuk mengabadikan momen di kawah Ijen.

Saat berfoto korban yang berada di tepi jurang berniat untuk mundur sedikit. Namun nahas saat melangkahkan kaki ke belakang korban menginjak rok yang dipakainya kemudian terpelanting dan jatuh ke jurang yang ada di belakangnya.

"Untuk proses evakuasi membutuhkan waktu 2 jam," tambah Kapolsek Licin AKP Junaedi.

Saat dievakuasi petugas, terdapat banyak luka gores di tubuh dan kaki kiri patah. Peristiwa bermula ketika HL berwisata ke Kawah ijen dengan naik dari Paltuding pada Sabtu 20 April 2024.

Ia berkenalan dengan guide lokal bernama Guswanto pukul 01.45 Wib. Korban bersama suaminya bersama guide lokal mulai melakukan pendakian pada pukul 02.10 Wib dan sempat turun ke kawah untuk melihat secara dekat blue fire.   

3 dari 4 halaman

Tanggapan Menparekraf Sandiaga Uno

Sayangnya karena kelalaian pribadi akibat pakaian yang digunakan kecelakaan tidak bisa terhindari. Jenazah korban HL hkemudian ditempatkan di kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan Banyuwangi, setelah sebelumnya sempat dievakuasi ke Puksemas Licin.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ikut prihatin dan berduka atas insiden tersebut. "Sekali lagi kami ingatkan soal safety karena faktor keamanan ini sangat penting di tempat wisata," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid di Jakarta, Senin, 22 April 2024.

"Hal ini sangat disayangkan karena spot sunrise di Kawah Ijen ini sangat ikonik. Wisatawan harus dijaga baik oleh pemandu maupun para petugas di tempat wisata yang bersangkutan. Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terulang lagi," sambung Sandiaga Uno.

Menparekraf menambahkan, semua pengunjung harus mengetahui dan mengikuti aturan yang ada di setiap tempat wisata. Untuk itu, pemandu dan karyawan tempat wisata diminta selalu mengingatkan pengunjung untuk tidak melanggar aturan demi keselamatan dan kenyamanan mereka.

4 dari 4 halaman

Blue Fire yang Fenomenal

Kawah Ijen termasuk salah satu destinasi wisata populer di antara turis asing karena keunikan yang dimilikinya. Tempat ini mempunyai fenomena "Blue Fire" atau api biru abadi yang cuma ada dua di dunia, yaitu di Islandia dan Indonesia.

Kawah Ijen berada di dataran tinggi dan masih menjadi kawah aktif dengan ukuran besar seluas 134 kilometer persegi. Kemudian, Ijen dikenal sebagai gunung berapi tenang, namun aktif. Melansir dari laman Indonesia Kaya, Kawah Ijen masuk pada tiga wilayah Kabupaten di Jawa Timur, yaitu Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi. Pintu masuk utama ke Kawah Ijen ada di Paltuding, Banyuwangi.

Agar bisa menyaksikan keindahan alam di Kawah Ijen termasuk fenomena Blue Fire, wisatawan harus kuat melakukan trekking. Wisatawan akan melalui jalan hutan yang berliku di lereng Gunung Ijen.

Untuk diketahui, wisatawan yang akan mendaki ke Kawah Ijen harus mempersiapkan pakaian hangat, sebab udaranya yang dingin. Wisatawan juga perlu menyewa jasa pemandu agar tiba di lokasi Kawah ijen dengan benar. 

 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence