Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media berkolaborasi dengan Titimangsa dan SMKN 2 Kasihan (SMM Yogyakarta) menghadirkan konser musikal bertajuk 'Memeluk Mimpi-Mimpi: Merdeka Belajar, Merdeka Mencintai' pada Kamis, 25 April 2024 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Hal itu untuk merayakan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2024.
Konser musikal yang diproduseri Happy Salma membawa pesan untuk para pelajar se-Indonesia agar tidak berhenti mengejar mimpi mereka. Happy mengungkapkan, "Saya sebagai pribadi yang juga turut larut dalam kebebasan program Merdeka Belajar, merasa bersyukur diberi kesempatan melaksanakan konser musikal ini menjadi kenyataan."
Baca Juga
Wawan Sofwan selaku sutradara pementasan itu menjelaskan filosofi sembilan babak yang dihadirkan. Wawan mengatakan bahwa ia terinspirasi dari usia sembilan windu SMKN 2 Kasihan sebagai sekolah musik tertua di Indonesia.
Advertisement
"Dalam penanggalan Jawa, 72 tahun sejak SMKN 2 Kasihan berdiri hingga tahun 2024 ini, artinya tepat sembilan windu. Akhirnya kami sepakat memilih angka sembilan sebagai simbol jumlah pembabakan,' ungkapnya dalam konferensi pers.
Konser musikal ini merupakan salah satu implementasi program Merdeka Belajar yang bertujuan untuk mengekspresikan karya melalui pembelajaran yang relevan dan menyenangkan. Dalam kegiatannya, anak-anak dari SMKN 2 Kasihan berkolaborasi dengan seniman-seniman dari dunia hiburan profesional, membentuk pertunjukan yang apik dan menghibur.
Sementara, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ristek Nadiem Makarim menyatakan menyambut menyambut baik dan mendukung penuh pertunjukan musikal tersebut. "Melalui pertunjukan ini, adik-adik murid SMKN 2 Kasihan memperoleh pengalaman langsung mengenai proses penggarapan sebuah pertunjukan musikal, mulai dari kerja artistik sampai kerja manajemen yang dilakukan secara profesional," katanya secara tertulis.
Dari Isyana hingga Mawar De Jongh
Selain keseruan dalam alur cerita, konser musikal ini juga menunjukkan kolaborasi apik antara anak sekolah berbakat, institusi pendidikan yang mendukung, dan seniman profesional. Sejumlah seniman profesional terlibat di dalamnya.
Aktris dan penyanyi Sherina Munaf hadir sebagai tokoh utama bernama Larasati, ditemani oleh Mawar De Jongh sebagai Rena, sepupu Larasati. Keduanya beradu peran yang apik yang dipenuhi dengan nyanyian dan tarian menarik.
Sementara, tokoh laki-laki diisi oleh Nyoman Paul sebagai Raka dan Danu Kusuma sebagai Agung. Aktor dan aktris ini pun tidak sendirian. Mereka ditemani oleh 36 orang siswa-siswi SMKN 2 Kasihan sebagai paduan suara dan 57 orang siswa-siswi sebagai bagian dari orkestra yang mengiringi konser tersebut.
Pertunjukan ini menambahkan dua solois andal dengan suara vokal kuatnya, Isyana Sarasvati dan Henny Janawati. Keduanya mengisi beberapa bagian dari konser tersebut. Happy Salma dan Ario Bayu juga hadir sebagai narator yang membuka dan menutup persembahan tersebut dengan anggun.
Advertisement
Tentang Cinta, Pilihan, dan Perayaan dalam Kehidupan
Konser musikal itu mengambil kisah tentang Larasati yang kembali ke Yogyakarta setelah patah hati dan meninggalkan kehidupan di Jakarta. Dia bertemu kembali dengan sejumlah orang dari masa lalunya, yakni Agung, kakak kelasnya yang masih bimbang menentukan pilihan hidup; Raka, adik kelas yang mengaguminya; serta Rena, sepupunya yang penuh semangat mengejar impiannya. Interaksinya dengan orang-orang itu membawa Larasati pada refleksi mendalam tentang cinta, mimpi, dan masa depan yang lebih baik.
Pertunjukan ini merespons konsep-konsep tentang cinta, pilihan bebas, dan perayaan-perayaan akan kehidupan, seperti yang ditunjukkan dalam repertoar lagu klasik yang dibawakan oleh siswa-siswi SMK Negeri 2 Kasihan. Perjalanan Larasati dan setiap tokohnya menunjukkan usaha setiap manusia yang sedang berjuang merumuskan cita-cita hidupnya, menemukan makna di balik kegagalan, dan bangkit kembali untuk meraih mimpi-mimpinya.
Penonton pun diajak melakukan perjalanan emosional yang menginspirasi, yang mengajarkan tentang kekuatan dalam keteguhan hati, dan menghidupkan kembali semangat untuk meraih impian.
Kebijakan Pendidikan IKN Adopsi Program Merdeka Belajar Plus
Kebijakan pendidikan di Ibu Kota Nusantara (IKN) mengadopsi program Merdeka Belajar Plus, yang dirancang untuk menjadi lebih padat dan sederhana dalam penyampaian materinya. Dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com, Kamis, 25 April 2024, tujuan utama dari program Merdeka Belajar Plus adalah untuk membantu peserta didik dalam meningkatkan pemahaman mereka terhadap pelajaran yang diajarkan.
"Kebijakan pendidikan di IKN adalah Merdeka Belajar Plus, yang dirancang untuk menjadi lebih padat dan sederhana," ujar Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) Otorita IKN Alimuddin, dikutip Senin, 22 April 2024.
Alimuddin menambahkan, saat ini Otorita IKN menyusun peta jalan pendidikan yang merupakan inisiatif pertama di Indonesia. Peta jalan itu diharapkan selesai pada Mei 2024. Ia mengklaimnya sebagai langkah signifikan mengingat sebelumnya kebijakan pendidikan dilaksanakan tanpa panduan peta jalan yang jelas.
"Kita menyadari bahwa dalam sektor pendidikan, banyak aspek kebijakan pemerintah yang belum diperbaiki. Hal ini terjadi karena kita selalu terikat dengan berbagai regulasi, termasuk petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis), yang membuat perubahan sering kali sulit dilakukan tanpa melanggar aturan yang ada," ungkapnya.
Advertisement