Sukses

Taksi dengan Kursi Elektrik Jadi Alternatif Transportasi Lebih Nyaman Bagi Difabel dan Lansia

Jika kebutuhan layanan taksi dengan kursi elektrik sebagai alternatif transportasi bagi difabel dan lansia ini semakin banyak permintaannya, tidak menutup kemungkinan Bluebird akan menambah armadanya.

Liputan6.com, Jakarta - Ada berbagai usaha yang bisa dilakukan untuk mempermudah mereka yang punya keterbatasan seperti disabilitas, atau difabel dan para lansia untuk bepergian. Untuk mendukung mobilitas lansia serta orang berkebutuhan khusus dan mengalami keterbatasan aktivitas, PT Blue Bird Tbk meluncurkan layanan terbaru 'Lifecare Taxi' dengan kursi khusus otomatis atau kursi elektrik.

"Layanan ini pertama kali kita luncurkan di tahun 2014 dan sudah membantu ribuan orang mendapatkan layanan transportasi yang setara," kata Noni Purnomo, Board of Advisors PT Blue Bird Tbk dan Koordinator Bluebird Peduli di Jakarta, Kamis, 25 April 2024.

"Bedanya waktu itu kita belum punya mobil dengan kursi khusus seperti sekarang ini, karena itu sekarang kita launching lagi. Kedepannya, dengan fasilitas yang lebih lengkap kami berharap dapat menjangkau lebih banyak orang dan memberikan layanan yang lebih baik lewat Lifecare Taxi ini," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono mengatakan, dengan Lifecare Taxi, Bluebird ingin menjembatani kesenjangan aksesibilitas dalam transportasi dan memastikan setiap orang punya kesempatan yang sama.

"Jika kebutuhan layanan ini tinggi tidak menutup kemungkinan kami akan menambah armada dan memperluas layanan," terang Adrianto Djokosoetono di Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Pengemudi taksi ini juga dibekali keahlian khusus cara menggunakan fitur-fitur pada Lifecare Taxi.

"Untuk layanan ini, calon penumpang harus memesan terlebih dulu melalui customer service. Jika sudah dipesan, mereka akan menjadi prioritas. Untuk tarif sistemnya sama dengan Silverbird," kata pria yang biasa disapa Andre ini.

 

2 dari 4 halaman

Tarif Taksi dengan Kursi Khusus

"Kalau tidak ada pesanan, taksi beroperasi seperti biasa. Jam operasioalnya juga seperti taksi kita lainnya dari pagi sampai tengah malam. Tapi kalau ada pesanan kita siap 24 jam,” sambungnya.

"Saat ini belum dapat dipesan melalui aplikasi karena masih tahap awal, jumlah armadanya terlalu sedikit untuk bisa tersedia di aplikasi. Ke depannya, kita akan tambahkan jumlahnya sampai mencukupi agar bisa nyaman dipesan melalui MyBluebird," tambah Andre.

Menegani tarif, menurut salah seorang sopir Bluebird, tarif awalnya adalah Rp16 ribu dan tarif per kilometer sekitar Rp8 ribu dengan minimal perjalanan Rp75 ribu. Pelanggan yang memerlukan Lifecare Taxi bisa memesan dengan menghubungi nomor (021) 7917-1234 untuk Jakarta atau 0819-9499-9123 untuk Bali.

Selain itu, armada mereka juga bisa dijumpai di pangkalan Bluebird yang ada di beberapa rumah sakit di Jakarta, seperti RS Pantai Indah Kapuk, RS Fatmawati, RS Dharmais, RS EMC Alam Sutera, dan Siloam Hospitals Semanggi. Sedangkan untuk Bali, Lifecare Taxi bisa dijumpai di BIMC Hospital dan Siloam Hospitals. 

3 dari 4 halaman

Lansia Disabilitas Makin Bertambah

Sementara itu, anggota Kelompok Kerja Kesehatan Lanjut Usia Kemenkes Prof Dr. Tri Budi W Rahardjo, drg. MS mengatakan kebutuhan layanan profesional, termasuk angkutan umum, yang ramah terhadap lanjut usia (lansia) di Indonesia masih tinggi. Peluang untuk meningkatkan kepedulian dan layanan profesional bagi lansia, menurut dia, saat ini cukup besar, seiring dengan proporsi lansia yang mengalami disabilitas kian bertambah.

Menurut Prof Tri, proporsi lansia yang mengalami disabilitas dari sebelumnya 20 persen di usia 65 tahun kini menjadi 60 persen di usia 90 tahun. Ia pun melihat peluang yang cukup besar untuk meningkatkan kepedulian dan layanan profesional bagi lansia.

Dengan meningkatnya proporsi lansia yang mengalami disabilitas dari 20 persen di usia 65 tahun menjadi 60 persen di usia 90 tahun. Maka layanan transportasi seperti ini (Lifecare Taxi) ini memberikan harapan bagi mereka untuk tetap beraktivitas sesuai dengan kondisinya. Meski begitu, ia meyakini para pengusaha bidang transportasi tentu butuh riset lebih lanjut mengenai permintaan pasar spesifik ini

4 dari 4 halaman

Riset untuk Pelayanan yang Lebih Baik

Tri mengatakan pihaknya terbuka untuk bekerja sama dengan pihak terkait untuk melakukan riset mengenai permintaan pasar. Hal ini untuk memberikan pelayanan yang lebih mumpuni bagi para lansia, termasuk orang dengan kebutuhan khusus.

"Permintaannya itu pasti ada, kita perlu penelitian bersama, suatu survei tentang kebutuhan itu, perlu ada survei dan asesmen kebutuhannya, lalu gabungnya, saya rasa perlu penelitian, saya tawarkan kalau dengan pusat-pusat itu kerja sama penelitian," terangnya.

Berdasarkan data “Statistik Penduduk Lanjut Usia 2023” yang diterbitkan Badan Pusat Statistik pada 29 Desember 2023, Indonesia saat ini telah berada pada struktur penduduk tua (ageing population). Bahkan Indonesia sudah memasuki ageing population sejak 2021.

Persentase lansia Indonesia mengalami peningkatan setidaknya 4 persen selama lebih dari satu dekade (2010-2022) sehingga menjadi 11,75 persen. Sementara menurut data BPS melalui rilis “Proyeksi Penduduk Indonesia 2020-2050” pada 16 Mei 2023 menyebut bahwa pada skenario moderat, proporsi penduduk berusia 60 tahun ke atas diproyeksikan menjadi 22,53 persen (75,15 juta penduduk) pada tahun 2050.