Sukses

6 Merek Cokelat Asli Indonesia yang Kerap Disangka Produk Luar Negeri

Indonesia bukan hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan beragam produk makanan yang berkualitas, termasuk cokelat. Bagi pecinta cokelat, Anda harus tahu bahwa Indonesia memiliki produk cokelat yang tak kalah dari produk asing.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia bukan hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan beragam produk makanan yang berkualitas seperti cokelat. Bagi pecinta cokelat, Anda harus tahu bahwa Indonesia memiliki produk cokelat yang tak kalah dari produk asing.

Meski begitu, sejumlah merek cokelat Indonesia kerap disangka sebagai produk luar negeri karena namanya terdengar asing. Bagi Anda yang penasaran ada apa saja merek cokelat yang berasal dari Indonesia, simak penjelasan yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber pada Jumat, 26 April 2024, berikut ini.

 

1. SilverQueen

Siapa yang tidak tahu cokelat SilverQueen? Cokelat legendaris ini sering dianggap produk luar negeri karena namanya kebarat-baratan, padahal merek asli Indonesia.

Mengutip akun X pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa, @Azmiabubakar12 pada Jumat, 26 April 2024, produk cokelat yang sudah mendunia itu dirintis keluarga Chuang dari Garut, Jawa Barat, mulai 1955. Pabriknya kemudian dipindahkan ke Bandung karena pemesanan melonjak saat Konferensi Asia Afrika di Bandung.

Presiden pertama Indonesia, Ir Sukarno, sangat suka dengan kelezatan cokelat buatan keluarga Chuang tersebut. Kemungkinan Bung Karno telah mencicipi cokelat tersebut sebelum KAA, sehingga Chuang akhirnya banjir pesanan untuk acara tersebut.

Salah satu yang menarik dari cara Chuang mengelola usahanya adalah tidak pernah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawannya, kecuali karena meninggal dan mencuri. Pegawai merasa dimanusiakan sehingga bekerja sepenuh hati memproduksi cokelat yang kini diakuisisi Petra Food, perusahaan asal Singapura.

 

2 dari 4 halaman

2. Krakakoa

Krakakoa juga adalah salah satu merek cokelat yang berasal dari Indonesia. Perusahaan itu didirikan pada 2013 dengan nama Kakoa. Merek ini kemudian berkembang pada Oktober 2016 menjadi Krakakoa. 

Mengutip situs resmi Krakakoa, nama tersebut terinspirasi oleh pulau vulkanik yang pernah ada di perairan Selat Sunda, yakni Pulau Rakata tempat Gunung Krakatau berada. Perusahaan ini juga ingin menunjukkan kepada dunia bahwa cokelat ini adalah kebanggaan Indonesia.​

Perusahaan cokelat yang berbasis di Lampung itu telah berhasil memenangkan penghargaan di kompetisi cokelat paling bergengsi di dunia, Academy of Chocolate (AOC) Awards 2017 di Inggris. Krakakoa meraih total enam medali yang menjadikannya sebagai pembuat cokelat Indonesia pertama yang memenangkan penghargaan di kompetisi tahunan itu. 

Untuk kategori kemasan, Krakakoa Limited Edition Single Origin Gift set meraih Silver Award. Untuk kategori Tree to Bar, Krakakoa 75 persen Single Origin Saludengen dan Krakakoa 70 persen Single Origin Sedayu masing-masing berhasil meraih penghargaan Silver dan Bronze Award.

Baik Krakakoa Dark Milk Chocolate Ginger maupun Krakakoa Dark Milk Chocolate Creamy Coffee sama-sama mengantongi Penghargaan Perunggu dalam kategori Flavored Milk Chocolate Bar. Untuk Flavoured Dark Chocolate Bar, Krakakoa Dark Chocolate Sea Salt & Pepper memperoleh Penghargaan Perunggu.

3 dari 4 halaman

3. Mason Chocolates

Sekilas terdengar seperti merek luar negeri, ternyata merek cokelat ini berasal dari Indonesia, tepatnya dari Bali. Mengutip situs resminya, Mason Chocolates telah berdiri selama 30 tahun lebih lamanya dan menjadikannya menghasilkan produk-produk cokelat yang berkualitas.

Disebutkan juga bahwa cokelat ini terinspirasi dari alam dan dibuat dengan sempurna dari biji hingga batangan oleh tim pembuat cokelat yang sangat berdedikasi. Kelezatan dan cita rasanya merupakan perpaduan dengan menggabungkan teknologi pembuatan cokelat ala Eropa terkini dengan bahan biji kakao terbaik Indonesia yang berasal dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Sumba, hingga Papua.

 

4. Moodco

Namanya terdengar unik, Moodco merupakan produk cokelat premium khas Nusantara, tepatnya dari Kota Batu, Malang. Perusahaan itu berdiri sejak 2020 dan sudah menghasilkan berbagai macam produk cokelat yang terbuat dari biji kakao pilihan berkualitas tinggi.

Mengutip situs resmi Moodco, cokelat yang dihadirkan terinsipirasi dari berbagai ragam cokelat asli Indonesia dengan kandungan gizi yang tinggi. Moodco mempersembahkan koleksi cokelat single origin terbaik bagi masyarakat Indonesia dan dunia. Hal ini juga sejalan dengan misi mereka yaitu "konsumsi cokelat sehat rendah gula sejak dini mencerdaskan generasi muda Indonesia".

4 dari 4 halaman

5. Cokelat Glenmore

Banyuwangi tak hanya terkenal karena wisatanya saja, tapi juga juga memiliki merek cokelat yang sudah mendunia. Mengutip situs Banyuwangi Bagus, cokelat asal Kecamatan Glenmore, Banyuwangi ini diklaim sebagai salah satu cokelat terbaik di dunia karena rasanya yang unik. Dari sinilah, kakao-kakao Banyuwangi diproduksi dan diolah menjadi cokelat yang dipasarkan di berbagai daerah dan negara. 

Salah satu jenis cokelat Glenmore yang dikenal adalah jenis Edel. Rasa dan karakteristiknya unik dan berbeda dengan daerah lain. 

Bijinya berwarna putih, beda dari biji kakao pada umumnya yang berwarna keunguan. Kadar lemaknya rendah dan tidak mudah leleh. Rasa cokelat Edel juga cenderung asam buah-buahan, mirip seperti kismis, dan after taste-nya menghasilkan rasa madu. Tak heran jika cokelat Indonesia jadi pilihan banyak produsen di Swiss dan Belgia.

 

6. Pipiltin Cocoa

Masih ada lagi cokelat asal Indonesia yang tak kalah berkualitas, yaitu Pipiltin Cocoa yang berasal dari Bali. Berdiri sejak 2013, Pipiltin Cocoa telah menjadi produsen cokelat couverture Indonesia. Mengutip situsnya, dalam pembuatannya, biji kakaonya pun langsung diambil dari berbagai daerah seperti Aceh, Jawa Timur, Bali, Flores, Papua, dan Kalimantan.

Pipiltin Cocoa memastikan kualitas dan kemewahan produknya dengan mengambil sumber kakao dari perkebunan dikelola dengan baik, seperti menggunakan metode organik dan menghindari pestisida. Dalam pengolahan cokelatnya, dimulai dengan proses penyortiran biji kakao dan dipilih yang terbaik, dilanjutkan dengan dipanggang dan ditampi. Kakao kemudian digiling dan dicampur dengan bahan lain sebelum akhirnya dikemas.Â