Liputan6.com, Jakarta - Merbabu Sky Race 2024 digelar dua hari, Sabtu dan Minggu, 27--28 April 2024. dr. Tirta menjadi salah satu pesertanya. Influencer itu membagikan pengalamannya mengikuti lomba lari di kategori 10K.
Lewat vlog pendek di Instagram yang diunggah kemarin, dr. Tirta mengaku sejak awal lomba, peserta sudah menghadapi tantangan berat. Mereka dihadapkan pada tanjakan dengan jalan beton.
"Jujur tanjangannya ekstrem, tapi tetap harus dilalui. Tanjakan beton paling susah karena sepatu lengket ke betonnya," celotehnya di video tersebut.
Advertisement
Meski begitu, ia tetap menikmati larinya karena pemandangan yang ditawarkan sangat bagus. Kanan kiri jalan terhampar kebun sayur nan hijau. Dari kejauhan terlihat Gunung Merbabu.
Tantangan terus berlanjut karena ia melintasi trek berbatu dan tanah merah. Di sela lari, ia menyempatkan beristirahat sejenak di check point. "Setelah tanjakan, saatnya turunan. Downhill bosku, pegel banget," ucapnya.
Setelah berjalan 2 jam 49 menit, dr. Tirta berhasil sampai finish. Ia senang karena heart rate-nya termasuk aman meski harus menanjak 846 meter. Saking senangnya, ia mengaku ingin kembali ikut ajang tersebut di tahun depan.
"Gue ga peduli medalinya sih hahahaha. Ga berarti apa2 bagi gue. Yg penting under cot, momen dan foto," tulisnya menanggapi komentar pengikutnya di Instagram.
Berdasarkan rilis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, ajang lari lintas alam tersebut diikuti 1.662 peserta dari berbagai negara. Selain kategori 10K, Merbabu Sky Race juga menggelar kategori 5K, 20K, 40K, dan 50 K. Kategori 5K dan 50K merupakan kategori baru di tahun kedua penyelenggaraannya yang disambut antusias para peserta.
Â
Tantangan Masing-Masing Kategori
Â
Kategori 50K merupakan kategori yang terberat. Peserta melewati puncak Gunung Merbabu sebanyak empat kali dengan rute melalui seluruh basecamp, yaitu BC Cuntel – BC Thekelan – BC Suwanting – BC Selo dan terakhir turun melalui BC Wekas menuju garis finish di Sunsetfalls.
Rute yang dilewati peserta dirancang tak biasa. Pelari diajak melewati pemukiman warga lokal, perkebunan dengan pemandangan Gunung Andong, Prau, Telomoyo, Sindoro dan Sumbing, serta jalur pendakian Gunung Merbabu yang cukup menantang dengan suasana alami.
Dari ribuan peserta yang ikut, tak hanya pelari dari Indonesia, tapi juga dari sembilan negara lainnya, yakni Malaysia, Vietnam, Australia, Prancis, India, Singapura, Inggris, Belgia, dan Jepang. Jumlah masing-masing peserta pada setiap kategori yaitu 5K sebanyak 267 peserta, 10K sebanyak 467 peserta, 20K sebanyak 760 peserta, 40K sebanyak 115 peserta, dan 50K sebanyak 53 peserta.
Â
Cut off time yang pada setiap kategori meliputi 5K 2,5 jam dengan elevation gain 170m, 10K 4 jam dengan elevation gain 810m, 20K 9 jam dengan elevation gain 1830m, 40K 18 jam dengan elevation gain 4290m, 50K 24jam dengan elevation gain 5970m. Kategori 50K berhasil dimenangkan oleh Taofik Hidayat sebagai finisher pertama kategori Male dengan perolehan waktu 12:35:54.
Â
Advertisement
Pemenang Masing-Masing Kategori
Sedangkan pada kategori female, dimenangkan Sianti Candra dengan perolehan waktu 19:31:20. Sebelumnya ia juga memenangkan kategori 40K pada Merbabu Sky Race 2023.
Berikutnya pada kategori 40K male, peringkat pertama dicapai oleh Arief Wismoyono dengan perolehan waktu 8:29:11 dan kategori female disabet Siti Nuraini dengan perolehan waktu 11:03:31. Pada kategori 20K male diperoleh Sobari Herdiana dengan perolehan waktu 3:44:44 dan female diperoleh Ai Zhi Goh dengan perolehan waktu 4:31:55.
Pada kategori 10K male, peringkat pertama dicapai oleh Andre Adinara dengan perolehan waktu 1:27:07 dan kategori female diperoleh Aisyah Nur Rahmah dengan perolehan waktu 2:01:19. Pada kategori terpendek, yaitu 5K male, peringkat pertama dicapai oleh Dimas Aji dengan perolehan waktu 0:25:15, sedangkan female diperoleh Hani Aida S.H. dengan peroleh waktu 0:29:46.
Ajang lari itu didukung pula oleh Sunsetfalls Gardens and Resort. Mereka berharap ajang tersebut mampu membuat kawasan Merbabu, Magelang, lebih dikenal secara nasional dan internasional, serta memberikan efek positif pada perekonomian dan pariwisata di kawasan Gunung Merbabu. Ajang olahraga tahunan itu akan terus digelar di waktu mendatang.
Merbabu Sempat Terbakar
Kawasan Gunung Merbabu mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 27 Oktober 2023 lalu. Akibat kejadian tersebut, Balai Taman Nasional (BTN) Gunung Merbabu memutuskan untuk menutup pendakian mulai 28 Oktober 2023.
Kurang dari sebulan, pihak BTN Gunung Merbabu pun merilis sebuah surat pengumuman terkait pembukaan jalur pendakian. Hal tersebut tertuang dalam surat pengumuman nomor: OG.07/T.35/TU/TEK/11/2023 yang ditandatangi oleh Kepala Balai Nurpana Sulaksono pada Jumat, 24 November 2023 di Boyolali.
Pengumuman itu juga dibagikan melalui unggahan di akun Instagram resmi BTN Gunung Merbabu @btn_gn_merbabu. Surat itu menjelaskan berdasarkan hasil evaluasi pasca-kebakaran hutan oleh BTN Gunung Merbabu bersama mitra pengelola jalur pendakian, ada beberapa hal yang disampaikan, yakni:
- Jalur Pendakian Selo dan Suwanting dibuka kembali mulai 1 Desember 2023
- Jalur Pendakian Selo dibuka dengan penerapan kuota 100 persen (578 orang/hari), dan Jalur Pendakian Suwanting dibuka dengan penerapan kuota 50 persen (164 orang/hari)
- Jalur Pendakian Wekas dan Thekelan saat ini ditutup sementara sampai dengan pulihnya kondisi jalur pendakian pasca-kebakaran
- Pengunjung yang mendaki Taman Nasional Gunung Merbabu agar mematuhi papan informasi dan larangan yang ada di sepanjang jalur pendakian
- Pengunjung yang mendaki Gunung Merbabu, harus booking online melalui www.tngunungmerbabu.org.
Â
Advertisement