Sukses

6 Fakta Menarik Gunung Balease di Sulawesi dengan Jalur Pendakian Menantang Hampir 10 Hari

Gunung ini menjadi titik tertinggi di Pegunungan Karoue dengan ketinggian puncak sekitar 3.016 mdpl. Gunung Balease kerap juga disebut sebagai Gunung Tolangin Balease, yang secara administrasi berada di perbatasan Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Balease merupakan sebuah gunung yang terdapat di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Gunung Balease bukan termasuk jenis gunung berapi.

Gunung ini menjadi titik tertinggi di Pegunungan Karoue dengan ketinggian puncak sekitar 3.016 mdpl. Gunung Balease kerap juga disebut sebagai Gunung Tolangin Balease, yang secara administrasi berada di perbatasan Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Luwu Timur.

Mengutip dari laman Pendaki Indonesia, Jumat (3/5/2024), puncak Gunung Balease termasuk pendakian yang paling sulit ditaklukan pendaki di Sulawesi Selatan. Paling singkat butuh waktu seminggu, bahkan hingga 9 hari untuk bisa mendaki dan turun dari puncak gunung ini. Pendakian dimulai dari Desa Bantimurung, Kecamatan Bone-Bone, Kabupaten Luwu Utara. 

Masih banyak hal mengenai Gunung Balease selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Balease yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber. 

1. Titik Awal Pendakian

Titik awal pendakian Gunung Balease dimulai di Dusun Ulusalu, Desa Bantimurung, Kecamatang Bone-bone, Kabupaten Luwu Utara yang berada di ketinggian sekitar 25 mdpl. Cukup rendah dibanding titik awal gunung-gunung lain di Indonesia pada umumnya.

Sebelum mendaki, pendaki harus minta izin dulu ke kepala desa dan juru kunci setempat. Saat mulai mendaki, Anda akan melewati medan kebun, sawah, dan menyeberangi empat sungat besar.

Setibanya di Air Terjun Bantimurung di pintu rimba, trek berubah jadi hutan lebat. Sebelum melanjutkan perjalanan, pendaki bisa mengisi persediaan air di air terjun tersebut karena sumber air di Gunung Balease cukup sulit ditemukan.

2 dari 4 halaman

2. Rute Pendakian

Mengutip dari laman blog Latimojong, Jumat (3/5/2024) dari seorang pendaki yang pernah melakukan ekspedisi ke Gunung Balease, jalur yang akan dilewati adalah sebagai berikut:

Hari 1 : Dari Makassar ke bone-bone dan langsung menuju ke desa bantimurung menemui juru kunci yaitu Pak Nas. Usahakan dari Makassar pada pagi hari agar tiba di bone-bone pada sore atau malam hari, ojek dari pasar bone-bone tersedia setiap saat.

Hari 2: Dari rumah pak nas, berangkat sekitar jam 8am, menuju pintu rimba air terjun, isilah kantong air minimal 3 liter maksimal 5 liter. Usahakan lepas dari pintu rimba sekitar jam 11.00 pagi dan mendirikan tenda di pos 2.

Hari 3: Dari pos 2 menuju pos 3 ada sungai kecil kalau beruntung terdapat air. Usahakan mendirikan tenda untuk bermalam di pos 4 atau lewat, agar target terkejar.

Hari 4: Dari pos 4 melewati punggungan dan usahakan ngecamp di pos 6 atau puncak toelang 3016 jika beruntung suplai air di sini melimpah.

Hari 5: Menuju puncak baliase dan kembali pulang usahakan untuk mendirikan tenda di pos 5 atau Puncak Toelangi

Hari 6: Dari telangi usahakan camp di pos 3, jika keadaan mendesak bisa tiba di air terjua pada malam hari jam 8 jika keadaan mendesak

Hari 7: Kembali lagi ke desa dan dilanjutkan ke Makassar pada malam hari.

3 dari 4 halaman

3. Tantangan Mendaki, Pacet hingga Hutan Lumut

Gunung Tolangi Balease memang tak setinggi Latimojong sebagai salah satu tujuh puncak tertinggi Indonesia. Tapi, soal grade, Balease dikenal tersulit di Sulawesi Selatan bersama Gandang Dewata di Pegunungan Quarles yang kini memisahkan diri menjadi Provinsi Sulawesi Barat.

Karakteristiknya pun hampir sama. Gunung ini memiliki vegetasi hutan lumut, punggungan, penyeberangan sungai, pacet, trek panjang, dan relatif jarang didaki. Titik awal pendakiannya sangat rendah, sekitar 25 mdpl membuat pendakian dua hari pertama bermandi peluh dan boros minum. Untuk itu pengaturan logistik air harus dipikirkan dengan baik dalam grup pendakian.

4. Minim Sumber Air

keterbatasan sumber air yang hanya tersedia di Pos 3 dan Lembah Waru yang berada di antara Puncak Tolangi (3016 mdpl) dan Puncak Balease (2894 mdpl). Selain bekal, pendaki sebaiknya mengoptimalkan tampungan air hujan pada botol-botol bekas di beberapa pos. Pendaki sebaiknya tidak mengandalkan tampungan botol ini karena tidak selalu ada, apalagi musim kemarau. 

4 dari 4 halaman

5. Jalur Pendakian Sepanjang 50 Km

Panjangnya jalur pendakian, yakni sejauh 50 km pulang pergi, yang terbagi menjadi tujuh pos! Kami menghabiskan waktu 8 hari 7 malam pergi-pulang Puncak Tolangi. Jika hendak menggapai Puncak Balease, diperlukan waktu tambahan sehari lagi.

6. Sekalian Rekreasi ke Air Terjun Bantimurun

Air Terjun Bantimurung merupakan salah satu objek wisata air terjun yang cukup terkenal. Letaknya di kecamatan Bantimurung, kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Air terjun yang terletak di kawasan Taman Nasional Bantimurung ini merupakan objek wisata favorit masyarakat Sulawesi Selatan.

Air terjun ini memiliki tinggi sekitar 15 meter dan lebar sekitar 20 meter. Di bawah curahan air terjun ini terdapat sebuah tempat pemandian dari landasan batu kapur yang tertutup lapisan mineral. Anda bisa berendam dan mandi di pemandian ini.

Tak hanya memiliki tempat pemandian, kawasan air terjun ini memiliki tangga yang berada disebelah kiri air terjun. Tangga tersebut merupakan jalan menuju ke Gua Mimpi dan Gua Batu. Gua-gua ini mempunyai kedalaman sekitar 1500 meter.