Sukses

Turis Hong Kong Kapok Liburan ke Singapura, Terjebak di Hotel Tanpa Air dan Listrik Semalaman

Turis Hong Kong itu mengaku tak pernah mengalami insiden tersebut sebelumnya saat berlibur ke Singapura. Ia sampai mengalami alergi kulit parah usai menginap di hotel tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang turis asal Hong Kong bernama Jojo kapok berkunjung ke Singapura. Ia bersumpah tak akan lagi mengunjungi negeri singa setelah mendapat pengalaman buruk selama menginap di salah satu hotel.

"Tidak ada air dan listrik semalaman penuh," tulisnya di Stomp, dikutip dari AsiaOne, Minggu, 5 Mei 2024. "Tidak ada pengembalian dana. Tidak ada permintaan maaf. Hanya keramahtamahan yang buruk."

Jojo mengingat awal ia akan menginap di D'Resort yang berlokasi di Downtown East. Ketika check in pada 1 April 2023 malam, seorang petugas hotel memberitahunya bahwa listrik padam dari pukul 2 hingga 5 pagi karena pemeriksaan tahunan. 

"Pegawai itu tahu kekhawatiranku dan mengatakan kepadaku pemadaman tidak akan berlangsung terlalu lama, tidak tepat tiga jam, dari pukul 2--5 pagi. Mungkin sekitar 15 sampai 20 menit. Tak masalah. Aku pikir beberapa menit masih bisa diterima. Lagipula sudah telat dan mahal untuk mengganti hotel," tuturnya.

Jojo lalu membagikan foto berisi pengumuman kepada para tamu terkait pemadaman listrik itu. Dia mengaku tidak diinformasikan tentang tidak ada air. "Faktanya, tidak ada air dari sekitar tengah malam, lalu tidak ada listrik sampai keesokan paginya," ucapnya.

Karena itu, turis Hong Kong tidak bisa tidur karena badannya berkeringat, padahal baru saja mendarat. Cuaca hari itu, kata dia, hampir mencapai 40 derajat celcius.

"Tidak ada pendingin udara dan tidak ada jendela yang bisa dibuka. Aku tak bisa bernapas! Aku ingin membuka pintu, tapi koridor juga sangat panas! Aku hampir pingsan di ruang yang sangat gelap dan panas itu," sambungnya.

2 dari 4 halaman

Alami Alergi Kulit Usai Menginap

Jojo kembali mengeluarkan uneg-unegnya. Menurutnya, dari kedua hal tersebut, tidak ada airlah yang paling menyiksanya. 

"Rambutku penuh sampo dan tubuhnya penuh sabun, tapi tidak ada air untuk membilas. Aku merasa mual dan memiliki alergi kulit setelah malam yang mengerikan itu," ucapnya.

"Itu benar-benar merusak liburanku! Aku membatalkan semua pertemuan di hari berikutnya," ujarnya. 

"Saya sudah ke dokter dua kali setelah perjalanan. Kata dokter saya terkena sengatan panas malam itu dan shower gel menyebabkan alergi kulit. Saya masih ke dokter dan minum obat sekarang."

Menanggapi pertanyaan Stomp, juru bicara D'Resort @ Downtown East menjelaskan, "Tamu tersebut tiba pada pukul 17.50 pada tanggal 1 April untuk check-in, dan staf meja depan telah memberi tahu dia mengenai pemberitahuan penutupan yang dijadwalkan dari pukul 02.00 hingga 05.00 pada tanggal 2 April. Mereka menjelaskan bahwa akan ada gangguan intermiten pada pasokan listrik karena pemeliharaan dilakukan dalam waktu yang ditentukan."

3 dari 4 halaman

Klaim Pihak Hotel

Pihak hotel menyatakan, pemadaman listrik dimulai pada pada pukul 3.29 pagi, dan listrik kembali menyala pada pukul 4.12 pagi. Sementara terkait ketiadaan air, juru bicara itu mengakui bahwa tamunya menelepon pada pukul 00.40 pada 2 April 2024 untuk memberi tahu tentang rendahnya tekanan air.

Ia mengklaim staf telah meminta maaf kepadanya dan menyebutkan pihaknya akan segera memeriksanya. Kemudian, seorang teknisi segera ditugaskan mengecek dan ternyata pompa air di lantai 5 mati.

"Teknisi diinstruksikan untuk memperbaikinya, dan pasokan air segera kembali normal. Resor telah menanggapi email tamu dan meminta maaf kepadanya (sekali lagi) atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan, serta memperpanjang tarif diskon 50 persen untuk kunjungan berikutnya, yang berlaku selama satu tahun." Tawaran itu sepertinya tak akan diterima Jojo.

Juru bicara tersebut juga mengatakan bahwa tamu bisa memilih untuk tidak check-in karena mereka akan memberikan pengembalian dana penuh. Namun, Jojo menampiknya. Ia mengaku tidak diberikan pilihan ini ketika dia bertanya kepada staf apa yang bisa dia lakukan. 

4 dari 4 halaman

Adukan ke Asosiasi Konsumen

"Saya menginap di banyak hotel di berbagai negara dan tidak pernah mengalami pengalaman buruk seperti ini, bahkan di beberapa negara berkembang," ucap Jojo

"Saya dulu suka Singapura, bahkan ingin pindah ke Singapura, tapi sekarang saya berubah pikiran. Sepertinya tidak ada perlindungan konsumen yang sangat mendasar di negara-negara beradab," kata kontributor Stomp itu. Ia juga mengaku telah melaporkan hotel tersebut ke Asosiasi Konsumen Singapura dan Dewan Pariwisata Singapura.

Sebelumnya, hujan deras di Singapura memicu peringatan banjir di sebagian besar negara tersebut pada Sabtu pagi, 4 Mei 2024. Mengutip AsiaOne, hal tersebut menyebabkan penundaan di Bandara Changi.

Sebuah acara yang melibatkan Menteri Transportasi Singapura Chee Hong Tat untuk meluncurkan area terbang pesawat tak berawak di Jalur Pendakian Dover ditunda karena cuaca buruk. Beberapa penumpang yang tiba di Bandara Changi harus menunggu hampir dua jam untuk mengambil bagasi karena hujan.