Liputan6.com, Jakarta - Salah satu jenis perawatan kecantikan yang diminati para beauty enthusiast adalah laser treatment. Jenis perawatan ini mengandalkan gelombang dari sinar laser yang bisa dipakai untuk mengatasi berbagai jenis permasalahan kulit.
Namun, banyak masyarakat merasa takut ketika mendengar kata laser. Ada stigma bahwa perawatan jenis ini akan terasa sakit dan berpotensi bahaya. Lalu, apa kata dokter kecantikan soal treatment kulit dengan laser?
Baca Juga
Gaya Duduk Pemain Timnas Indonesia Marselino Ferdinan Usai Cetak Gol Lawan Arab Saudi Jadi Inspirasi Pemotretan
Rose BLACKPINK Sutradarai Sendiri Video Musik Terbarunya Number One Girl, Tetap Keren dengan Outfit Simpel
Ekshibisi REGENERASI, Menyelami Upaya Menyembuhkan Bumi Melalui Produksi Fesyen Lokal
"Treatment laser bisa punya hasil baik jika yang melakukan tahu cara menggunakannya," tutur dr. Beatrix Isabella Tjahyana Dipl.AAAM, dokter estetika dan founder serta CEO BeArt Korean Skin Clinic di Indonesia.
Advertisement
Beatrix mengungkapkan bahwa di Korea Selatan, perawatan kulit dengan laser telah jadi hal yang sangat lumrah. Di sana, mereka sudah mengetahui cara kerja laser yang bisa merangsang kolagen untuk menjaga kekencangan kulit dan mencegah penuaan.
Berbeda dengan perawatan peeling yang menggunakan bahan-bahan kimia untuk mengelupas lapisan terluar kulit, perawatan dengan laser mengandalkan pemanasan dari pancaran gelombang. Dengan frekuensi yang tepat, pemanasan tadi akan 'membakar' pigmen-pigmen di bawah kulit dan merangsang produksi kolagen.
"Peeling itu seperti kita 'bakar' saja semua, kalau laser itu kita 'tembak' yang memang perlu," sebut Beatrix, mengibaratkan.
Meski begitu, ia mengingatkan bahwa perawatan wajah dengan laser harus berkonsultasi dulu dengan dokter. Itu karena diperlukan energi gelombang yang pas untuk memberikan hasil yang baik. Apabila frekuensi laser berlebih, kulit malah bisa terbakar atau bahkan mengalami kerusakan syaraf.
Tips Bagi Pemula yang Ingin Memulai Treatment Laser
Selain itu, jarak perawatan pun perlu jadi perhatian. Kulit memerlukan istirahat setelah selesai perawatan dengan laser. Jarak yang terlalu dekat malah berdampak buruk, seperti lapisan kulit menipis.
Bagi Anda yang masih ragu untuk melakukan treatment laser, ada beberapa tips yang diberikan oleh dr. Beatrix. Pertama, ia mengatakan bahwa ada banyak tipe perawatan laser yang punya fungsi berbeda-beda. Anda perlu konsultasikan dahulu soal kebutuhan kulit dengan dokter ahli yang akan menanganimu.
Kedua, kamu juga perlu pertimbangkan soal klinik yang kamu akan singgahi. Beatrix mengatakan bahwa perawatan laser bukanlah masalah cocok maupun tidak cocok, tapi soal bagaimana penanganan saat perawatan dan pascaperawatan.
Ia menuturkan bahwa masa pemulihan setelah laser juga tahapan penting yang berpengaruh terhadap hasil. Dokter lulusan American Academy of Aesthetic Medicine tersebut menyarankan untuk berada di ruangan berpendingin dan menghindari kontak langsung dengan matahari kurang lebih seminggu setelah perawatan atau hingga peradangan di wajah mereda.
Advertisement
Mulai Usia Berapa Kita Bisa Treatment Laser?
Anda juga harus memperhatikan jenis skincare yang digunakan pascaperawatan. "Yang tidak boleh itu retinol, AHA BHA, dan yang bahan dasarnya acid dan bisa mengiritasi. Sedangkan, boleh untuk pakai skincare jenis ceramide, hyaluronic, dan tipe-tipe lain yang bisa melembapkan wajah," jelas Beatrix.
Treatment laser bisa digunakan untuk beberapa permasalahan kulit, seperti menghilangkan bekas jerawat, memudarkan tanda lahir dan flek hitam, menciutkan pembuluh darah yang tampak, pengencangan kulit, pengecilan pori-pori, dan pembuangan kutil serta tahi lalat. Terlebih, efektivitas laser tidak dibatasi oleh usia.
"Bayangkan kalau kita punya kulit itu seperti pabrik kolagen, semakin tua produksinya semakin menurun, maka membutuhkan rangsangan. Rangsangan tadi kita butuh racikan kombinasi, salah satunya adalah laser," kata Beatrix.
Perawatan laser, kata Beatrix, tidak memiliki batasan usia. Merujuk Korea Selatan, rata-rata remaja di sana sudah mulai merawat kulit sejak usia belasan dan menjalani perawatan laser di usia 20-an, ujar Beatrix.
Namun, ia menyebutkan usia minimal seseorang mulai melakukan perawatan laser adalah 17 tahun atau ketika pasien sudah bisa memutuskan sendiri keinginannya untuk melakukan treatment laser. Pasalnya, ada ketidaknyamanan ketika prosedur dijalankan meski kulit sudah diolesi krim anestesi.
Hadirkan Teknologi Kecantikan Termutakhir
BeArt Korean Skin Clinic yang sudah berdiri selama sepuluh tahun di Indonesia kini menghadirkan teknologi kecantikan yang lebih mutakhir. Salah satunya adalah penggunaan mesin  face lifting dari AS.Â
Perawatan teknologi terkini dari mesin Sofwave, menggunakan teknologi ultrasound yang dinamai Synchronous Ultrasound Parallel Beam Technology (SUPERB). Dibandingkan dengan teknologi sebelumnya, perawatan Sofwave memberikan hasil skin lifting dan skin tightening yang signifikan sehingga hampir tidak ada efek samping yang ditimbulkan.
Perawatan dengan mesin kecantikan terbaru ini hanya bisa didapatkan di BeArt Korean Skin Clinic cabang Barito, Gandaria, Jakarta Selatan. Mesin ini akan merangsang pertumbuhan kolagen dengan penetrasi 4,5 milimeter ke dalam lapisan dermis sehingga tidak akan mengenai lapisan lemak yang bisa membuat bentuk wajah anda jadi peyot.
Karena panjang gelombang laser yang lebih aman, treatment menggunakan Sofwave bisa mengurangi risiko yang ditimbulkan dari mesin generasi sebelumnya. Dengan jenis mesin ini, pasien diklaim masih aman jika hendak melakukan treatment face lifting bahkan dua kali dalam setahun.
Â
Advertisement